ke enam

2.8K 107 4
                                    

Setelah kepergian syasa. Zidny pun melangkahkan kakinya menuju ke Kamarnya untuk beristirahat , saat sampai di depan kamar Zidny pun membuka pintu.

didalam kamar terlihat iqbal yang sedang berbaring di ranjang dengan matanya yang fokus menatap kearah televisi,

Zidny masuk lalu menutup pintu kamar. Setelah pintu tertutup Zidny pun melangkah mendekat ke arah iqbal

Perempuan itu duduk dibibir ranjang. Sebelah kiri

Iqbal yang menyadari ada pergerakan di sisi kirinya. pun menoleh kan kepalanya,

Zidny, perempuan itu menatap suaminya tak berkedip,

iqbal yang mendapat tatapan seperti itu dari sang istri merasa heran,

Iqbal pun bertanya apa yang terjadi pada sang istri

" Sayang Kamu kenapa? Kata iqbal sembari mendudukkan dirinya berhadapan dengan sang istri

"Kamu ngapain disini? " bukannya menjawab pertanyaan iqbal perempuan itu malah balik bertanya

Iqbal mengerutkan keningnya merasa bingung dengan pertanyaan sang istri.

Bagaimana tidak. Zidny bertanya seolah olah dirinya salah masuk kamar..

"Sayang apa yang kamu katakan? Tentu saja aku ingin tidur. Memangnya apa lagi" jawab iqbal masih merasa bingung. Terlihat dari kening pria itu yang tertekuk

"Bukan begitu. Ini kan malam pengantin kamu . Kenapa kamu malah tidur disini? Ucap Zidny memperjelas ucapannya

"kamu mengusirku dari kamar ini?"tanya iqbal.

"Tidak..hanya saja ini adalah malam pengantin mu. Tidak sepantasnya kamu ada disini.."

"lalu aku harus kemana?" bodoh pertanyaan konyol macam apa yang pria itu tanyakan. Tentu saja iqbal mengerti apa maksud perkataan istrinya.

Seharusnya kau tidur di kamar pengantin mu dengan gadis itu, karna ini adalah malam pertama kalian" Zidny Perempuan itu sebenarnya tidak rela mengucapkan hal tersebut.

Namun perempuan itu sadar jika sekarang suaminya bukan miliknya seorang. Sekarang dia juga harus rela berbagi perhatian suaminya dengan wanita lain.

"Jadi kamu menyuruh ku untuk menghabiskan malam dengannya? .

"Apa kamu rela melihat aku dengan wanita lain? " tanya iqbal

Zidny hanya diam. Tidak tau harus bilang apa. Ingin sekali rasanya perempuan itu berkata, jika dirinya tidak rela bahkan tidak akan pernah rela harus berbagi suaminya dengan wanita lain. Tapi dia tidak boleh egois. Karna bagaimapun suaminya sekarang bukan milik nya seorang

Dan biar bagaimanpun pernikahan ini juga bertujuan untuk menghadirkan seorang penerus keluarga alexander.

Setelah lama terdiam akhirnya Zidny membuka suaranya

"dia juga istrimu bal. Dia juga berhak atas kamu. Kamu juga harus bersikap adil"

"Tapi aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Kalian yang memaksa ku untuk menerimanya"

"Tapi tetap saja. Sekarang kamu mempunyai tanggung jawab lain. Ini sudah terjadi. Kamu harus menerimanya . "

Dan Terjadilah perdebatan antara keduanya. Hingga pada akhirnya iqbalpun mengalah.

"Baiklah jika itu mau mu aku terima "

setelah mengucapkan hal itu. Iqbal pun melangkahkan kakinya keluar menuju ke kamar sebelah. Kamar alisya

~~~~
Dikamar alisya

Setelah masuk ke dalam kamar. Gadis itu berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang