Musim semi tiba lebih cepat dari yang dibayangkan. Suhu mulai menghangat, sisa salju mulai mencair, dan pucuk-pucuk bunga mulai kelihatan. Bersama dengan datangnya musim bunga mekar tersebut, aktivitas di kampus dimulai kembali. Dahyun menjalani semester barunya dengan sibuk, mulai dari kuliah, mengajar privat hingga mempersiapkan konser festival musim semi yang akan dilaksanakan seminggu lagi.
Saat hari H festival tersebut tiba, pelataran kampus mereka seketika berubah menjadi bazar bermacam-macam hal seperti makanan, souvenir, nail art, hingga ramalan. Tidak hanya bazar, sebuah panggung besar telah disediakan untuk semua penampil yang akan meramaikan acara yang akan diselenggarakan selama dua hari itu. Banyak perwakilan kelas yang berpartisipasi untuk tampil demi menarik atraksi pengunjung. Semakin banyak orang yang datang, semakin besar harapan jika souvenir atau jasa yang dipamerkan dapat terjual.
Menjadi salah satu pengisi acara, Dahyun bertekad akan menampilkan yang terbaik. Tekad itu rupanya memberikan sedikit tekanan hingga dia tidak bisa bernapas dengan tenang. Di seberangnya, Jungkook terus memperhatikan gadis itu tanpa berpaling. Dia terlihat berbeda dari biasanya. Dress putih selutut yang dia kenakan semakin menonjolkan kepolosannya dan membuatnya begitu cantik. Belum lagi riasan sederhana dan rambut coklatnya yang dikepang longgar. Sayangnya penampilan secantik itu harus kalah dengan kegelisahan yang tercermin jelas dari kepala hingga ujung kaki Dahyun.
Jungkook segera menghampiri gadisnya itu. Diambilnya duduk di samping Dahyun namun gadis itu hanya menoleh sekilas lalu tersenyum cemas.
"Kau baik-baik saja?" Jungkook bertanya pelan.
"Huh? Ya... aku..." Jawab Dahyun tergagap. "Aku sangat gugup."
Jungkook mengelus pelan kedua lengan gadis itu. "Semuanya akan berjalan lancar." Ucapnya mengulas senyum lembut berusaha untuk menenangkan kegelisahan Dahyun.
Dahyun menatap dalam Jungkook dan mencari ketenangan di sana. Dia menghela napas pelan dan berusaha mempercayai laki-laki itu. "Ya, semua akan baik-baik saja."
"Baiklah, aku akan mengambilkanmu air." Jungkook membelai pelan puncak kepala gadis itu lalu beranjak pergi.
Di tempat duduknya Dahyun masih merasakan tubuhnya gemetaran. Jantungnya berdegup kencang dan banyak pikiran buruk yang hilir mudik. Bagaimana jika permainannya sangat jelek? Bagaimana jika dia melakukan kesalahan dan mempermalukan banyak orang? Pikiran-pikiran itu terus menghantuinya sejak semalam. Berusaha tenang, Dahyun menarik napas mencoba mengenyahkan segala kekalutannya saat tiba-tiba ponselnya bergetar berulang kali. Dahyun langsung menoleh pada benda persegi yang tergeletak di kursi sampingnya. Diambilnya benda itu dan ditemukannya beberapa pesan masuk dari teman-temannya.
>> Son Ddalgi
Uri Dubu fighting!
Aku akan menontonmu dari sini! *heart*Dahyun tersenyum membaca pesan Chaeyoung dan segera membalasnya.
Gomawo Chaeyoung-ah...Aku benar-benar gugup!
Dahyun membuka pesan lain yang ternyata dikirim oleh Kyulkyung.
>> Kyulkyung-ah
Uri Dahyun-i fighting!
Jangan cemas, ingat kau sudah berlatih keras.
Tampillah seperti biasa... semangat!!Dahyun dibuat tersenyum lagi. Pesan-pesan itu membuat perasaannya menjadi lebih baik.
Kyulkyung-ah... doa-kan aku!
Semangat! ㅠㅠSetelah membalas pesan itu, Dahyun baru saja akan menyimpan ponselnya ketika satu notifikasi lain masuk.
>> Vernon Chwe
Kau baik-baik saja?
YOU ARE READING
Unintentionally [END]
FanfictionA Fanfiction of SVT's Vernon and Twice's Dahyun. Genre: Fanfiction, Romance, Young adults. Language: Bahasa