"Kim Dahyun, apa kau sudah keluar? Aku sudah di depan kampus."
Seseorang di telpon tersebut membuat Dahyun mempercepat langkah. "Aku segera ke sana. Eo, aku bisa melihatmu." Dahyun mematikan sambungan tersebut lalu melambai-lambaikan tangan pada seorang gadis yang duduk di kursi kemudi.
"Kyulkyung-ah, sudah lama?" tanya Dahyun terengah mengingat sejak tadi dia terus berlari-lari.
"Tidak. Ayo cepat masuk." Cecar Kyulkyung terburu-buru diikuti gerak Dahyun yang langsung menuju kursi di sampingnya. "Omong-omong, Vernon masih di studio, 'kan?"
"Iya. Mereka masih disana, masih ada beberapa hal lagi yang harus diurus."
"Mereka tidak tahu kau pergi denganku, 'kan?"
"Kuharap tidak. Aku bilang Nyonya Kang ingin jadwal les pianonya dimajukan karena mereka harus segera berangkat ke jepang. Kurasa tidak ada yang curiga dan untung saja aku bisa meyakinkan Jungkook untuk tidak mengantarku."
Kyulkyung menghela napas lega mendengar penjelasan sahabatnya itu. "Syukurlah. Aku tidak ingin Vernon tahu hal ini."
Berbicara soal itu, alis Dahyun langsung bertaut, Kyulkyung bahkan juga tidak mengatakan apapun padanya. "Kyulkyung-ah, kau juga belum memberitahuku."
Alih-alih menjawab, Kyulkyung hanya memberikan senyum yang semakin menarik rasa ingin tahu Dahyun. "Tenang saja, aku akan memberitahumu begitu kita sampai di sana."
"Baiklah, baiklah." Dahyun tidak berusaha mendebat.
Sedan yang dikendarai gadis itu pun terus melaju. Lambat laun pemandangan gedung-gedung tinggi dan hiruk pikuk jalanan yang padat berganti dengan susunan batu karang dan hamparan pasir putih yang basah terbilas ombak. Kyulkyung membawa mereka semakin dekat ke pantai. Dahyun tidak bisa untuk menahan diri agar tidak membuka jendela. Seketika terpaan angin musim dingin membawa serta aroma laut yang membuat kedua gadis itu terpesona
"Cantik, 'kan?" tanya Kyulkyung mendapati sahabatnya menikmati pemandangan yang dia lihat. "Vernon sering mengajakku ke sini. Ini tempat favoritnya."
Dahyun tersenyum dan menikmati lagi semilir angin laut yang masuk. "Ya, kurasa dia pandai melihat tempat yang bagus."
"Iya, 'kan. Aku rasa juga begitu. Karena dia sangat suka tempat ini, makanya aku akan mengadakan pesta kejutan untuk ulang tahunnya. Di sini." Kyulkyung membelokkan stir mobilnya ke arah sebuah resort yang berada sangat dekat dengan tepi pantai.
"Heol..." Dahyun bedecak kagum. "Kyulkyung-ah... kau serius akan mengadakannya disini?"
"Umm..." Kyulkyung tampak berpikir. "Sebenarnya, tidak disini juga. Aku hanya menyewa restoran tempat ini. Ayo, kutunjukkan!"
Dengan semangat Kyukyung menarik tangan Dahyun ke bangunan yang berada tepat di tepi tebing yang tidak terlalu tinggi. Berhadapan dengan tebing tersebut, laut lepas dengan air berkilauan terhampar tanpa batas. Bangunan resort yang megah dengan mudah membuat Dahyun terpukau, tapi pemandangan ini melampaui kekaguman yang bisa diwakilkan dengan kata-kata.
"Indah sekali." Dahyun berucap namun masih tenggelam dengan keindahan pantai yang dia saksikan.
"Aku tahu. Indah sekali, 'kan?"
"Kyulkyung-ah?"
Perhatian kedua gadis itu langsung tercuri begitu mendengar suara berat yang familiar. Keduanya berbalik dan mendapati sosok laki-laki jangkung berkulit kecoklatan datang menghampiri. Dahyun mengernyit, dia kenal laki-laki itu, Kim Mingyu, mantan pacar Kyulkyung yang sering menjadi alasan Vernon dan sahabatnya itu bertengkar.
YOU ARE READING
Unintentionally [END]
FanficA Fanfiction of SVT's Vernon and Twice's Dahyun. Genre: Fanfiction, Romance, Young adults. Language: Bahasa