>>Kim Dahyun
Terima kasih untuk yang tadi.
Vernon membacanya berulang-ulang. Nyaris setiap hari. Pesan itu dikirim sebulan lalu, di hari Dahyun melukai pergelangan tangannya ketika mereka menonton konser dan Vernon hanya membacanya. Dia tidak punya cukup keberanian untuk membalas, tidak sebulan lalu, tidak juga sekarang, apalagi jika mengingat jika Dahyun tidak lagi sendiri sekarang.
"Eo, kau sudah datang?"
Refleks Vernon menyembunyikan ponselnya ketika Woozi mendadak masuk. Gelagatnya yang mencurigakan tertangkap mata tajam laki-laki itu dan Woozi langsung mencecarnya dengan berbagai tuduhan.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Tidak ada."
"Kau lihat foto erotis?"
"Hyung, jangan macam-macam."
"Kalau begitu apa kau melihat selingkuhanmu?"
"H— hyung! Sudah kubilang ti— tidak ada apa-apa."
Kegugupan Vernon membuat Woozi mengernyit bingung. "Ya sudah."
Mencoba menghilangkan kegugupannya, Vernon berdeham kecil. Seniornya itu sudah mengambil tempat di kursinya dan sedikit cemas Vernon berharap tidak akan ada lagi pembahasan tentang hal tadi.
"Hyung, apa kau sudah menerima sampel yang kukirim?" mulai Vernon berusaha mencairkan suasana.
"Eo. Aku suka beberapa sampel yang kau kirim. Aku juga membuat beberapa dan kucoba untuk menggabungkan dengan sampel yang kau buat." Woozi mulai tampak sibuk memilah-milih folder dan file di dalam laptopnya. Setelah mendapatkan apa yang dia cari, diperdengarkannya sampel-sampel musik tersebut kepada Vernon. Laki-laki bermata hazel tersebut mengangguk-anggukan kepala meresapi nada-nada yang disusun Woozi.
"Ini bagus, aku menyukainya."
"Benar, 'kan? Aku rasa kita sudah punya lagu kedua."
Pintu tiba-tiba terbuka, perhatian Vernon dan Woozi seketika beralih pada dua orang yang baru masuk. Ini dia hal yang sering membuat perasaan Vernon berkecamuk. Perusak handal mood-nya.
"Kalian sudah datang." Sahut Woozi menyambut Dahyun dan Jungkook yang baru masuk.
"Eo, kami tidak terlambat, 'kan?" Dahyun menyahut.
"Tepat waktu. Kami baru saja mendiskusikan lagu kedua kalian untuk penampilan nanti."
Mendengar itu Jungkook langsung antusias. "Benarkah?"
"Eo, mau dengar?" mendapat anggukan dari dua partnernya yang lain, Woozi langsung mendengarkan sampel musik yang dia susun bersama Vernon.
Kala ketiga orang itu berdiskusi, pikiran Vernon malah melayang jauh pada kejadian sebulan lalu. Masih jelas di ingatannya saat dimana kabar itu membuat dia sadar jika perasaannya memang mulai berubah. Saat itu, Dahyun yang baru saja selesai berkencan, datang terlambat ke karaoke menyusul mereka yang sedang berkumpul. Masih terekam jelas di memorinya bagaimana ekspresi gadis itu terlihat. Wajahnya yang memerah dan senyumnya yang merekah membuat Kyulkyung dan para gadis bertanya-tanya.
"Apa sesuatu terjadi?"
Pertanyaan Kyulkyung yang langsung dijawab anggukan malu-malu Dahyun membawa sorak sorai malam itu semakin meriah. Hingga akhirnya semua orang yang berada disana mengetahui jika malam itu, Kim Dahyun, gadis kuper yang lebih mementingkan pelajaran dan bagaimana mencari uang saku tambahan telah berkencan dengan seseorang.
YOU ARE READING
Unintentionally [END]
Fiksi PenggemarA Fanfiction of SVT's Vernon and Twice's Dahyun. Genre: Fanfiction, Romance, Young adults. Language: Bahasa