Hanya Kata dari Rasa (One Shot)

Bukan Untukku

Jangan lupa, baca Beautiful Depression :)

Happy reading . . .

Selamat hari Rabu, jangan lupa makan dan belajar.

-

Rama:

Ta udah makan?

Tata:

Udah. Baru aja.

Knp Ram?

Rama:

Bisa ketemu?

Gk enak ngobrol di chat

Ta?

Tata:

Aku baru pulang

Capek banget, dosbingnya baru bisa dikabari td

Rama:

Oh

Tata:

Penting?

Lewat wa gpp Ram

Aku mls keluar

Rama:

Donna chat aku tadi

Aku udah tiga kali ketemu sama dia

Donna ngajak balikan

Tata:

Trs?

Rama:

Aku masih ada rasa sama dia, Ta

Tata:

Ya udah balikan aja

Rama:

Kamu?

Aku sayang sama kamu

Aku gk bisa ngelepas kamu

Ta?

Ta?

Tata:

Pilih salah satu

Rama:

Maaf, Ta.

Aku pilih Donna

Makasih J Semoga kamu bahagia

Maafin aku jadi cowok brengsek buat kamu

Makan teratur, jangan tidur malam terus.

Jaga kesehatan.

I love you.

Semudah itu kau tulis kembali

Kisah cinta yang berakhir luka

Pernah ngerasain, ada rasa sesak, ada sesuatu yang pingin diungkapin tapi nggak bisa dikeluarin? Ada yang mengganjal tapi percuma. Udah angin lalu. Udah harus dibuang di tempat yang seharusnya.

Kadang pingin cerita sama seseorang yang mengerti. Tapi percuma, cerita kalian nggak terlalu menarik buat mereka.

Tiga tahun lalu, hidupku yang sudah di tepi jurang ambang batas kematian. Judul ditolak, dosen pembimbing yang sulit untuk di temui. Riwa-riwi kampus nggak ada hasil. Belum lagi, teman-temanku yang minta untuk di dengarkan tapi tidak pernah mau mendengarkan. Di tepi jurang itu aku menangis seorang diri. Orang tuaku bercerai. Adik lelakiku satu-satunya kabur dari rumah. Nenekku yang berada di antara hidup dan mati. Duniaku yang sudah hancur bertambah hancur.

Tiga tahun itu, bagai neraka bagiku.

Ditambah Rama, cowok yang aku perjuangkan mati-matian. Melepaskanku yang sudah nyaman dipelukan kokoh itu hanya karena satu perempuan yang belum dia selesaikan kisahnya. Malam itu, duniaku yang mulai berwarna, kembali gelap. Gelap gulita tanpa penerang. Hanya menyisahkan satu lorong menuju pintu keabadian. Runtuh dengan sempurna hanya karena terpaan angin topan. Aku tidak lagi mengenal warna. Dunia yang akan aku coba genggam lagi, terasa jauh, sangat jauh. Bahkan mimpiku ikut luntur, bersama Rama yang memilih pergi mengejar cintanya.