21

991 75 3
                                    

banyak pasang mata yang memperhatikan gadis berusia 17tahun itu. wajahnya yang sering terpampang di majalah bisnis dan tidak pula sering sekali masuk kedalam dunia pertelevisian.

shania pun tidak mengindahkan tatapan sekelilingnya. ia terus berjalan sendirian menuju salah satu salon langganannya. karena mereda penat dan sedikit pusing membutuhkan creambath agar lebih relax sedikit.

"halo ka" sapa staf salon tersebut.

ia hanya tersenyum kepada staf itu. tanpa mau menjawab bukannya. dirinya sombong atau apa. karena salon ini adalah salon langganannya jadi semuanya sudah tau ketika dirinya sedang seperti saat ini pasti akan menjawab semua pertanyaan dengan anggukan,senyuman dan gelengan kepala.

"hmm. ka shania. mau creambath kaya biasanya kan?"

lagi lagi dirinya hanya mengangukan  kepalanya saja.

sang staf salon tersebut hanya tersenyum tipis. dirinya sudah hafal tabiat shania ketika sedang mode jangan di senggol seperti ini.

————————————

beby yang sudah rapih dengan tampilannya mencoba melihat sekali lagi pantulan dirinya di depan cermin.
"ok sip udh cakep haha" gumam beby.

beby hari ini mengenakan setelan baju yang menurutnya sangat santai tpi tidak terlihat terlalu santai juga haha. setelah merasa sangat rapih ia mengambil sepatu dan kunci mobil.

sesampainya di garasi dirinya langsung membuka pintu pengemudi dan langsung menyalakan mobilnya. tanpa menunggu waktu lama ia pun langsung bergegas keluar dari kediamannya itu.

langit siang hari kali ini amat terik entah mengapa beby merasa sangat bahagia. mungkin karena dirinya akan mencoba hal yang baru atau mungkin karena dirinya sudah melepaskan semua beban masalahnya itu.

tapi yang terpenting sekarang adalah dirinya harus mencoba sesuatu yang tidak pernah ia duga sebelumnya. ia kira anin hanyalah angin lalu yang berhembus hilang begitu saja. namun ternyata sang gadis mungil itu menunggunya.
ia sebenernya sudah tau sejak lama bahwa anin jatuh hati kepadanya. namun dirinya tidak mau kepedean dan pada saat itu pula dirinya masih bersama shania.

Flasback.......

"oper sini kampret bolanya" ucap nabilah kepada sang kawan.

"bawel lu bil"

"tau lu bawell banget."

beby yang mendengarkan itu hanya mengelengkan kepalanya. sudah menjadi hal yang lumrah ketika mereka main basket. ketiga orang itu akan adu mulut bukan yang jelek jelek tapi hanya sebagai tanda bercanda saja.

disudut kiri lapangan ada seorang gadis mungil yang memperhatikan seorang beby chaesara. gadis itu selalu rutin berada di sama ketika beby dan kawan kawannya bermain basket di sana.

"woy jenong" celetuk ghaida.

"naon"

"arah sudut kiri. biasa ada fans lu tuh haha" ucap ghaida sembari ketawa kecil.

"samperin beb kali kali gk ada salahnya kok " ujar jeje.

"iyee kali kali lu samperin sono!" celetuk nabilah.

"gue takut shania marah" jawab beby.

3 serangkai itu hanya mengelengkan kepala sambil berkata

"1"
"2"
"3"

"Dasar jenong takut tante tante " ucap mereka ber3 secara kompak membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka semua.

Don't leave againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang