15.

1.2K 79 7
                                    




**********

tanpa mereka sadari hari semakin gelap. waktu juga sudah menjukan pukul 7 malam. tetapi keduanya masih betah dalam posisi seperti tadi. shania yang masih betah di dalam dekapan beby. sedangkan beby masih sangat betah memeluk gadis jangkung itu.

"by"
"hm"
"ih.. beby"
"apa "
"kamu beneran sayang kan sama aku?"
"hm"
"aku serius ih.."
"iya aku sayang sama kamu"
"kalau gitu tunggu aku putus sama jojo ya"
"hm.. gak janji"
"kenapa? oh aku tau kamu udah mulai suka ya sama anin"
"liat nanti ya nju. hati orang tidak tau arahnya kemana. ketika kamu sudah menjadi rumah lagi untuk aku." beby menghentikan ucapannya. ia langsung menarik wajah shania dari dekapannya agar menatap matanya.

"jangan pernah kamu meninggalkan rumah itu untuk kedua kalinya."

ucapan beby tadi membuat shania terdiam. ia tau kesalahannya dulu sangat sulit dimaafkan oleh siapapun itu. termasuk beby.

"iya by"
"iya apa?"
"aku gak akan seperti dulu"
"aku gak mau kamu janji nju. aku mau kamu tunjukin itu semua yaa princess" ucap beby sambil mengelus rambut shania.

shania tersenyum. ia merasa sangat berharga ketika bersama beby. mungkin dulu dengan jojo ia merasakan hal itu pula. tetapi itu hanya awal saja . ketika sampai di tengah yang dia rasakan hanya hal yang pait.

ia kembali memikirkan esok. esok adalah hari sabtu dan itu adalah hari ulang tahun saingannya. ia harus membuat rencana agar beby tidak hadir. beby itu punya shania! inget ya semua beby punya shania!

beby pun yang melihat shania yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu pun bertanya "apa yang ganggu pikiran kamu hmm ?"

"engga kok by"

mereka berdua pun kembali terdiam. keduanya sibuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan besok.

drtt drtt
suara ponsel beby berbunyi pun membuat sang empu melihat siapa yang menelfonnya

Anin incoming call

"siapa by" tanya shania penasaran.

"bukan siapa siapa kok. sebentar ya nju."

"angkat teleponnya disini. kalau emang itu bukan anin" celetuk shania membuat beby diam.

"halo ka beby"
"iya kenapa nin"
"hmm.. kaka besok dateng kan?"

shania pun menyenderkan kepalanya di bahu beby guna tau siapa yang menelepon.saat dirinya sudah tau ia pun langsung menekuk wajahnya "tuh kan bener yang nelpon anin " gerutu shania sambil memejamkan matanya.

beby melirik sekilas shania yang masih menyenderkan kepalanya di bahunya itu. ia dilema karena di hadapi oleh dua pilihan. dirinya dan shania baru saja baikan meski tanpa status apapun. tapi dirinya juga ingin move on dari gadisnya itu.
"halo ka beby "
"liat besok ya nin hehe"
"aku harap besok kaka bisa dateng ya ."
"soalnya bagi aku kaka adalah orang terpenting"

shania mendengus sebal mendengar ucapan dari anin barusan yang menurutnya terlalu lebay itu. "ihh. lembek banget deh godain bebynya aku " ucap shania dengan nada sedikit keras membuat seseorang di sana mendengar itu.

"ka beby lagi di luar yaaaa"
"hehe iya nih lagi di luar "
"maaf ya ka aku udah ganggu."
"gak papa kok. udah dulunya nin aku di panggil bunda"
"iya ka. besok jangan lupa ya hehe see you."
"iya"

bip. telpon pun di matikan sepihak oleh beby. ia takut pembahasan yang di berikan anin semakin menonjol ke hal yang bisa membuat shania marah.

"udah telponannya sama dede anin?" ucap pelan shania yang dapat terdengar oleh beby.

Don't leave againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang