"Kara, mungkin waktuku tak lama lagi, dan aku tidak bisa untuk bersama denganmu lagi."
Itulah yang aku fikirkan, selama aku melayang bersama malaikat maut, aku tak menghiraukan seberapa jauh perjalanan ini. Yang aku inginkan semoga sekarang Kara tak menangis sendirian di tempat tadi.
Malaikat maut berhenti, ada sebuah lingkaran cahaya, dia mengajakku masuk kesana. Lalu ketika masuk semuanya bewarna putih, aku terdiam memperhatikan sekeliling.
"Ini tempat apa?" tanyaku.
"Kau akan diberikan hukuman, apa yang harus kau ingat, dan apa yang harus kau lupakan."
"Jangan hilangkan ingatan tentang dia dari fikiranku."
"Kalau begitu maumu, aku akan menghapus ingatan tentang jawaban dirimu."Apa maksudnya? Entahlah, apapun itu aku tak masalah, yang penting Kara jangan hilang dari ingatanku.
"Apa aku akan berada disini selamanya?"
"Kau masih memiliki beban dunia yang harus kau lunasi. Jadi kau akan bergentayangan sampai tugasmu usai."
"Jadi walau aku telah mati, aku akan bisa melihat dia?"
"Kau memang melihat dia, tapi dia tidak bisa melihat kamu!"Akupun diberi minum dalam gelas kaca bewarna putih, aku tidak tau itu air apa? Setelah meminumnya aku merasa baik-baik saja.
Aku dikembalikan kedunia, aku bergegas mencari Kara. Tapi tak kulihat lagi dia disana, lalu aku mencari kerumah sakit, siapa tau dia membawaku kesana.
Saat melewati halte bus, aku melihat seorang terduduk dan menunduk, aku mengenal sosok itu, dia adalah Kara. Aku menghampiri Kara.
"Sayang wajah kamu kenapa? Kamu menangis. Hei lihat aku, aku baik-baik saja."
"Azka, aku merindukan kamu! Aku yakin kamu belum mati Azka, aku yakin kamu ada disini bersamaku...
"Iya Kara aku disini."
"Ini semua salah aku, aku yang salah, kenapa aku memaksa kamu, aku benci ulang tahun. Pokoknya aku harus mati biar nyusul kamu!"
Tak kuasa aku melihat Kara berkata seperti itu, itu bukan Kara yang aku kenal. Kara yang aku kenal dia gadis periang.
*1 Bulan Kemudian*
Sejak kepergianku, Kara menjadi seorang yang suka murung didalam rumah, dia menjadi gadis lemah dan pendiam. Dia tak pernah lagi mengurus rumah atau dirinya sendiri, rumahnya begitu berantakkan.
Kara, apa yang bisa aku lakukan, coba saja kau bisa melihat aku, aku tidak pergi kara, walau aku telah mati aku tetap bersama kamu! Lihat dirimu terlihat begitu kurus, kau sangat mengerikan Kara, cepat bangun Kara!
Hi readers sampai sini dulu ya, maaf atuhor lambat update. Author lagi banyak kerjaan hehe. Tapi Author usahain buat selalu update terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I'M A GHOST "AZKA"
HorrorBagaimana rasanya mengatakan aku adalah Pacarmu, ketika posisi kalian seperti diriku. Aku hanyalah seorang Arwah yang bergentayangan. Tapi aku senang, dia akhirnya bisa melihatku. Lanjutan dari Novel "Pacarku Adalah Hantu"