•4• KUMOHON

28 5 0
                                    


🌠🌠🌠

SMA ATLANTIS adalah sekolah terfavorit dan sekolah paling bagus dari sekolah-sekolah lainnya. Sekolah elit dengan fasilitas lengkap, dan juga sekolah ini hanya menerima murid pintar dan orang-orang yang rajin bangun pagi.

Sekolah ini cocok dengan slogan :

"tiada hari tanpa mengeluh"

"Gila ini sekolah apaan, jam 6 aja gerbangnya udah ditutup"

"Udah dikasih tugas tiap hari, bangun pagi, terus pulangnya sore lagi"

"Aaaaaa... PR gue blom dikerjain"

"Sejarah kita remidi nggak ya?"

"Semoga nanti nggak ulangan, belum ngapalin tabel periodik lagi"

"Udah belajar logaritma belum ?"

"Ngerti materinya aja enggak, apalagi belajar"

"KALIAN NGERUMPI TRUS, BAPAK TUTUP GERBANGNYA YAA?" teriak Pak Tama.

"Nggak pakk..." teriak murid-murid yang hampir telat masuk sekolah.

Di luar kelas saja udah ramai,  apalagi di kelas-kelasnya, khususnya kelas 10-IPA-1.

"UDIN UDIN, MANA CATATAN GUE TADIII?" kata Deva sang ketua kelas.

"BENTAR LAGI BELAJAR, NANTI GUE BALIKINN!!" ucap Udin.

"TANIAAA... MANA TUGAS GUE ??" ucap Nadia.

"BENTARR NADD, OTW NYALIN" teriak Tania.

"BAYUU! EKOO! DENII! BAYAR UANG KAS, KALIAN NUNGGAK 4 MINGGU!" tanya Farida.

"IYA NANTIIII" jawab mereka.

"TUGAS FISIKA NOMER 3 PAKEK RUMUS APA WOYY?" tanya Bayu.

"NGGAK ADA JAWABANNYA!!" tegas Eko.

"INI JAWABANNYA YANG MANA BAMBANKK?" teriak Deni.

"MANA ADA JUALAN MIE AYAM PAKEK NOTASI ILMIAHH?"

"BUAT APA NGUKUR ES BATU SAMA MAKE UP PAKEK JANGKA SORONG INI ??"

"INI APA LAGI ASTAGA, NGAPAIN GORENGAN KANTIN DI UKUR PAKEK JANGKA SORONG"

"MAN TEMAN, YANG SINCOSTAN INI GIMANA ?"

"SUMPAH NGGAK ADA JAWABANNYA " jawab Diah.

"TUJUH BELAS LOG TIGA PULUH KALI TUJUH PULUH LOG DELAPAN JAWABANNYA GIMANA INI ???"

"WOY NANTI ULANGAN SEJARAH, KATANYA SURUH BELAJAR BAB 1, 2, SAMA 3!!" teriak Randra.

"BODO AMAT" ucap separuh penghuni kelas.

"Gilaaa gueee....!" teriak Deva.

"Sabar ya Va, ini ujian" ucap Silfi.

Jujur ia kasihan melihat ketua kelasnya setres setiap pagi dan selalu mengurusi 30 nyawa setiap hari.

Juga populasi manusia waras di kelas semakin menurun.

Nyatanya kelasnya ini selalu berisik tiap paginya.

Namun berbeda dengan San, dirinya sekarang terlihat seperti mayat hidup, kulitnya pucat dan matanya yang sayu.

San tadi malam tidak bisa tidur, setelah mengerjakan tugas sekolah, ia terus memikirkan mimpinya.

Ia menghadap jendela sambil melihat ke taman. Matanya terbuka dikala melihat kupu-kupu merah terbang di taman.

"Indah, tapi nggak bisa gue tangkap sekarang" lalu dia memejamkan mata.

"Gimana ya ?" tanya San pada dirinya sendiri.

San memikirkan banyak hal, fakta ibunya, bagaimana reaksi kakaknya jika ia mengatakan fakta yang mustahil untuk dipercaya, dan juga Dimon.

Dirinya tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak. Ini demi masa depannya.

San menoleh ke samping, dilihatnya Dimon sedang tidur. San melihat betapa pulasnya teman sebangkunya tidur.

"Lo ganteng banget ya ternyata" ucap San. "Jadi nggak tega" sambungnya.

Nyuttt...

San memegangi dadanya, sekarang jantungnya terasa seperti mau meledak.

"Sakit..." rancaunya. "Mon, Dimon..." panggil San sambil mencubit lengan Dimon dengan sekuat tenaga.

Tess tess...

Cairan kental keluar dari hidungnya. Darah.

"Aduhh.. Sakit woyy" teriaknya. "Gue santet ma--" Dimon terkejut melihat pemandangan di depannya.

"Tolongin..." ucap San. Dirinya kehilangan kesadaran dan juga Dimon yang terlihat sangat kaget.

Dirinya langsung menggendong San, dirinya terlihat sangat panik.

"MINGGIR WOYY, NGGAK MINGGIR MATIII" teriaknya.

Dimon berlari membawa San ke UKS, masa bodo dengan pelajaran dan teman-teman sekelasnya yang kepo. Yang terpenting adalah gadis yang ia cintai sedang sakit.

"Tahan San, pliss..." ucapnya pasrah.

.
.
.
.

*vote untuk mendukung author👌

The LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang