•5• SALAH PAHAM

25 5 0
                                    

Jangan...











































Jangan pernah.....




































Mencoba untuk












































Meninggalkanku, Casandra.

























🌠🌠🌠

Kini Dimon duduk di sebelah kiri ranjang San tidur, ia masih di ruang UKS. Ia terus memandangi San.

Kringg... Kringg...

Dimon melihat jam tangannya, dirinya tampak cemas. Ini sudah jam istirahat kedua.

Setelah di periksa Dokter dan dipasangi infus. San tidak menunjukan tanda-tanda akan bangun. Padahal dokter bilang San baik-baik saja.

"Udah tinggal aja, biar kakak aja yang jaga. Lo udah laper kan ? Nih makan, lo mati repot gue" ucap Alfa sambil memberikan bingkisan berisi makanan dan minuman.

Alfa lalu duduk di sisi ranjang lainnya. Ia memegang tangan adiknya. Dingin, itu yang dia rasakan pertama kali.

"Makasih kak" ucap Dimon. Ia menerima bingkisan tersebut dan menggambil minuman. Dimon pun meminumnya sampai habis.

"Kak ?" pangil Dimon.

"Apa ?" jawab Alfa.

"Nggak ada pilihan lain kak" cetus Dimon.

Alfa memalingkan muka menghadap Dimon. Ini pilihan sulit menurutnya. Ia berfikir apakah Dimon bisa menjamin keselamatan adiknya. Keluarga satu-satunya. Mendapat kabar San masuk UKS saja sudah membuatnya pusing bukan main.

"Kak Alfa masih ingat kan yang kita bicarakan kemarin" Dimon menghela nafas.

Ia ingat dirinya menelefon meminta bertemu dengan kakaknya San jam 1 malam. Awalnya marah-marah, tapi ketika mendengar nama adiknya disebut ia langsung pergi menemuinya.

"Kami harus menerima misi dari Putri, walau ini sulit dipercaya dengan akal manusia, tapi ini nyata kak" Dimon meyakinkan.

"Ini juga demi kebaikan kami, akan ku jaga San dengan sepenuh hatiku, bahkan akan ku pertaruhkan nyawaku" jawab Dimon yakin.

"Iya iya, Kamu udah Cerita semuanya tentang Putri Lucky itu, apa iya kalian harus nerima misi itu ? Nggak ada jalan lain ?" tanya Alfa sambil melihat lagi ke arah San.

"Terus kamu sebenarnya juga ikut kan dimimpi San kemarin, tapi kamu cuma bisa 'melihat' aja" sambungnya.

Terkadang kita bermimpi dan hanya bisa "melihat". Lalu akan berakhir jika kita berpura-pura tidak tahu.~AX

"Aku belum cerita sih, sebenarnya sih aku ikut, cuma..."

"Apa?" tanya Alfa

"Pasti kak Alfa bangunin San kan? Kan jadinya Putri nyuruh San kembali" jawabnya.

"Sebenarnya Putri Lucky udah menahan kekuatannya, kalau kekuatan itu masuk ke tubuh kami tanpa perantara sang Putri. Kami akan mati, karena dari awal kami ditakdirkan untuk menyelamatkannya" ujar Dimon.

"Udah udah, dipikirin malah tambah pusing" ujarnya. "Nggak ada pilihan lain sih" ucap Alfa.

Dimon tersenyum, ia lalu memandang San. Ia melihat gadis itu masih saja memejamkan mata.

"Sebenarnya lo cinta kan sama adek gue" tanya Alfa. Dimon terkejut, badannya kini kaku bak patung seni di museum.

"Mata lo pas mandang adek gue aja udah ketahuan. Wahh..." kata Alfa sambil melihat Dimon, ia tak berkutik.


"Gini aja, kalau lo bisa bawa San pulang dalam keadaan sehat walafiat, tanpa cacat, tanpa noda, tanpa cidera, tanpa kekurangan, jadi punya banyak kelebihan..." tawar Alfa.

"Lo mau nikahin saat itu pun gue nggak apa-apa, malahan gue biayain" sambungnya.

Dimon seketika tersenyum lagi, memegang tangan San. Ia berkata "Sanggup kak, sangat sanggup malahan" jawabnya yakin.

Alfa sekarang yakin kalau adiknya akan baik-baik saja kalau bersama Dimon, padahal ia tidak keberatan kalau Dimon dekat dengan San.

Dimon yang sudah menjadi teman sejak kecilnya dan San selalu saja bahagia ketika bersama Dimon sejak kepergian orang tuanya. Ibunya yang meninggal sesudah melahirkan adiknya dan juga ayahnya yang gila kerja di luar negri karena depresi ditinggal istrinya.

Walau ia sebenarnya tak pernah menganggap sang ayah masih ada di dunia ini, salahnya karena tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya sampai saat ini.

Alfa juga sadar diri karena ia juga tak banyak memberikan kebahagiaan di masa kecil San.

Ia yang dulu baru berumur 10 tahun harus mengurusi bisnis ayahnya yang ditingalkan begitu saja. Memang situasi keluarga Xrill saat itu sangat rumit.

"Setelah San siuman, rencana pertama buat misi kalian apa ?" tanya Alfa.

"Kata Putri sih kita harus gandengan tangan, terus..." Dimon mau melanjutkan kata-katanya, tapi ragu."katanya sebelum itu kita harus tidur seranjang" katanya ragu-ragu.

"APAAAAAAAAA....." teriak Alfa.

Hal itu sukses membuat gadis yang dari tadi setia memejamkan matanya bangun.

.
.
.
.

*maaf jika part ini gaje...
*vote untuk mendukung author👌

The LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang