Derrel dan Lian yang baru saja sampai di rumah menghela napas setelah melihat David yang sudah menunggu mereka di depan pintu sambil menyilangkan tangan di depan dada.
"Lama amat. Mampir pacaran apa gimana? Eh lupa. Lo berdua kan jomlo."
"Bodo amat ya. Gue nggak kenal sama lo." Derrel merotasikan bola matanya malas lalu senyumnya mengembang ketika ia ingat sosis bakar milik kakaknya yang berada di kantong plastik bening itu masih aman. "Eh Yan, pesta yok di depan tv, ada sosis bakar banyak. Kan tadi ada orang yang nitip, katanya sih uangnya bakal digantiin besok. Eh nggak digantiin juga gapapa sih, toh uang gue masih ada."
"Ayo aja, gas yang kenceng." Lian yang tau apa yang dipikiran Derrel pun ikut menggoda David yang sekarang sedang melihat mereka berdua dengan raut datar.
"Sosis gue. Siniin sekarang apa mau gue bilangin ke nyokap kalo lo keluar sampe malem hah? Mentang-mentang bonyok nggak di rumah terus lo juga nggak dirumah, enak bener gue disuruh jaga rumah."
"Yee terus ngancem. Cemen lo kak."
Setelah sosis bakar berpindah dari tangan Derrel ke tangan David, dengan cepat David melenggang menuju ke ruang keluarga dengan diikuti Lian, Derrel sendiri berjalan menuju dapur untuk mengambil air mineral.
"Bukannya emang biasanya lo jaga rumah sambil jaga lilin sedangkan Derrel yang keluar ya kak?" Lian mengeluarkan candaannya ketika ia dan David sudah duduk di karpet.
"Emangnya gue apaan?! Sampe jaga lilin jaga lilin segala?!" Derrel berjalan dari arah dapur dan membawa tiga botol air mineral ukuran sedang itu melemparkan satu botol ke arah Lian dan meletakkan sisanya di atas meja. Derrel duduk di tengah-tengah keduanya setelah menggeser Lian.
David menghiraukan ucapan Derrel. Ia malah terlihat asik membuka plastik mika sosis bakarnya. Ketika terbuka, ia menoleh ke arah Lian. "Mau nggak? Ambil tuh."
"Wihhh tumben lo baik sama gue."
"Bukan lo tapi Lian. Dih lo siapa? Gue nggak kenal sama lo."
Sementara Derrel diam setelah mendengar jawaban David, Lian cekikikan melihat kelakuan kakak-beradik itu.
Drttt ... Drttt.
Ponsel Lian yang berada diatas meja bergetar membuat mereka yang awalnya diam saling tatap. Dengan cepat Lian mengambil ponselnya sebelum dua kakak beradik itu mengambil ponselnya dan mengerjainya.
Gissania Urv:
Chat lewat line aja ya. Udah gue add back kokKenan Aillian P:
Ok. Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Try || Kim Doyoung
Teen Fiction"Lo tadi bisa nembak di area three point kan?" Derrel bertanya di sela tangan kanannya masih sibuk memantulkan bola basket ke lantai. "Iya bisa, kenapa?" Gissa menjawab dengan santai. "Gue ada tawaran, mau coba? Kalo dari tiga kali shooting lo bisa...