02

7.4K 224 17
                                    

Selamat membaca

***

Pagi yang cerah tidak untuk Anisa, dirinya sangat takut jika cowok itu menyebar luaskan berita yang sangat buruk.

Anisa tidak pernah setakut ini, dirinya memasuki halaman sekolah dengan langkah yang sangat pelan, memperhatikan sekitarnya.

"Nis, ini tugas yang kemarin, gue udah selesai ya tinggal dikumpulin aja." ucap Raina menyerahkan makalah.

Nisa menatap makalah tersebut kemudian ia mengambilnya, "a-ah i-iya."

Raina menatap Anisa aneh, "lo, sakit?"

Anisa sontak menggeleng, "gue gak papa, thanks ya!" Anisa pergi dari hadapan Raina, membuat Raina menatap bingung Anisa.

Anisa memasuki kelasnya, apa Bagas tidak menyebarkannya? tumben sekali . . tapi baguslah, dia bisa bernapas dengan tenang. sejak tadi pagi pun, dia nggak melihat Bagas, biasanya cowok itu selalu muncul di hadapannya.

"NISAA!" teriak Nabila menyadarkan lamunan Anisa.

"kenapa, sih?"

"elo yang kenapa? bengong aja, dipanggilin kaga nyaut."

Anisa menghela napas, "Naila mana?"

Nabila melihat sekeliling kelasnya, "gak tau, gue juga gak liat dia dari tadi."

"udah, ayo upacara." lanjutnya menggandeng tangan Anisa.

Seminggu kemudian

Anisa sudah kembali ceria, dan Bagas tak pernah keliatan, terakhir ia bertemu pas di bar waktu itu. perlahan pun Anisa bisa melupakan kejadian tersebut, tapi nggak tau kalau masi melihat wajah Bagas didepan mukanya.

"HAHAHA, AMPUN BUK!" Anisa berlarian kocar kacir menghindari amukan guru Agama nya ini.

"NISA! BENERIN ROK KAMU! IBU GUNTING YA! BIAR SEKALIAN GAK USAH PAKAI ROK!." teriak Bu Juhro memegang gunting ditangannya.

"Gak mau ah, buk! gini aja, saya kan jadi cantik."

"CANTIK CANTIK! kamu mau sekolah, bukan mau jadi biduan!"

"kalau besok rok kamu masih span kaya gini, ibu panggil orang tua kamu!." Buk Juhro meninggalkan Anisa, sungguh capek menghadapi remaja jaman sekarang.

sedangkan Anisa, dengan pedenya ia memakai rok sangat span diatas dengkul tanpa mengingat kejadian yang telah menimpanya waktu itu.

bel pulang sudah terdengar, para murid pun berlarian keluar kelas untuk mendinginkan kepalanya. Anisa, Naila dan Nabila sudah janjian untuk pergi ke mall bersama sehabis pulang sekolah.

Sesampainya mereka di mall, langsung pergi ke cafe didekat sana. Masuk dan segera memesan, tak tunggu lama pesanan mereka sudah sampai, menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan tanpa ada suara sedikit pun. Laperr boss.

"Abis ini kita mau nonton atau photobox dulu?" Tanya Nabila, memecah keheningan.

"Photobox dulu"

Jodoh ku Santri!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang