Sakit yang kurasakan tak sebanding dengan kebahagiaan yang kau dapatkan.
***
Pagi ini Axelio datang ke sekolah seperti biasanya. Tak ada yang berbeda apalagi istimewa. Axelio berjalan menyusuri koridor dengan gaya andalannya. Banyak pasang mata yang melihat ke arah nya, apalagi ada yang terang-terangan minta foto bersama. Saat Axelio melewati ruang OSIS ,dia melihat sosok yang selama ini ada di hati nya.Axelio berjalan mendekat "hai Van, lagi cari Al ya??" Tanya nya. Entah kenapa, Axelio merasa dia makin cantik dengan rambut yang terurai bebas.
"Oh hai Xel, iya nih gw lagi cari Al, Lo liat dia gk ??" Dia bicara dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajah cantik nya.
Axelio benar2 terpesona dengan sosok yang ada di depannya ini. "Gk tuh Van, mungkin dia telat" jawab Axelio santai.
"Iya juga sih, tapi kan dia orangnya gk pernah telat". ucapnya dengan wajah sendu.
"Emang Lo ada urusan apa sama dia?".
"Gk ada sih cuman mau nanya aja, kemaren kok dia gk ada ngasih kabar sedikit pun ke gw, kan gw jadi khawatir" jawabnya.
Axelio merasa bersalah atas tingkat sahabat nya "Ohh jadi Lo lagi berantem gitu sama Al??" Tanya Axelio sambil melipat tangan nya di depan dada.
" Yaudah sih, nanti coba lo tanya baik2, mungkin dia lagi ada masalah" tambah Axelio.Walaupun Axelio suka sama Vannya, tapi dia gk pernah tuh sama yang namanya nikung teman sendiri.
"Thanks ya buat saran Lo,,Lo emang teman gw yg Ter the best deh" ucapnya sambil mencubit pipi Axelio.
Axel yg mendapat perlakuan seperti itu, hanya bisa melongo. Baru pertama kalinya dia mendapat perlakuan manis seperti tadi, apalagi dari orang yg dia cintai.
Axelio yg tersadar dari lamunannya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal "It's oke, nanti kalau Lo ada masalah hubungi gw aja, gw siap kok dengar semua keluh kesah Lo" .
"Sekali lagi thanks ya Xel,kalau gitu gw ke kelas dulu ,, byeeee"
Axelio sadar, kalau Vannya gk bisa dan gk mungkin jadi miliknya. Mulut emang bisa bohong tapi hati gk. Tapi mau gimana lagi demi persahabatan , dia rela memendam perasaan nya sendiri. Walaupun itu susah dan sakit.
***
" Eh Xel, Lo dari mana aja sih?" Tanya Gibran salah satu sahabat Axelio.
"Oh itu, tadi gw habis dari toilet. Emang Napa sih??"
"Gk cuma ya gitu,, noh sahabat Lo daritadi diem mulu" ucapnya sambil menunjuk Alvaro.
Axelio berjalan mendekati Alvaro "woi,,Lo kenapa? gk kayak biasanya Lo diem kek gini?. Tadi Vanya juga nyari Lo di ruang OSIS ,Lo lagi berantem sama dia??" Tanya nya sambil mendudukkan bokongnya di kursi. Yang ditanya cuman diem sambil memutar ponsel yang ada ditangannya. "Hmm" jawabnya.
"Hmm apaan??" Ucap Axelio kesal.
"Hmm"
"Lo kalau ditanya tu jawab, jangan ham Hem Ham Hem mulu bego"
Dengan perasaan kesal, Alvaro beranjak dari duduknya.
"Kenapa tuh bocah??" Tanya Gibran."Nth lh, lagi dapet kali" jawab Axelio asal yang dibales toyoron sama Gibran.
Tuk
"Adawww,, Lo kok nimpuk gw sih,,salah aku apa bg" ucap Axelio mendramatisir.
"Kamu gk salah, aku yg salah akuu" jawab Gibran tak kalah alay. " Jadi stop nyalahin diri kamu" tambah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AXELIO
Teen FictionCinta itu tidak membutuhkan alasan tapi membutuhkan keikhlasan. Jika seseorang yang kalian cintai tidak mempunyai perasaan yang sama dengan kalian maka belajar lah untuk merelakan. Karena cinta tak bisa dipaksa. Ini masalah hati bukan masalah sepele...