Cantik ,tapi sayang bukan
punya gw.***
Jangan lupa vote and commentSenin adalah hari yang paling dibenci sama semua siswa-siswi. Hari dimana mereka harus panas²an untuk melaksanakan upacara.
"Sumpah tu botak kalau ngomong gk tau diri, emang dia kira gk panas apa??" Ucap Bella menggebu-gebu.
"Betul banget, emang dia gk tau apa, kalau skincare gw mahal ??!!" Ucap Naya menambahkan.
Sekarang mereka lagi berada di kantin sambil memesan minuman. Mereka kepanasan karna kepala sekolah mereka terlalu lama memberi wejangan.
"Aduh, kok minumannya lama banget sih, gk tau apa orang haus" Naya sudah mengipas² wajahnya dengan topi upacara tadi sambil berkacak pinggang.
Vannya memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya ini. " Nay Lo brisik banget sih, lo aja baru mesen mana bisa dapat langsung bego. Sabar napa , lagian Lo gak akan mati karna kehausan" ucap Vannya.
"Eh curut kenapa Lo yg sewot, mulut² gw, terserah gw dong" ucap Naya membela dirinya.
"Dasar pala batu" Naya memeletkan lidahnya ke arah Vannya.
Sembari menunggu pesanan, Vannya menopang dagunya sambil menyapu pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Kantin terlihat cukup ramai, mungkin mereka juga sama merasakan haus. Saat lagi melihat ke arah jendela luar pandangan Vannya tepat berhenti di atas rooftop, dia bisa dengan jelas melihat kekasihnya.
Vannya langsung saja pergi sambil membawa minuman nya yg baru datang. " Eh Van Lo mau kemana?, Bentar lagi bel ,,, woiii vannn " tariakan Bella tidak dihiraukan oleh Vannya. Yang terpenting saat ini, dia bisa bertemu dengan kekasihnya.
Brakk
"Ehh monyong ehh monyong " Gibran terkejut mendengar suara pintu yg didorong dengan terlalu keras.
Axel tertawa mendengar Gibran yg latah " hahahaha sumpah Gib, Lo kalau latah jangan begitu bego, malu-maluin aja Lo" Axelio mentoyor kepala Gibran sambil memegangi perutnya.
"Eh ogeb, Lo kalau ketawa , ketawa aja jangan kepala gw juga kali yg Lo toyor" ucap Gibran.
Vannya berjalan mendekati Alvaro"Al, ini aku bawa minum buat kamu" ucap Vannya menyerahkan minuman yg dibeli nya di kantin tadi.
"Thanks"
"Tadi kamu gk upacara??" Tanya Vannya duduk sambil memandangi pemandangan yg ada di depannya.
"Gk, males" Alvaro sedikit pun tidak melirik ke arah Vannya.
Vannya melihat ke arah Axel yg sibuk dengan ponselnya sedangkan Gibran dia dengan santai menyebas rokoknya.
Vannya terbatuk-batuk karna asap rokok yg dihasilkan Gibran " Huk huk huk, eh Lo kalau mau ngerokok jangan depan gw. Sesak napas gw anjing" ucap Vannya sambil menonjok bahu Gibran." Santai aja kali neng, gk usah ngegas. Lo nya aja yg lebay"
" Eh Oneng, enak benar Lo bilang gw lebay. Lo tu yg tolol , udah tau asap rokok tu bikin sesek. Masih juga ngerokok Lo ."
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELIO
Teen FictionCinta itu tidak membutuhkan alasan tapi membutuhkan keikhlasan. Jika seseorang yang kalian cintai tidak mempunyai perasaan yang sama dengan kalian maka belajar lah untuk merelakan. Karena cinta tak bisa dipaksa. Ini masalah hati bukan masalah sepele...