Sesuai kesepakatan mereka tadi. Kini Axelio, Alvaro, Gibran dan Reza berjalan ke loker Alvaro dan Axelio. Langkah mereka yg cool membuat setiap cewek yg berpapasan dengan mereka menjerit histeris. Itu sudah tak asing lagi bagi mereka. Mereka sudah biasa hidup dalam pujian-pujian.
Walaupun Reza bukan anggota geng Alvaro, tapi mereka berteman baik. Jadi sudah tak asing lagi jika Reza berjalan bersama Alvaro dkk.
"Ya lord, kak Axel ganteng banget"
"Kak Al ,mau gk jadi pacar aku."
"Jadi yg kedua juga gk papa kok "
"Ditunggu jomblo nya kak Al"
"Kak Reza ganteng juga ya"
"Sesak napas adek bg"
"Ya Allah kak Axel, genteng nya makin nambah "
"Kak Gibran jalan yuk"
Begitu lah sekiranya teriakan para fans Alvaro dkk.
Reza tersenyum miring ke arah Axelio. " Siap terima kekalahan dude" ucapnya.
Axelio tidak menjawab ucapan Reza. Tak ada gunanya dia menjawab.
Karna loker Axelio SMA Alvaro berdekatan jadi mereka tidak susah untuk membandingkan isinya.
Kalian tentu tau jawabannya, loker siapa yg paling banyak dipenuhi surat. " Hahahaha, kalah kan Lo. Perut kenyang uang pun selamat. " Axelio memutar bola matanya malas, kalau seperti ini dia bisa bangkrut mengingat betapa lebarnya perut Reza.
Setelahnya mereka melangkah kan kakinya menuju kantin. Gibran dan Reza bersiul pelan seraya mengedar pandangan. Matanya melirik cewek-cewek yg lewat atau sesekali menegur dengan kedipan mata ,kiss bye atau sapaan pelan.
"Hai cantik,bagi nomor wa nya dong" Reza memulai aksinya, ia menggoda adik kelas yg kebetulan berdiri disampingnya.
Adik kelas itu merapikan rambutnya, ia menatap Reza penuh minat.
Adik kelas itu mengetikkan beberapa angka di hp Reza. Dia tersenyum manis agar Reza terpikat dengan nya.
Beda pula halnya dengan Gibran. " Cewek ,pulang nanti jalan yuk" si adik kelas mengedikan bahunya acuh.
"Sorry Lo siapa ya?" Ucap adik kelas itu sinis. Lalu pergi meninggalkan Gibran.
"Anjayy, gw disinisin woii" ucap Gibran heboh.
Tuk
Axelio menjitak kepala Gibran keras. " Mana mau anak orang sama Lo, mereka pada tau kalau Lo itu playboy class kakap."
"Biarin gw playboy daripada Lo, suka sama orang yg belum tentu suka sama Lo." Gibran yg menyadari ucapan nya,menatap Axelio dan mengacungkan jari tengah dan telunjuk nya membentuk 'piss' .
Mereka kemudian sampai di kantin, Axelio dan Alvaro langsung mendaratkan pantatnya pada kursi panjang. Sementara gibran dan Reza menuju salah satu penjual makanan.
"Darimana Lo tau, kalau kemaren gw lagi di toko bunga?." Alvaro memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELIO
Teen FictionCinta itu tidak membutuhkan alasan tapi membutuhkan keikhlasan. Jika seseorang yang kalian cintai tidak mempunyai perasaan yang sama dengan kalian maka belajar lah untuk merelakan. Karena cinta tak bisa dipaksa. Ini masalah hati bukan masalah sepele...