Main Reason [7]

3K 201 43
                                    

No Children!

HAPPY READING^^

***

Suho menatap bayangannya di cermin dan dia mengernyitkan keningnya. Dia merasakan Junmyeon, yang kini berada di dalam cermin, membalas tatapannya.

Junmyeon ternyata masih ada. Beberapa lama ini Junmyeon tidak dirasakannya lagi sampai Suho mengira dia telah berhasil mengenyahkan Junmyeon selamanya. Tetapi sekarang Junmyeon sepertinya menggeliat lagi, bangun dari tidurnya yang panjang.

Apakah jangan-jangan, kehadiran Joohyun juga membuat Junmyeon menjadi kuat?

"Aku pikir kau sudah mati."

Suho tersenyum mengejek kepada bayangannya di cermin Junmyeon menatap tajam Suho, "Aku masih ada di sini, Suho. Kau tidak bisa menguasai tubuh ini sendirian. Dan aku merasakan kehadiran Joohyun."

Suho mengernyit. Jadi benar, Joohyunlah yang menggugah Junmyeon agar terbangun. Tetapi bagaimana mungkin? Suho yakin Joohyun membuatnya kuat karena gadis itu membuatnya terobsesi, obsesi membuatnya fokus dan makin kuat sehingga bisa menguasai tubuh ini.

Tetapi bagi Junmyeon, perasaannya kepada Joohyun adalah perasaan cinta. Dan cinta bagi Suho adalah sesuatu yang melemahkan. Bagaimana mungkin perasaan cinta bisa membuat Junmyeon menjadi kuat?

Junmyeon tersadar lagi padahal Suho sudah mengusirnya jauh ke dasar.

"Kau tidak akan bisa menguasai Joohyun." Junmyeon menatap Suho dengan pandangan mengancam, "Aku tidak akan membiarkannya."

"Oh ya?" Suho tertawa, "Kita lihat saja nanti."

Ketika meninggalkan cermin itu, geraham Suho mengeras. Dia harus menguasai Joohyun segera dan menunjukkan kepada Junmyeon bahwa dia lebih kuat.

***

Joohyun berdiri mondar-mandir di kamar Junmyeon. Kamar itu terletak di lantai dua sehingga dia tidak bisa melompat, dan pintunyapun di kunci. Benak Joohyun dipenuhi oleh pikiran-pikiran membingungkan. Dia ingin membangunkan Junmyeon, tetapi bagaimana caranya? Joohyun sama sekali tidak punya pengalaman ataupun pengetahuan tentang hal-hal psikologi seperti orang-orang berkepribadian ganda.

Mungkin kalau bisa membujuk Suho supaya mengizinkannya ke perpustakaan, dia bisa menemukan buku-buku psikologi yang bisa memberikannya petunjuk bagaimana caranya membangunkan kembali Junmyeon.

Suho mengatakan dia sudah tidak merasakan Junmyeon di dalam dirinya, dan dari senyum puasnya, Joohyun tahu Suho tidak bohong. Dan itu membuat Joohyun ketakutan. Junmyeonnya tidak mungkin mati dan hilang begitu saja bukan?

Tiba-tiba terdengar bunyi klik dari luar, dan Joohyun melompat mundur dari pintu, menatap waspada ke sana. Tahu bahwa musuh besarnya, Suho akan masuk ke kamar ini.

Dan benar, Suho memang masuk, dengan pakaian hitam-hitamnya yang khas. Lelaki itu menatap Joohyun dengan intens dan kemudian mengunci pintunya.

Joohyun mundur selangkah, menyadari tekad yang sangat kuat di mata Suho. Tekad yang hampir sama seperti hasratnya untuk membunuh. Tubuh Joohyun gemetaran. Apakah lelaki ini memutuskan bahwa sudah pantas baginya untuk mati?

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Suho tidak menjawab. Lelaki itu malahan melepas kancing jasnya dan kemudian membuang jas itu di lantai. Dasinya menyusul kemudian. Dan lelaki itu mulai membuka kancing kemejanya.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Joohyun menatap panik ketika Suho melemparkan kemejanya ke lantai, memamerkan tubuh indahnya yang sempurna. Otot-otot itu begitu pas dan keras di lengannya, bisepsnya membentuk lengkungan yang indah, begitupun otot dada dan perutnya yang kencang. Semuanya otot yang keras dan maskulin, tidak ada sedikitpun lemak di sana.

From The Darkest Side | SuRene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang