"Ren,gue kangen bunda masa.nyebelin kan?bunda aja ga kangen gue masa gue kangen."rengek NovaRendy tersenyum senang dengan ucapan yang nova lontarkan.tidak biasanya Nova merengek seperti ini.
"Ih Rendy!!kok malah senyum doang si?"
Rendy terkekeh"iya nanti pulang sekolah Nov lu temuin dah tuh bunda gue."
Ucapan Rendy membuat mata Nova berbinar kegirangan"ayey ketemu bunda!"
"Tapi gue gak bawa apa-apa ya kerumah lo."ucap Nova
"Lah lah emang biasa nya juga lu gak bawa apa-apa kalo main."cibir Rendy "yang ada lo ngabisin makanan dirumah gue."
Ucapannya membuat Nova tergelak untuk terbahak.Rendy kalo ngomong kelewat jujur padahal Nova cuma basa-basi doang.
"Gausah ketawa lo nov"
"Lah emang kenapa?"tanya Nova
"Lo bikin gue deg-degan."balas Rendy
Nova terkekeh"iwh... liat ketawa gue aja lo udah deg-degan gimana kalo gue peluk coba."
"Mau dong di peyuk kamu"ucap Rendy manja yang membuat Nova bergidik jijik lalu memutuskan untuk berlari
"Pelukan aja sono sama embe!"
"Lah kok lari si nop!"
"Gak mau sama embe!maunya sama kamu hiyaaaa"rendy tersenyum geli siapa suruh menggoda dirinya
"Dih najis!alay lo curut"teriak Nova
Rendy mengejar Nova berniat untuk menggodanya kembali.
***
"Ah bunda bisa aja."
"Ih bener loh,pipi kamu makin tembem aja Nov,"ucapan Irma membuat Nova tersenyum tulus
Ya Rendy membawa Nova bertemu Irma,selain karena Bunda dan Ayahnya meminta kemarin dan juga atas rengekan Nova.
Rendy sebenarnya sangat malas,malas kalau Nova sudah berada di rumahnya Ia merasa anak tiri saja,bunda pasti mengabaikannya.tapi tak apa Rendy mengerti dan dibalik itu ia senang berarti hubungan keduanya ada kemajuan.
"Itu mah Rendy yang cubitin Bun,makanya pipinya makin tembem"cibir rendy
"Lah elo maen cubitin aja.dikira pipi gue kue cubit!"kesal Nova
"Abisnya suka,gimana dong?"
Nova memutar bola matanya malas"Nyebelin,"
"Kalian berantem terus ih,udah napa sekali-sekali akur kan enak diliatnya."relai Irma
"Abisnya Rendy nya rese"cibir Nova
"Kan biar lo sayang sama gue Nov."saut Rendy
"Terserah!"Nova malas menanggapi Rendy
"Bunda?Nova laper nih ehe,"ucapnya sembari terkekeh
"Tuman!"cibir Rendy yang di hadiahi pelototan tajam oleh Nova
"Udah-udah.Ayo Nov kita makan"ajak Irma dan melangkahkan kakinya ke arah dapur diikuti Nova dan Rendy tentunya
"Bunda udah masak banyak lho Nov"tunjuknya ke arah makanan,disana sudah tersedia Opor Ayam,Tumis kangkung,Ikan bawal,Sambal,Tahu-Tempe dan puding.
Mata Nova berbinar melihat makanan itu"Wah pasti enak nih"
"Enak dong,Bunda gue gitu loh!"saut Rendy lalu mendaratkan bokongnya ke kursi
Lalu,mereka menyantap makanannya sesekali terkekeh karena lelucon Rendy.
***
Setelah makan,Nova duduk sembari memainkan ponselnya di ayunan yang memang ada di taman depan teras rumah Rendy.
"Hayoh lagi gapain!"sentak Rendy yang membuat Nova memegang dadanya tanda kaget.
"Astagfirullah,goblok sia"sebut Nova yang membuat Rendy terbahak
"Biasa aja dong tuh muka"
"Diem lo ah"dan Rendy terdiam cukup lama sembari melirik Nova yang masih sibuk dengan ponselnya itu.Ternyata Nova sedang stalker artis luar negri yang tidak Rendy ketahui itu.
"Nova,gue mau ngomong."
"Ngomong aja,"
"Yaudah tapi matiin dulu hp nya,"titah Rendy dan Nova mau tidak mau mematikan ponselnya,padahal ia sedang asik melihat idolanya.
"Nov?lo udah suka gue belum?"tanya Rendy tanpa basa-basi.
"Gak tau"Nova mengangkat bahunya acuh
Rendy menghela nafas lalu melanjutkan ucapannya"apa gak ada ruang sedikit aja buat gue dihati lo?"
Nova terdiam.tak tahu harus menjawab apa karena selama ini pun ia belum mengerti dengan perasaannya sendiri
"Apa gue gak pantes milikin lo?"
"Ren!"
"Apa gue terlalu bar-bar buat lo yang terlalu santuy?"
"Gak gitu rendy!"
"Apa gue gak bisa menanti penantiaan yang selama ini gue nanti?"
"Ren!gue ga pernah maksa lo buat suka sama gue"
"Emang enggak kok.kan hati gue sendiri yang mutusin ini"
"Jadi jangan maksa gue buat jawab pertanyaan lo semua"
"Gue ga maksa Nov.gue nanya pelan-pelan,"
"Tapi gue risih Ren!gue gak nyaman setiap lo nanya perihal ini!"emosi Nova
"Apa gak bisa lo sayang sama gue?"
"Gue sayang lo Ren.banget!tapi sebagai sahabat"
"Gak bisa lo rubah kata sahabat itu dengan pacar?"
"Rendy!gue udah bilang.gue gak pernah nyuruh lo buat suka sama gue!gue gak pernah nyuruh lo buat perjuangin gue."
"Selagi lo ngasih gue ruang,pasti gue bisa dapet balesan dari lo."lirih Rendy
Nova mencoba untuk mengalihkan pembicaraan yang menurutnya terlalu main hati,jujur ia sangat malas berdebat dengan hatinya bukan dengan Rendy.
"Udah lah Ren!jangan bikin mood gue ancur,"
"Alesan terus,heran."cibir Rendy
"Berapa kali gue bilang Ren?!Lo yang mutusin suka sama gue,itu artinya lo juga udah masuk dalam perangkap yang lo buat dengan sendiri!" Nova menghela nafa senjenak lalu melanjutkan ucapannya "Jangan bikin gue ngerasa bersalah karena gue seakan-akan nyakitin lo,seakan-akan gue orang paling jahat yang gak pernah ngehargain lo ada,sakit itu lo bikin sendiri Ren!bukan berasal dari gue."
Rendy bungkam,
Ucapan Nova sangat menohok hatinya.
Rendy menatap Nova sendu,sakit sekali rasanya,ucapan Nova seperti sebilah pisau yang menusuk ulu hatinya.
Rendy sakit hati untuk yang ke sekian kalinya.
"Gue anter lo pulang!"
***
Jangan lupa vote and comennt
Bentar lagi bakalan masuk konflik nih mwehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
RendyNova
Teen FictionPada akhirnya.mau tidak mau.seseorang akan dipaksa melepaskan sesuatu yang bukan untuknya Seperti kamu.yang seberapa nyamannya aku bersamamu,seberapa inginnya aku menua bersamamu.berbagi cerita.pada akhirnya kalau memang bukan untukku.mau tidak mau...