Setelah hari sebelumnya Adina drop, ia mulai
benar-benar menjaga kondisi tubuhnya. Pola
makannya juga harus dia jaga. Namun, dari semua
itu hal paling membuat ia lemah adalah keberadaan
mereka berdua, Arji dan Pras. Keduanya memang
ampuh untuk menggoyangkan iman Adina. Entah
keistimewaan apa yang ada pada diri mereka.
Pagi mulai kembali bertugas, arunika juga hadir
menemani langkah Adina,angin sejuk pagi turut
mengobarkan api semangat Adina.
Tetapi, ada satu hal yang benar-benar membuat
dirinya begitu terlihat lemah, ya ketraumaan akan
urusan hati yang membuatnya selalu terluka fisik
mental.
Dirinya memang selalu terlukai, namun apakah
kalian tau? Senyumnya selalu muncul menghiasi
wajahnya yang anggun itu. Gadis satu ini memang
pandai berlaga bila ditantang menyembunyikan
luka.
Pagi itu langkah Adina mulai melaju di
sela-sela daun yang berguguran. Pandangannya
hanya terfokus pada satu arah. Pikirannya mulai
kosong, entah apa yang membuat dirinya terdiam
hening seperti itu.
Tiba-tiba lamunan Adina itu buyar,ia juga
terkejut, jantungnya berdegub kencang, mengapa?
Tak disangka-sangka Adina hampir saja tertabrak
oleh motor milik tukang kebun sekolah yang baru
saja melintas, untungnya tangan Arji sempat
menarik tangan mungil Adina dengan sigap.
Entahlah, sepertinya pikiran Adina sudah
terkontaminasi oleh virus cinta, sampai-sampai
pandangannya kabur tak tau kemana.
"Din,kalau jalan liat-liat dulu, jangan melamun
kaya tadi, kan bahaya untung aja aku tadi lihat
kamu dari kejauhan, apa sih yang kamu pikirin
sampai-sampai pandangan aja ilang? "
Kekhawatiran Arji yang mulai menjelma menjadi
seribu tanya.
Adina yang menyaksikan
ucapan Arji yang terlontar dengan rasa khawatir itu
malah semakin heran, apa yang tengah terjadi saat
ini. Bahkan tahukah kalian, tatapan matanya mulai
menunjukkan keputus-asaan. Ia memejamkan mata
-nya beberapa detik, berfikir, bergumam dalam
benaknya, "patutkah aku membalas tanyanya yang
telah terlontar itu? "Hatinya mulai bimbang tak
karuan rasanya.Apa yang harus Aku katakan pada
Mas Arji?
" Hey... kok malah diam? Kamu nggak apa-apa
kan?, " Sambung Arji.
Mendengar perkataan itu Adina menjadi
terburu-buru membuka matanya.
"Haa?... " Spontan Adina melontarkan kata yang
entah singkat padat dan tidak jelas itu.
Arji yang mendengarnya malah tertawa, nampak
tawanya itu seperti ejekan yang kesannya
disampaikan secara halus.
Pipi Adina malah menjadi merah muda karna malu,
Dia menjadi salah tingkah karna tawa Arji itu.
- B E R T A H A N L A H -
Bertahanlah dengan cinta yang saat ini kamu perjuangkan dan yakinlah bahwa dia adalah takdirmu:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja's Story Triangle Love
RomancePerjalanan cinta segitiga yang hancur lebur pada akhirnya.