Chapter 2.3

87 9 1
                                    

"Ikenai.." tangan Kazuma masih saja memegang erat lengan Nao.

"Pekerjaanmu begitu berat. Jadi aku tak mau membuatmu memiliki beban, aku hanya ingin kau bersungguh sungguh menjalankan tugasmu sebagai seorang penyelamat."
Ucap Nao dengan tersenyum tipis.

Kazuma langsung memeluknya erat.
"Jangan pergi lagi ya, meski kini aku jarang menemuimu, tapi jangan merasa sungkan jika kau ingin mengirim pesan padaku."

"Kazuma, kau sedang apa? Jika ada yang lihat bagaimana?"
Nao berusaha melepaskan pelukan Kazuma. Namun dirinya tak cukup kuat, tenaga wanita memang tak se tangguh laki laki.

"Biar saja. Aku tak ingin membiarkanmu pergi lagi setelah ini."

"Dan jangan pernah untuk menjauhiku."

Apa yang dia katakan?.

Kazuma lalu melepaskan pelukannya, ia menatap Nao sekilas lalu tersenyum.

"Sekarang pulang lah. Kau tak ingin membuat ibumu menangis lagi kan?."
Ucap Kazuma lembut sambil mengelus kepala Nao

"Um.." Nao lalu berjalan pelan meninggalkan Kazuma, hanya saja pemuda itu kembali memanggilnya.

"Eh, matte !!" Nao berbalik
"Sukidesu"
Sambil mengecup dahi Nao, Kazuma tersenyum senang. Rupanya ia masih ragu mengatakannya secara langsung.

Nao yang disana masih tertegun. Ia memandang Kazuma yang di depanya.

"Ayo cepat pulang.." ucap Kazuma, dan itu membuat Nao sadar bahwa ia masih belum beranjak dari sana.

Gadis itu berlalu pergi sambil sepasang mata memperhatikannya dari belakang.

"Aku selalu ingin melihatmu. Bagaimanapun kau adalah penggantinya yang pernah hilang. Dan sekarang aku mencintaimu." Setidaknya itulah yang dikatakan Kazuma dalam hati

Nao berbaring di kasurnya. Ia masih memikirkan perkataan Kazuma padanya tadi.

Bagaimana bisa pemuda itu menyukainya, hanya karna ia yang menyelamatkan nyawa Nao waktu itu.

"Apa yang ia katakan itu benar.." gumam Nao

Ia melirik ponselnya sekilas, lalu mengambilnya dengan cepat. Ia kembali melihat percakapanya dengan Kazuma beberapa waktu lalu.
Memang beberapa diantaranya tertulis kata kata biasa, namun bisa diartikan bahwa itu ungkapan cinta dari Kazuma.

Nao masih termenung. Entah oleh apa ia lalu mencari nomor Yoshino lalu mengirim pesan padanya.


[-Hokuto-]

Hokuto?
~-~

Hai', dare?
~Hokuto~

Aku Naomi, kau masih ingat aku kan?
~-~

Nao? Tak kusangka kau menghubungiku sekarang. Apa ada yang bisa kubantu?
~Hokuto~

Um, bisakah kita bertemu? Sebentar saja.
~Nao~

Tentu saja. Kita bertemu di taman yang biasa ya.
~Hokuto~

Okay..
~Nao~

Beberapa menit kemudian, mereka bertemu di taman yang biasa mereka temui.
"Ada apa?" Tanya Hokuto

"Um, Hokuto. Apa kau pernah jatuh cinta pada seseorang?"

Deg.
Jantung pemuda itu seolah berhenti mendengar perkataan Nao

君と •Kimi toTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang