Dirumah Harlan

47 4 0
                                    

Tasikmalaya,2015

Pagi

Hari ini,pagi ini, aku sedang berada dirumah.hari ini sedang libur sekolah.dan saat ini aku sedang menunggu Harlan.dia berjanji padaku bahwa dia akan mengajakku untuk bertemu dengan mama dan papanya. Kalian tahu,saat Harlan mengatakan akan memperkenalkan ku pada kedua orang tuanya aku sangat.... bahagia. Aku seperti ingin terbang ke angkasa pada saat itu. Dan saat ini aku sudah siap barangkat,namun Harlan belum kunjung datang

  Lalu ada suara motor di depan rumah.dan yah itu Harlan sang panglima tempur.dengan memakai jaket geng motornya yang berwarna biru muda dan putih,memakai celana jeans hitam panjang, dan memakai topi berwarna biru tua milik Persib.dia sangat mengidolakan sosok pesepak bola Persib.

Tok...tok...tok....

"Iya sebentar"kataku.

  Ceklekkk.....(suara pintu)

"Hai Harlan" kataku menyapanya sambil tersenyum.

"Assalamualaikum jangan"

"Waalaikumsalam Harlan"

"Assalamualaikum Tia"katanya sambil tersenyum padaku.

"Yuk!!!"

"Kemana?"

"Katanya mau kerumah kamu?"

"Kata siapa?"

"Ya sudah!!!" kataku dengan nada kesal.

"Ehhh...  Jangan marah dong.nanti aku cubit yah" Harlan mulai menggodaku.

"Kamu yang nanti aku cubit taukk" nada suaraku mulai berubah menjadi manja.

"Jangan lahhhhh" katanya memohon.dan raut wajahnya sangat lucu.kalau kalian liat,kalian pasti akan tertawa.

"Ya sudah yuk berangkat"

"Ibu ada?"

"Ada"

"Ibu kita berangkat dulu yahh"

"Iyahhhh hati-hati yahhh... Jangan pulang malam-malam" kata ibu dari kejauhan.

"Siap ibu komandan"

Dan pada akhirnya kita pun berangkat.selam perjalanan menyusuri kota Tasikmalaya,Harlan bercerita sangat banyak tentang dia dan geng motornya dan juga salah satu mantannya saat SMP.tapi ini bukan Vanya yang di maksud.

"Kamu tau Tia,dulu saat aku bergabung ke geng motor untuk pertama kalinya jalan ini lah yang menjadi saksi saat aku menjadi anggota geng motor.dan jalan ini lah juga menjadi saksi diangkatnya aku menjadi panglima tempur."

"Lalu?"

"Lalu aku mau menerima jabatan itu lah"

"Owhhh"

"Dan di jalan ini juga(jalan yang berbeda), aku pernah tawuran,dan aku celaka.kepala ku terbentur oleh batu besar"

"Kok bisa?" kataku bertanya.

"Karena saat tragedi itu,pacarku menyaksikannya.dan aku ingin melindunginya.namun malah aku yang terluka.setelah kejadian itu,aku koma selama enam bulan.dan hilang ingatan. Dan pacarku yang memegang ahli jabatanku saat aku sakit.jangan marah yah"

"Iyah,aku paham.aku sudah tidak peduli tentang masalalu mu Harlan.kalau boleh tau,siapa namanya? Vanya?"

"Bukann Vanya,tapi Mira"

"Owhhh.sekarang dia diamana?" kataku

"Dia sudah bahagia bersama orang lain"

"Owhhh...."

Panglima Tempur KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang