"Jimin, takuut" jungkook menarik baju jimin saat sudah didepan pintu kamar taehyung.
Jimin mengusak rambutnya dan tersenyum, jungkook bilang takut udah berpuluh puluh kali tapinya minta lihat keadaan taehyung.
"Gapapa jung, malam ini gua yang jaga. Anak anak yang lain udah pada balik, gak usah takut. Taehyung juga palingan belum tidur lagi, orang sebelum gua tinggal keluar dia lagi cek hp" jawab jimin sambil menarik jungkook mendekat kearah pintu.
"T-tapi tapi kalau taehyung- "
"Lu masuk, gua tunggu disini oke? Gak ada tapi tapi an"
Jungkook pun membuka pintu dan mata nya langsung bersibobok dengan taehyung yang belum tidur. Taehyung membulatkan matanya melihat keadaan jungkook yang untungnya sudah diobati tadi sebelum ke kamarnya.
"Jungkook?" Tanya taehyung yang langsung duduk samping meringis pelan dan jungkook buru buru menghampirinya kemudian memeluk taehyung.
"H-hey, muka lu kenapa? Jungkook jawab kenapa?" Tanya taehyung sambil membalas pelukannya dengan tangan satunya yang tidak di infus.
"T-taehyung hiks. . Maaf tae maaf . . " jungkook ndusel sambil berkali kali minta maaf tanpa menjawab pertanyaan taehyung.
"Jawab gua dulu, apa yoongi? Jungkook jawab"
Jungkook menggelengkan kepalanya, dia takut kalau bilang nanti apa mereka bakal berantem lagi?
Taehyung menghembuskan nafasnya kasar, mencium kepala jungkook berkali kali dengan mata yang berkaca kaca.
"Taehyung m-maaf hiks . . "
"Hey udah, bukan salah lu jungkook"
Jungkook melepas pelukannya dan menatap taehyung, hati taehyung terasa diremas melihat wajah kekasihnya yang pucat dan banyak lebam. Tangannya terulur mengusap pipinya dengan hati hati. Air mata nya jatuh begitu saja membuat jungkook panik.
"T-taehyung kenapa? Sa-sakit yaa? Iihh apanya? Panggil dokter yaa?" Jungkook baru aja pengen gerak tapi tangannya ditahan taehyung.
"Apa ada yang sakit?" Tanya taehyung balik sambil mengusap air matanya yang keluar tadi. Tersenyum lembut kearah jungkook yang kini mewek lagi.
"Hey, jangan nangis" taehyung mengusap air matanya dan menarik wajahnya mendekat. Mencium wajah jungkook dengan hati hati tepat dilebamnya.
"Jimin mana?" Tanya taehyung.
"D-di depann" jawab jungkook yang masih sesenggukan.
Sebenernya jungkook cape banget hari ini, banyak banyak nangis tapi mau gimana lagi. Hari ini dia kaya lagi kuras air, air mata tepatnya. Biarin dibilang cengeng gak perduli, emang lagi sensitive kok.
Baru aja jungkook mau buka mulut tapi taehyung meletakan telunjuknya didepan mulutnya.
"Ssstt ! Udah besok aja kalau mau tanya tanya atau ngomong apa kek terserah, sekarang istirahat. Sini samping gua masih lega" kata taehyung sambil tersenyum tapi jungkook menggelengkan kepalanya.
"Gua gak terima penolakan jung. Istirahat dan besok kita ngobrol, janji"
Dan akhirnya jungkook tiduran disamping taehyung, tentunya di sisi yang tidak ada infusannya dengan lengan taehyung sebagai bantalannya dan mereka saling memeluk. Memejamkan matanya untuk hari esok yang ntah akan terjadi apa lagi.
Jimin baru aja masuk berniat mau ngomong anterin jungkook tapi pemandangan didepannya membuatnya tersenyum tulus. Mereka sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain, sayang sekali takdir seakan memainkan perasaannya kemarin.
Jimin duduk di sofa sambil menatap kedua nya yang sudah tertidur. Ia mengusak wajahnya dan menyenderkan kepala disofa, tersenyum ntah karna apa.
Rasanya ia seperti sedang mimpi, berharap esok hari ia terbangun dan semuanya kembali seperti sedia kala. Rasanya tak percaya dua minggu lebih ini ia bisa terlalu dekat dengan kekasih sahabatnya dan sering kali mengabaikan kekasih nya yang sesungguhnya. Pantas saja yoongi marah sekali, kalau ia diposisi yoongi mungkin ia juga akan semarah itu.
.
.
.
Pagi harinya taehyung terbangun lebih dulu, ia bernafas lega saat melihat jungkook yang masih ada disampingnya masih tertidur nyenyak bahkan makin mengusal kearahnya mencari kehangatan.
Taehyung melihat jimin yang baru saja keluar dari kamar mandi, toples dengan handuk dikepalanya.
"Jim" panggil taehyung dengan suara seraknya khas bangun tidur dan jimin langsung menghampirinya.
"Ya, kenapa?" Tanya jimin sambil membenarkan selang infusannya yang sedikit menggulung.
"Gua udah minta buat jagain jungkook kan, kenapa dia bisa sampe ikutan lebam begini?" Tanya taehyung dengan tatapan sendunya.
"Maaf tae gua gak bisa jaga jungkook kaya yang lu mau. Tau sendiri kan gua juga begini, yoongi terlalu emosi bahkan gua juga kena sasarannya. Gua gak bisa cegah waktu ketemu jungkook dan yaa semua terjadi begitu aja tanpa bisa gua tahan, maafin gua" sesal jimin sambil duduk disamping ranjang taehyung dan memakai bajunya.
"Apa ada luka serius soal jungkook?"
"Gua belum cek, semalam gua nemuin dia masih ditaman sendirian waktu bang hoseok suruh pulang dari jam 11. Gua baru obatin wajahnya doang karna dia minta buru buru ketemu lu"
"Dia belum makan dari semalem berarti?"
Dan jimin menggelengkan kepalanya. Taehyung mengusap dahi jungkook yang berkeringat namun ia terkejut dan langsung menempelkan tanyannya lebih lama di dahi nya.
"Sial, jim. Jungkook badannya panas banget" taehyung panik dan jimin langsung bangun buat mengecek suhu tubuhnya.
"Astaga, jangan jangan dia sakit tae" kata jimin sambil menaikan selimut jungkook.
"Goblok ! Yaa panggil suster, cepet periksa jim gua gak mau dia kenapa napa"
Jimin langsung keluar dan berlari mencari cari suster yang sekiranya pagi pagi sudah bertugas.
Padahal taehyung sendiri sakit tapi lebih panikan kalau jungkook sakit. Sesayang itu taehyung sama anaknya mama jeon . .
Selamat malam minggu ! Happy satnight or sad night gaes?
Maaf pendek ideku hilangg dikepala sama kaya dia yang suka hilangg :)
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
manis?
Fanfiction"Kook, taehyung tuh suka sama yang gemesin lucu lucu manis gitu" "Yah anjir mana bisa gue begitu"