Sebelum cerita ini kalian baca, kenalin aku Ranti mahasiswa semester 4 di salah satu universitas ternama di kotaku. Ga perlu aku beri tahu tepatnya dimana hehehehe ...
Pagi itu sangat tenang. Suara burung dan segarnya udara pagi hari menyambutku dan tentu saja membuatku lebih bersemangat menyambut hari ini. Tepat jam 5 pagi aku bergegas untuk melaksanakan ibadah sholat subuh dan kulanjutkan dengan melantunkan ayat suci Al-qur'an.
Setelah selesai ku lihat jam dinding kamarku menunjukkan pukul 6.oo yang artinya waktu bersiap karena pagi itu aku harus ke kampus. Baik singkat cerita setelah bersiap dan waktu udah menunjukkan pukul 6.45, aku bergegas ambil kunci mobil dan menuju ke kampusku tercinta. Aku salah satu orang yang jarang banget mau breakfast, paling pas jam mata kuliah udah kelar baru deh aku brunch di kantin kampus.
Sambil menunggu makanan aku lagi ngobrol alias vidio call sama pacarku, panggil saja dia Abbas. Dia juga salah satu mahasiswa di sini, but aku ga sejurusan sama dia. Sejauh ini hubunganku yah gitu, seperti orang pacaran pada umumnya. Kadang adem ayem, kadang ricuh. Walaupun gitu hubunganku kali ini termasuk dalam kategori lama, yah gimana ga kami pacaran udah 4 tahunan (ini pacaran atau kredit motor hehehe).
Makananku akhirnya datang.
"Udah dulu yah, mau makan nih."
"Oke deh, selamat makan. Jangan sampai kenyang."
Oke, aku makan sambil ngecek instagramku. Setelah selesai makan, aku balik ke kelas.
Di kelas aku kembali mainin Hp dan tiba-tiba notif Whatsapp masuk,
"Abbas lagi sama Rani, udah sering gue liat mereka jalan bareng. Masa sih lo ga tau, Ran."
Yaaaaaa gimana, aku kaget dan seketika badmood. Aku baca sekali lagi pesan itu daannn..
"Ya udh, biarin aja mungkin cuman temen. Kalopun ada hubungan lebih yah ga mungkinlah, Rani temen gue." Aku send dan diterima.
Hpku kembali berbunyi, "Ya udh terserah lo aja, yang penting udah gue bilangin. Awas lo nangis kalo tau akhirnya sakit." balasnya.
Pesan itu dari temanku yang emang dekat juga sama Abbas dan Rani. Aku sebenarnya udah sering dapat kabar kayak gini, tapi ya gitu pas aku tanya ke Abbas pasti jawabannya selalu "Just friend sayang" dan karena aku juga orangnya malas banget debat, aku diam aja .
Esok harinya aku janjian ketemu sama Abbas, dan seperti biasa pas aku tanya dia jawab hal yang sama. Akhirnya aku putuskan untuk ngecek Hpnya.
"Hp kamu mana ? sini coba !" pintaku dengan agak sedikit membentak
"apaan sih, ga ada apa-apa juga." balasnya.
"gimana aku ga curiga, kamunya kayak gini." ketusku
tiba-tiba tanpa sengaja aku liat notif yang masuk di Hpnya "Rani" dan ya itu pesan dari Rani.
Tanpa pikir panjang aku tarik Hpnya, "Apaan sih kamu Ran. Ranti !"
"Kamu, diam !" aku pun membaca sedikit demi sedikit dan air mataku tanpa ku sadari akhirnya tumpah. "Kita putus !" dan aku pergi meninggalkan Abbas di sana.
Sampai rumah aku langsung menuju kamar, aku menangis sejadi-jadinya. Aku ga nyangka orang yang udah bertahun-tahun aku percaya ternyata seperti ini dan teman ku sendiri juga kayak gitu.
Akhirnya, aku memutuskan untuk melaksanakan sholat yang mungkin setelah itu hatiku bisa lebih tenang.
Setelah sholat, air mataku masih juga menetes. Aku mendesah dalam hati "ujian apa ini Tuhan"
Kurebahkan badanku dan kusandarkan kepalaku pada bantalku yang cukup empuk itu, tiba-tiba Hpku berdering "ABBAS !!" ku hela napas panjang "Ah sudah cukup kali ini." kututup telepon dan kuputuskan untuk tidur berharap besok pastikan lebih baik.
Apakah yang akan dilakukan Ranti setelah memutuskan hubungan dengan Abbas ? Cinta itu sulit ditebak yah kawan. Kadang manis Kadang pahit.
Yuk baca kisah selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Setelah Hujan
RomanceTentang mencintai, alangkah lebih baiknya jika sewajarnya karena tidak ada yang tau kapan kekecewaan itu datang, cepat atau lambat. Kekecewaan tersakit dalam mencintai adalah penghianatan. Namun, percayalah setelah itu akan ada senyum merekah jika k...