Akhir-akhir ini aku semakin dekat saja dengan Galih, dan Dara sahabatku itu sering kali menanyakan padaku perihal hubunganku dengan Galih. Aku sendiri tidak tahu apa dan bagaimana perasaanku yang sebenarnya padanya. Ada saja yang mengganjal padaku, namun Dara menginginkan aku jadian dengan Galih.
"Gue bantu lo deh, Ran."
"Aduh, gimana yah. Bukan karena gue belum move on dari Abbas, tapi emang ga tau kenapa, gue belum siap." Jawabku pada Dara
"Hei, gimana udah lama nunggunya ?" Tiba-tiba saja Galih datang, aku ga tau kalo dia datang. Kayaknya ini ulah Dara.
"Hei, udah nih. Duduk Gal. Eh, lo mau apa pesen gih." lanjut Dara
Galihpun memesan makanan dan minuman dan tidak lama setelah itu pesanannya datang. Kami pun ngobrol seperti biasa sampai akhirnya Dara berkata...
"Kalian berdua tuh hubungannya apa sih ?"
"Temen." Jawabku
"Gue harapnya lebih, Dar." Sambung Galih
"Kenapa ga jadian aja ? Kalian cocok kok."
"Hm, apaan sih lo Dar. Ngawur."
"Doain aja."
Seketika aku badmood dan mengakhiri pembicaraan dengan pamit pulang.
"Gue diluan yah, ibu nyuruh ke supermarket belanja bulanan. Sorry banget."
Akhirnya aku pulang dan harus berbohong kepada mereka. Sepanjang jalan pulang aku terus memikirkan apa yang terjadi di cafe tadi.
Apa iya gue suka sama Galih ? Apa iya dia baik buat gue ?
Malampun tiba, aku coba mencari tau tentang Galih sebelum sesuatu dan lain hal terjadi. AKu coba searching Facebook dia siapa tau ada info yang aku tidak tau selama aku dekat sama dia daaaannnn not answer about my question. Oke terakhir aku coba cari tahu lewat Instagram, dan ternyata aku menemukan foto cewek, aku buka komentarnya dan aku cek Instagram cewek itu dan di Instagram cewek itu ada foto Galih juga dengan caption Love. Oh my god !
"Dia udah punya pacar ! Dasar cowok ! Ga bisa nih."
Seketika dada aku sakit dan sesak. Sedikit saja aku mengiyakan, aku melakukan kesalahan dan untungnya aku berinisitif terlebih dahulu untuk mencari info tentang Galih. Tiba-tiba Dara nelpon.
"Halo Ran, Galih lagi di depan rumah lo. Dia ngeWA lo tpi lo ga balas."
"Hp gue mode silent, ini aja untung-untung gue angkat. Mau ngapain dia ?"
"Ya mana gue tau, nembak lo kali ?"
"HA!!! GA MAU GUE . Gila aja, mending lo suruh dia balik, gue ga mau jadi pacar dia."
"Dia tuh baik."
"Modal baik ga cukup buat gue, gue butuh yang emang apa adanya dan jujur sama gue apapun keadaannya."
"Maksud lo ?"
"Dia udah punya pacar, gue barusan searching bio dia dan foto dia di Instagram. Gue nemu foto cewek dan itu ternyata pacar dia, gue liat semua coment di situ yang merujuk kalo tuh cewek emang ceweknya Galih. Gue ga mungkin rebut pacar orang. Gue perempuan dan gue tau rasanya. Kalo emang Galih sayang dan suka sama gue, dia bakal jujur apapun itu, hubungan yang baik adalah dimana ketika sepasang saling percaya dan saling jujur."
"Serius lo ? Ya udah lo keluar aja, apapun yang dia bilang, gue tau lo punya jawabannya."
"Ya udah gue keluar deh, demi lo dan demi hati gue yang always banget dipermainkan hahahaha."
"Fighting girl" Dara pun menutup teleponnya.
Aku pun menuju halaman depan rumah, dan kulihat dari kejauhan memang itu seperti Galih. semakin dekat ternyata dia.
"Eh lo, ngapain malam gini di depan rumah gue ?"
"Gue mau ngomong."
"Mau ngomong lo suka sama gue ?"
"Kok lo tau ? Iya gue suka sama lo sejak pertama gue lihat lo, Ran."
"Udah berapa perempuan yang lo bilang gini saat lo jauh dari pacar lo?"
"Maksudnya ?" Tanyanya kaget
"Lo ga usah nutupin apa-apa dari gue, gue udah tau. Lo punya pacarkan ? Lo kok bisa-bisanya bilang suka sama gue padahal lo udah punya pasangan. Lo ga bisa setia sama dia, dan ga menutup kemungkinan lo akan kayak gitu sama gue nanti. Lo bisa nipu pacar lo, tapi ga sama gue. Gue emang suka sama lo, tapi pas gue tau ternyata lo punya pacar, sorry gue ilfil sama lo. Lo bohong sama dia dan lo bohong sama gue. Dan satu lagi, lo dateng ke sini tuh buat apa ? nyari selingkuhan ? Lo ke sini buat belajar, bukan buat nyakitin hati cewek. Gue ngomong gini karena gue cewek, gue tau gimana rasanya pas cowok gue jadian sama cewek lain di belakang gue. Lo ga mikir sampe situ ?"
"Tapi Ran ..."
"Gue dan lo itu salah Galih, ga seharusnya lo deket banget sama gue, dan gue juga salah ga cari tau dulu sebelumnya tentang lo. Padahal kita baru aja kenal dan lo udah suka sama gue ? Sedangkan lo belum tau gimana gue. Gue dari awal udah canggung sama lo, ada yang ga srek dan ternyata ini jawabannya. Gue cuman bisa bilang makasih udah baik sama gue dan suka sama gue, tapi modal suka dan baik itu ga cukup buat bahagiain orang yang spesial di hidup lo. Lo perlu berjuang, mending lo perjuangin yang udah ada aja, dengan lo setia sama dia itu udah salah satu bentuk perjuangan lo ketika lo jauh sama dia. Gue hargain perasaan lo, tapi tetap ini ga bisa dilanjutin, gue ga bisa sama lo dan begitupun lo Galih. Makasih buat semuanya, lo jaga cewek lo yah."
Setelah aku keluarkan semuanya, aku pun masuk meninggalkan Galih yang masih berdiri di halaman rumah.
"Apa aku salah untuk sebuah rasa ?" Tanyaku dalam hati yang tanpa sadar di iringi oleh air mata yang mengalir di pipi.
Aku lelah dengan semua ini, ku harus lebih berhati-hati dalam memilih hati. Semoga ini yang terbaik untukku dan Galih. Sejak kejadian malam itu aku dan Galih sudah jarang berkomunikasi, dan aku juga sudah jarang melihat Galih sampai sebulan kemudian dia pamit dan memberikanku kalung yang sering dia pakai sebagai tanda perpisahan.
Terima kasih Galih, sudah hadir walau hanya sebentar.
Nah gimana ,,, ternayata bukan Galih. Apa dan bagaimana cerita selanjutnya ?
Yuk, to next page yah kawan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Setelah Hujan
عاطفيةTentang mencintai, alangkah lebih baiknya jika sewajarnya karena tidak ada yang tau kapan kekecewaan itu datang, cepat atau lambat. Kekecewaan tersakit dalam mencintai adalah penghianatan. Namun, percayalah setelah itu akan ada senyum merekah jika k...