Go Away!

17 3 0
                                    

Hari terus berlalu, kenangan tentang ku dan Abbas masih terlintas walau hanya sepintas lalu. Malam itu aku membuka Whatsapp  dan ku dapati informasi tentang kegiatan  mahasiswa yang menurutku paket komplit dimana ada adventure sekaligus mengabdi selama sepekan. Akhirnya tanpa pikir panjang aku mengikuti kegiatan tersebut, aku daftar dan aku dinyatakan lolos.

Sampai hari yang ditentukan tiba, dari 50 peserta hanya 20 persen saja yang berangkat. Awalnya aku canggung karena tidak mengenal siapapun tim yang berangkat. Tim berangkat dari kota ke pulau kurang lebih 5-7 jam. Ya wajar saja jauh dari pusat kota dan medan yang dilalui lumayan sulit.

Sesampainya di desa, kami langsung membagi tugas. Seminggu aku disana sama sekali ga sempat buat pegang Hp terlebih lagi karena sinyal susah dan bahkan ilang-ilangan. Sampai waktunya aku dan tim balik ke rumah masing-masing.

Banyak kesan dan pesan semenjak gue di sana, but yang mau aku ceritain bukan itu, finally aku udah lupa sedikit demi sedikit, ibaratnya udah ga peduli dan bahkan terserah lo ! yang ada d benak aku saat itu.

Sesampainnya aku di rumah aku di sambut dengan begitu hangat oleh ibu dan ayah. Mereka udah berdiri di depan pintu dengan senyum terbaik mereka. Setelah itu aku langsung bersih-bersih dan kembali ke rutinitas aku kalau udah di kamar, yups ngecek Hp . Bukan buat ngecek atau stalkerin mantan berharap aja ada keajaiban muncul.

udah semenit aku bolak balik whatsap dan instagram aku, tiba-tiba ...

"kamu dimana ? aku kangen, ketemuan yuk." OMG !! Abbas sending message .

"di rumah, lagi capek. Sorry !" balasku

"ya udh, aku ke rumah yah."

"hmm, ga ush aku mau istrahat."

"kamu masih marah yah?" tanyanya yang menurutku pengen minta maaf

"ga, udah dlu ya."

"aku minta maaf." balasnya lagi

aku ga pengen merusak mood bahagiaku setelah pulang dari adventure. Akhirnya aku pun tertidur.

Pagi itu aku libur kuliah dan kuputuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri. Menghabiskan hariku sendirian. Aku pergi ke Mall untuk menonton film favorite ku . Durasinya cukup lama .

Sesampainya aku di Mall aku melihat Abbas bersama temannya sedang bermain di wahana permainan, aku berlalu namun ternyata dia melihatku dan mengejarku. Dia terus menerus meminta maaf padaku dan meminta untuk di beri kesempatan ke dua.

"bukan cuman yang pertama aku dengar tentang kamu sama dia dan gue udah maafin lo. Ga usah ganggu hidup gue."

"tapi, Ran .."

"kalo lo sayang sama gue ga mungkin lo tega kayak gini, apalagi lo sama temen gue, Bas . Gue ga habis pikir . Gue ga nyangka. Lo kok tega banget sama gue . Gue udah maafin lo tapi emang gue udah ga bisa apapun alasan lo."

"plis kasi gue kesempatan buat perbaiki kesalahan gue, Ran."

"keputusan gue udah bulat, gue udah ga bisa. Kita bisa kok jadi temen, tapi buat gue untuk jadi pacar  lo, gue ga bisa. Maaf banget, Bas."

"Plis,Ran ." Menurut gue ini terkesan memaksa, sebenernya gue kasihan tapi ini harus.

"udah ya, Bas. lo udah sia-siain kepercayaan gue dan mungkin emang ini yang harus lo terima dari perbuatan lo sendiri. Gue ga peduli sedeket apa lo sama dia. Gue cuman bisa doain yang terbaik buat lo, semoga lo dapat yang terbaik buat hidup lo. Gue udah ikhlas kok, udahlah. Lo juga mesti gitu, mending lo jauh-jauh dari gue. Anggap aja kita ga saling kenal kalo emang lo susah buat ngelupain."

"lo kok ngomongnya gitu ?"

"dan lo kok bisa ngelakuin itu ? Gue ga papa udahlah, gue pikir udah cukup juga. Mungkin emang baiknya kita udah ga ada hubungan lebih dari pada temen. Lo boleh anggap gue temen lo, ada masalah lo boleh cerita atau kalo lo sadar lo emang salah mending lo jauh-jauh dari gue . Biarin gue sendiri dan lo pun sama. Jalanin hidup lo tanpa perlu ganggu hidup gue. Oke, gue ada urusan, ga ada yang perlu dibicarainkan ? Gue pergi, jaga diri lo baik-baik."

"Ran, Rani !"

Aku pun berlalu meninggalkan dia, sempat memang dia memanggil namaku, tapi sekali aku menoleh berarti aku lemah. Tidak ! Aku bisa . Dia harus pergi dari hidupku terutama pikiranku .

"lo bisa Ran, pasti bisa." desahku dalam hati.


Nah, gimana nih kawan apakah kalian penasaran dengan kelanjutan ceritanya ? kasian yah Rani, Abbas menurut kalian gimana nih ? Perlu ga diberi kesempatan atau ga sama sekali ?

Buat kalian yang penasaran, Yuk baca kisah selanjutnya yang pastinya makin seru abis... Hehehehe

Pelangi Setelah HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang