Chap 7 [I Can't]

1.4K 201 67
                                    

'' Pilihan Bukan tentang sesuatu Yang benar atau salah. Terkadang pilihan merupakan keharusan yang di ambil untuk menjawab pertanyaan yang mengikuti ''



------ The Reason ------

🌸🌸











Setelah kejadian itu, yohan jadi lebih sering diam. Ia bahkan mengabaikan jadwal makan nya dan menghabiskan waktu senggangnya untuk duduk melamun. Pemuda itu tampak lebih kurus tanpa ada yang peduli.

Pagi itu juga.. pemuda kelinci itu duduk di dekat jendela, melihat keluar ruangan yang menampakkan pemandangan musim dingin yang mulai tiba. Tatapannya menyiratkan kesedihan yang mendalam.

Hingga dering ponsel di meja nya membuat lamunan nya buyar. Yohan melangkah untuk memeriksanya. Tertera sebuah nomor dengan nama “Aboji”

Mulanya Yohan ragu untuk menjawab, tapi ia benar benar merindukan orang tua nya disaat seperti ini.

“Ayah..”

Kau baik baik saja sayang?

“Iya ayah, Yohan baik baik saja. Bagaimana dengan kalian?”

Semuanya baik baik saja sayang. Ada apa dengan suaramu?

Yohan menggigit bibirnya. Menahan sesak di dada nya juga isakan yang siap keluar.

“Tidak.. Aku hanya rindu kalian. Hiks”

Jangan menangis yohannie. Apa suami baik?”

“Ya.. Kak Seungwoo sangat baik pada Yohan. Dia merawat Yohan dengan baik”

Baiklah.. Ayah sangat lega. Jaga dirimu ya.. Ayah harus mengerjakan tugas sekarang

“Baik, Ayah juga”

Yohan meletakkan ponsel nya. Kaki nya tiba tiba lemas, membuatnya ambruk. Pemuda manis itu memeluk lututnya. Menyembunyikan isakannya.

Hingga tiba tiba perutnya terasa di aduk membuatnya mual lagi. Pemuda itu berlari ke toilet dan mengeluarkan isi perutnya. Ntah mengapa mual yang dirasakannya hari hari belakangan semakin bertambah. Badannya juga semakin lemas.

Beberapa menit terdiam, tiba tiba sakit dikepala nya ikut memperburuk suasana. Yohan lagi lagi jatuh terduduk. Sungguh, ia benci dirinya yang lemah.

















Pemuda manis itu  melangkahkan kaki nya ke ruang tamu saat mendengar pintu rumah di buka. Seungwoo sudah pulang. Ntah mengapa pria itu pulang cepat.

“Kakak ingin makan apa?” Tanya nya dengan hangat

“Aku sudah makan. Buatkan saja minum” Jawab seungwoo

“Baiklah” Yohan segera menuju dapur, namun beberapa langkah kakinya mulai gemetar lagi.

Akhirnya pemuda manis itu kehilangan kesadarannya. Untung sebelum badan itu menyentuh lantai, seungwoo yang memang sedari tadi mengamati yohan langsung menangkapnya.

Pria itu menepuk pipi kurus itu beberapa kali untuk mengembalikan kesadaran si manis. Tapi nihil. Akhirnya seungwoo memutuskan memanggil dokter pribadinya untuk memeriksa kondisi yohan.


















[On hold] The Reason - Seungwoo X Yohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang