The Reason
Happy ReadingSeorang pemuda manis tengah terbaring dalam tidurnya ditemani beberapa alat medis yang menempel pada tubuhnya. Wajah pucat dan pipi tirus menambah buruk penampilannya saat ini.
Sedangkan pemuda lainnya tidak beranjak sekalipun dari sisinya sejak dokter melakukan penanganan. Pemuda dengan mata rubah itu menatap lembut pada sosok yang terbaring lemah di ranjang. Pemuda manis yang ia temukan di jalan beberapa hari yang lalu dengan kondisi yang sama sekali tak ia harapkan.
Tangan kekarnya tak sedikitpun ingin melongarkan genggaman pada si manis yang enggan membuka mata.
“Sampai kapan kau akan tidur? Ayo bangun dan lihat aku. Semua akan baik baik saja sekarang” Bisiknya menenangkan.
Namun yang ia dapat kan hanya sahutan dari suara alat pendeteksi detak jantung.
“Aku akan melindungimu” Sambungnya.
.
.Sementara itu di tengah sebuah ruang yang tertata dengan rapi di setiap sisinya seorang pemuda dengan tatapan tegas nya memandang jauh kearah kota melalui balkon kamarnya.
Pikirannya begitu bimbang dengan hati yang resah merasakan telah kehilangan sesuatu.
“Ada apa dengan ku?” Gumamnya
Dia berulang kali melirik kearah arlojinya. Sudah 86 jam berlalu setelah insiden yang membuat nya lagi lagi menyakiti seseorang yang telah berada di samping nya selama ini sebagai sosok yang di sebut Istri.
Ia baru menyadari bahwa ada yang kosong setelah 4 hari pemuda manis yang selalu melayaninya dengan baik tidak terlihat. Meski begitu, ia lagi lagi membuang jauh jauh rasa khawatir yang mulai tumbuh di dalam hatinya. menggantinya dengan ego yang setinggi angkasa.
Lelah berdebat dengan hati dan pikiran nya, ia segera melangkahkan kaki nya keluar rumah setelah menyambar jaket dan kunci mobilnya. Ke tempat hingar binger malam, langganan seorang Han Seungwoo.
.
.Tepat pukul 6 pagi,
Seungwoo pulang, tidak dapat dipungkiri ia berharap sosok yang mengganggu pikirannya semalaman akan ia lihat berkutat di dapur dan menyambutnya dengan sarapan seperti hari hari biasanya.
Namun, ia harus menerima nya ketika harapan kecil nya itu tidak terpenuhi. Jangan kan makanan, kondisi dapur masih sama seperti terakhir kali ia beranjak dari sana.
Kemana Yohan? Pikirnya
Lelaki itu berjalan ke gudang atau kamar Yohan lebih tepatnya. Mulanya ia ragu menginjakkan kaki nya ke sana, namun hatinya menuntun untuk masuk dan melihat kamar istrinya itu.
Langkah pertanya menuju piano tua di bawah jendela, piano yang pernah membuatnya menyiksa Yohan karena pemuda itu sentuh. Ia mengambil beberapa kertas tergeletak di atasnya.
Tulisan Yohan.
Sebuah lagu rampung dengan judul “Happy Ending”.
Seungwoo membaca setiap baitnya, setiap lirik yang mengungkapkan kesedihan , dan keteguhan bahwa semuanya akan berkhir bahagia. Ntah mengapa ia merasakan sesak pada dadanya, menyadari sedikit banyak lirik itu tertuju padanya.
Ia bangkit dan berjalan menuju ranjang kecil di sana. mendudukkan dirinya dan mengarahkan pandangan nya ke seluruh ruangan. Hingga matanya menangkap bingkai foto mungil di nakas samping ranjang. Foto pernikahan mereka. Seungwoo mengusap nya perlahan dan bergegas keluar dari kamar itu karena merasa sesak di dadanya semakin parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On hold] The Reason - Seungwoo X Yohan
FanfictionTentang pengorbanan, cinta, dan ketulusan seorang pria manis yang terjebak dalam janji persahabatan keluarganya. Sebuah pernikahan. ''Pergi lah. Kau harus menyerah" ''Hati dan hidupku adalah milik suamiku, hanya milik suamiku" ''Aku membencimu'' W...