|Teach Me Brother [Nomin] 👨❤️👨|
🔎 Original Story From ZiyaHaiiro 🔍
📝Remake By Let_Me_Rest 📝[Author P.O.V]
Jaemin tidak sanggup menahan rasa pusing yang melanda sampai-sampai dia pun jatuh pingsan. Jingyuan berada di sampingnya. Tentu, teman sekelas Jaemin ini langsung menangkap tubuh yang lebih kecil darinya dengan Kedua tangan.
"Na, sadar oi! Belum juga kita nyampe di UKS!"
Sadar akan Jaemin yang tidak bisa mendengar apa yang dia ucapkan, akhirnya Jingyuan berinisiatif untuk membopong tubuh Jaemin di punggung. Dia merasa agak ringan, mungkin karena pria berkacamata tersebut tidak menjaga pola makan sehari-harinya.
👨❤️👨NOMIN👨❤️👨
Di lain tempat...
Jeno ada di kelasnya. Kelas IPA 1 (Spesial). Tempat para otak-otak jenius maupun ber-IQ tinggi berada. Dia menjadi ketua kelas sudah hal wajar. Maka dari itu, di meja belajar selain tugas sekolah, ada tugas data-data dari teman-temannya. Entah itu data kehadiran siswa, atau data dari sekretaris dan bendahara.
Kelas tidak membutuhkan seksi keamanan. Jika Jeno si pemimpin, para penghuni kelas tidak berani untuk berkutik. Mereka perlu berpikir dua kali untuk berurusan dengan Jeno. Bahkan wali kelas hanya tinggal membantu membimbing dan memberikan saran.
Ngomong-ngomong, hati Jeno saat ini merasa gusar, sekarang adalah istirahat kedua. Tadi di istirahat pertama dia juga sudah bertemu dengan Jaemin, tapi kenapa dia ingin menemuinya lagi?
"Lo kenapa, Jen? Muka lo kayak habis kehilangan duit berjuta-juta, tahu." Mark Lee, wakil ketua kelas menepuk pundak Jeno.
"Nggak. Gue merasa mau ketemu Jaemin lagi, buat mastiin dia baik-baik saja atau ada hal lain." Kaito menatap Mark sekilas. Kemudian dia merogoh kantong celana dan mengeluarkan smartphonenya. Dia melihat banyak pesan masuk termasuk jadwal latihan bola basket setelah pulang sekolah. Gosh, dia benar-benar capek. Kemarin dia sudah latihan sepak bola sampai menjelang sore, sekarang hari ini ada latihan lagi \(><)/.
Teringat sesuatu, Jeno membuka kontak Jaemin dan memencet tombol dial. Dia menempelkan benda itu ke telinganya sembari menunggu panggilan seberang.
Tut-Tut-Tut
Tidak ada jawaban. Jeno menebak kalau Jaemin pasti lagi di kantin. Biasanya dia langsung mengangkat HPnya ketika ditelepon. Apa mungkin juga kalau Jaemin ngambek karena kejadian adegan Anti mainstream tadi pas istirahat pertama? Lagian 'kan Jaemin tak bisa menolak karena perjanjian mereka sebelumnya.
Pria yang ada di depan Jeno itu bingung. Mark berpikir tidak biasanya sang idola sekolah segelisah ini. Bahkan sewaktu diberikan tugas segunung, Jeno bersikap cuek dan santai seperti tugas-tugas itu diibaratkan uang receh yang tak berharga untuknya.
"Mending lo samperin sana ke kelasnya. Daripada Bengong nunggu panggilan telepon diterima." usul Mark. Jeno hanya mengangguk paham dan siap siaga beranjak dari kelas. Sebelum itu,
"Mark, lo lanjutin formulir proyek masa depan di laci meja gue ya! Nanti pulangan gue disuruh kumpul sih!" Jeno kemudian langsung berlari menuju kelas Jaemin meninggalkan Mark yang tengah melongo mendengar ucapan Jeno barusan. Demi apa tugas seberat itu dilimpahkan kepadanya? Nanya pekerjaan yang akan dilakukan di masa depan ke teman-temannya satu-satu itu susah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me Brother [Nomin Ver]✓
FanfictionPernah Tidak bermimpi mempunyai kakak tampan, jenius, dan bertalenta? Pokoknya perfect! Itulah yang dirasakan Jaemin, setiap hari aktivitasnya selalu ada sangkut paut dengan Kakak Jenonya. Namun dibalik kesempurnaannya, ada sebuah rahasia besar yan...