4 회 [Keirian Jaemin]

10.2K 1K 49
                                    

|Teach Me Brother [Nomin] 👨‍❤️‍👨|
🔎 Original Story From ZiyaHaiiro 🔍
📝Remake By Let_Me_Rest 📝






































Votenya Dong Dear🔪🔪🔪🔪












































[Jaemin P.O.V]

Sial! Kenapa sih Jeno sampe segitunya memperlakuin gue kayak pacar asli? Ingat Jaemin. Lo sama Jeno hanyalah berstatus kakak dan adik. Kalaupun Jeno bilang kalau gue sama dia adalah pacar bohongan, bukan berarti dia bisa melakukan hal sesukanya seenak jidat. Jeno mudah banget sebenarnya malah dapat pacar. Cuman yang gue tahu, dia nggak suka dideketin cewek. Kalau gue hitung sih, mungkin sudah puluhan korban yang ditolak cinta olehnya.

Gue juga masih bingung, kenapa dia mau mengikuti dua 2 ekskul sekaligus? Nggak lelah apa latihan tiap minggu. Lagian juga, kalau dapat penghargaan atau piala karena menang pertandingan, palingan bakal dikasih ke sekolah. Gue juga pernah menang juara 2 olimpiade fisika kok.

Nah, masa lalu kenapa harus diungkit kembali. Biarkan tenggelam dengan sendirinya. Gue bahkan gak tahu dulu Jeno sewaktu jenjang SD dan SMP, lebih membahana daripada gue. Well, dia ikut semua lomba yang ditawarkan dari pihak sekolah. Mulai dari olimpiade Fisika/Matematika, pertandingan olahraga, dan lain-lain. Argh, otaknya itu seperti apa bisa memahami semua pelajaran? Dan lebih mengerikannya lagi, waktu SMP dia adalah Ketua OSIS terkenal.

Jangankan jadi ketua OSIS, untuk menjadi anggotanya saja gue malas amat. Persyaratannya harus kuat mental untuk berdiri didepan semua siswa 3 tingkat, kemudian semodel berceramah gitu tanpa tersendat-sendat karena gerogi.

"Haah...," gue membuang napas secara perlahan supaya gue nggak iri sama Jeno. Dia mungkin serba perfect. Gue mana bisa disandingkan sama orang dengan otak robot. Iya pasti, gue langsung kalah di tempat.

Gue mengecek jam, dan tinggal beberapa menit lagi kelas sejarah peminatan akan dimulai. Bentar, di UKS tadi gue ngedorong Jeno, 'kan? Luar biasa, gue lupa kalau dia punya sifat pemarah. Kalau Jeno ngelapor tentang gue yang dipanggil ke ruang guru bisa gawat, mama nggak akan mau beliin laptop yang dijanjiin dengan syarat gue harus menjadi anak baik. Gue gak mau selalu makai komputer mulu, dan minjam laptop punya Jeno, dia pasti akan memeriksa history browserー yang pasti terlalu banyak dosya (re: hentai). 

Pintu kelas gue dorong, gak terlalu banyak sih yang ada di kelas, termasuk Jingyuan sudah ada di bangkunya. Tiba-tiba Heejin ーsi sekretarisー datang menghampiri gue.

"Jaem, tadi kakak lo datang ke kelas." katanya. Oh, berarti sebelum Jeno menemui gue, dia nanyai keberadaan gue ya. Masalah terpecahkan, gue gak jadi manggil dia dukun kalau begitu.

"Tadi gue sudah ketemu sama dia. Thanks infonya." baru beberapa langkah pelan gue berjalan, dia nahan lengan gue. Gue pun berbalik, natap dia heran. Mukanya mulai memerah. Jangan-jangan... apa dia suka sama gue?

"Jaem... sebenarnya..." dia menggantung kalimatnya. Gue mulai penasaran, sumpah! Ini nggak bercanda 'kan. Gue yakin pasti  ini bukan berada di alam mimpi. Bukan di kasur empuk gue. Gue seneng bah kalau ini nyatー 

"... gue suka sama kak Jeno." jleb. Ampun dah, gue ketinggian terbangnya kampret!

"Oh. Terus?" gue mandang dia datar. Gue jadi bete banget. Kenapa Jeno lebih keren? Kenapa dia lebih pintar? Kenapa dia lebih tampan? Sampai-sampai, banyak cewek yang gak bisa lepas mandangi dia. Keberuntungan macam apa yang dia dapatkan. Gue sebagai adeknya 'kan juga iri.

Teach Me Brother [Nomin Ver]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang