Episode 5

590 56 12
                                    

Hari ini adalah hari ke2 ospek yang saint ikuti. Dia datang ke kampus bareng sama Mean soalnya tadi Mean datang ke apartemen nya Saint buat jemput dan berangkat bareng.
Topi yang terbuat dari potongan bola plastik sudah bertengger di atas kepala Saint dan juga Mean, tak lupa kalung dari tali rafia yang berhiaskan permen chupa chupa dan juga name tage dari kardus sudah mengalungi lehernya dengan bertuliskan nama mereka secara terbalik. NTIAS GNOPAPPUS dan juga NAEM HCIVARIHP.

Dari kejauhan ada sekelompok remaja yang sedang menatap ke arah Saint dan Mean, tak lain kelompok itu adalah gang TEMPT. Perth dengan tajamnya melihat terus menerus ke arah Saint dengan ekspresi wajah datar dan tak terbaca.
" Bukannya itu anak yang kemarin debat sama Perth ya? " Tanya Gun kepada teman teman yang lainnya.
" Iya benar, dia orangnya. Ternyata dia kuliah di sini juga dan dia adalah murid baru. " Ucap Plan menambahi.
Sedangkan Title dia nampak acuh dan hanya sibuk dengan ponselnya sendiri. Tanpa banyak bicara Perth pun pergi dari sana dan di ikuti dengan yang lainnya.

****

Semua maba sudah berkumpul  di lapangan dan membuat barisan sesuai kelompoknya masing masing. Kali yang memberikan instruksi bukan Perth tapi Title sebagai wakilnya yang memberi instruksi kepada semua maba. " SEMUANYA HADAP KEDEPAN !!!! GAK USAH NUNDUK ! GAK USAH NENGOK!! DAN GAK USAH KETAWA !! "  Bentak Title yang membuat semua maba menurut karena mereka takut dan gemeteran, kecuali saint dan Mean yang biasa aja dan melaksanakan setiap instruksi yang di berikan oleh Title.

" Hari ini semua pembina ospek akan mengecek perlengkapan kalian semua. KALAU SAMPAI ADA YANG SALAH, selamat !! Kalian bakalan dapat reward  dari kita. " Ancamnya yang terdengar sangat mencekam di telinga para maba. Semua para pembina ospekpun mulai mengecek satu persatu perlengkapan yang di pakai para maba, tidak sedikit yang salah dan mereka di pisahkan dari barisan untuk mendapatkan hukuman.

Saint menghela nafas lega, untung dia mengenakan atribut lengkap. Perth berhenti di hadapan saint dengan tatapan tajamnya. "S A I N T S U P P A P O N G! " Ucap Perth mengeja papan nama saint dengan nada suara yang terdengar sinis dan tajam.

Saint diam, dia hanya menundukkan kepalanya, bukan karena takut, tapi dia malas untuk melihat wajah ketua panitia ospek itu.

" Kalau di panggil itu di jawab!! Jangan diam aja " bentak Perth tiba tiba yang membuat saint merasa terkejut.
Saint harus ekstra sabar, " Iya kak " jawab Saint memilih mengalah karena dia tidak mau kalau dia melawan seniornya dia gak bakal lolos ospek itu.

" Tumben kamu gak ngelawan, kemana tuh keberanian yang kemarin? " Sindir Perth sinis, ingin rasanya Saint nonjok wajah seniornya itu, tapi dia harus mengontrol emosinya, dan dia gak mau nyari perkara apalagi ini di kampus bisa bisa nanti dia jadi pusat perhatian lagi.

" Maaf kak " ucap Saint pelan.
Perth tersenyum miring " maaf ? SUDAH SADAR KAMU!? " Bentak Perth lagi, Saintpun menghela nafas gusar, dia serba salah giliran mau minta maaf malah di bentak bentak giliran mau ngelawan nanti di bilang cari masalah.
" Iya kak " jawab Saint masih mempertahankan kesopanannya kepada Perth selalu seniornya.

" Jangan cuman iya iya doang, kalau sampai saya denger kamu buat masalah, jangan salahin saya kalau kamu gak lolos OSPEK tahun ini. " Tegas Perth yang hanya di angguki oleh Saint, mengalah untuk saat ini mungkin yang terbaik.

Perthpun membalikan badannya dan kembali bergabung dengan pembina OSPEK lainnya yang sudah berjejer rapi di depan dengan gaya angkuhnya.

" Semua maba lari keliling universitas ini sekarang juga, dan harus kembali ke sini dalam waktu 15 menit!!! " Perintah Plan yang membuat semua peserta OSPEK spontan terkejut mendengarnya. 15 menit?? Bayangkan saja mereka harus lari keliling universitas selama 15 menit, jelas jelas universitas ini tuh sangat luas, mana mungkin cukup 15 menit buat muterinnya.

TEMPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang