Episode 4

600 58 4
                                    

Saintpun memasuki tempat kerjanya dan dia mulai berganti baju untuk dia bekerja. Dia bekerja di coffe shop tidak hanya sendiri tapi ber2 dengan karyawan yang lebih mungil dari dia namanya adalah Earth. Earth ini adalah teman baru Saint, mereka bertemu  pas Saint melamar di coffe shop itu dan mereka mulai dekat satu sama lain dan berteman.

Hari ini adalah hari pertama Saint bekerja jadi dia agak gugup dan belum terbiasa, tapi dia mencoba untuk rileks dan mulai melayani pembeli yang datang karena Earth sedang di belakang jadi dia hanya sendirian melayaninya.

***

Perth, Plan, Gun, dan juga Title sedang berjalan menuju parkiran setelah mereka menyelesaikan tugas masing masing dulu. Karena mereka harus menyiapkan perlengkapan untuk ospek hari besok. Setelah sampai parkiran mereka pun menaiki motor sport masing masing.

" Eh, gimana kalau kita mampir dulu ke coffe shop depan kampus dulu? " Ajak Gun kepada 3 temannya.
" Bolehlah sekalian ngilangin pusing kepala." ujar Title menyetujui ajakan Gun.
" Ok gue setuju." ucap Plan ikut menyetujui.
" Ya udah kita mampir dulu ke coffe shop depan, sekalian gue juga pengen ngopi." Final Perth yang menyetujui ajakan Gun tadi.

Merekapun menghidupkan motor masing masing dan pergi ke coffe shop yang ada di depan. Setelah sampai, mereka langsung masuk ke coffe shop itu dan menduduki meja paling pojok yang dekat dengan jendela. Setelah duduk merekapun memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka.

" Saya ekspresso. " Pesan Gun
" Saya americano. " Pesan Plan
" Saya capuccino. " Pesan Title
" Saya macchiato. " Pesan perth
Setelah mencatat semua pesanan, pelayanpun pergi ke belakang untuk memberikannya kepada barista di belakang. Sedangkan ke4 pemuda tadi sedang asyik dengan dunia mereka sendiri, Plan, Gun, dan Title mereka sedang bermain game ML, sedangkan Perth dia sedang melihat orang yang sedang berlalu lalang dari kaca coffe shop tersebut hingga kejadian yang tidak disangkapun terjadi. Semua baju Perth basah dan juga kotor karena tertimpa tumpahan bermacam macam kopi yang dibawa oleh seorang pelayan. Bukan hanya bajunya saja tapi celananya pun kena tumpahan coffe tersebut.

" Maaf kak saya gak sengaja. " Ucap seorang pelayan yang sedang menundukkan kepalanya sambil membersihkan tumpahan kopi tersebut di baju Perth dengan menggunakan apron yang dia pakai.

" Lo gak punya mata apa ya, gue Segede gini aja gak Lo liat hah " bentak Perth kepada pelayan itu.
" Pokoknya gak mau tau, sekarang Lo harus ganti rugi dan beliin gue baju baru. " Desak Perth kepada pelayan tersebut.

Saat keadaan sedang memanas, tiba tiba saint datang dari arah belakang dan menemui mereka karena keributan mereka terdengar sampai ke belakang dan lagi sekarang mereka sedang di lihatin sama semua pengunjung coffe shop itu.
  " Maaf ya kak, kan temen saya udah minta maaf sama kakak dan lagi dia juga gak sengaja jadi gak usah di bentak kaya gitu. Itu baju kakak juga kalau di cuci bakal ilang tuh noda jadi gak perlu beli yang baru lagi. " Ucap saint dengan berani kepada Perth

" Lo gak usah ikut campur ya ini urusan gue sama dia bukan sama Lo jadi gak usah ikut ikutan." Bentak Perth kepada saint.
" Maaf kak tapi dia teman saya dan lagi dia juga udah minta maaf dan bersihin baju kaka, mending baju kakak di cuci biar nodanya ilang. " Ucap Saint lagi kepada Perth.
" Ok, kalau gitu lo yang nyuciin baju gue sampai bersih dan gak boleh ada noda sedikitpun di baju gue, PAHAM !!! " Ucap Perth tegas sambil membuka kancing kemeja yang dia gunakan untuk di serahkan kepada Saint untuk di cuci.

Setelah melepaskan baju dan memberikannya ke Saint, Perth pun keluar dari coffe shop itu di ikuti ke3 temannya dan langsung pergi menggunakan motor mereka masing masing.

Sepeninggalnya Perth dan kawan kawan, Saintpun membereskan kekacauan yang terjadi tadi dan semuanyapun kembali normal.
" Kau tidak apa apa kan, apa ada yang terluka? " Tanya saint kepada pelayan tadi yang tak lain adalah Earth.
" Gak papa kok, aku baik baik saja. Makasih ya udah mau bantuin aku tadi. " Ucap Earth kepada Saint.
" Iya sama sama, mereka emang harus di gituin biar pada mikir dan gak semena mena lagi sama orang lain. "  Ucap Saint kepada Earth.
" Itu bajunya biar aku aja yang nyuci dan bawa pulang. " Ucap Earth kepada Saint yang masih menggenggam baju kemeja Perth yang tadi kena tumpahan kopi.
" Gak papa kok biar aku aja nanti pas di kampus aku kasihin. " Ucap saint
" Emang kalian satu kampus, tapi kok dia kaya gak kenal sama kamu? "
" Iya lah gak kenal aku kan murid baru dan dia itu senior aku, jadinya ya mana dia kenal sama aku. " Ucap saint sambil tertawa renyah.
" Ku kira kalian satu angkatan pas kamu bilang kalau kamu kenal sama dia. " Earth ikutan tertawa saat mendengar tawa Saint.

Saint dan Earth pun melanjutkan tugas mereka untuk membereskan kekacauan tadi sambil mengobrol banyak hal.

****

Sementara itu di lain tempat, Perth dan juga kawan kawannya langsung pergi ke apartemen perth. Walaupun Perth punya rumah yang seperti mansion, tapi dia jarang pulang ke rumah hanya sesekali saja dia pulang, itupun kalau di suruh pulang oleh ibunya. Dia lebih memilih tinggal di apartemen dengan alasan dia mau hidup mandiri tapi kenyatannya dia menginginkan kehidupan yang malam karena kadang dia suka ikut balapan motor saat malam hari bareng ketiga temannya.

" Gila, tadi tuh seru banget, dia berani banget sama Perth " ucap Gun saat mereka sudah memasuki apartemen Perth.
" Ya, belum ada orang lain yang seberani dia sama Perth. Dia perlu di acungi jempol. " Saut Plan menambahi di angguki oleh Title se.bagai tanda setuju dengan ucapan ke2 temannya.
" Diam kalian, aku akan membalas perbuatan dia. Lihat saja nanti dia akan membayar apa yang telah dia lakukan padaku hari ini " ucap Perth sambil menyunggingkan smirknya.
" Apa yang bakal Lo lakuin sama dia? " Tanya Gun karena dia penasaran dengan rencana pembalasan dendam perth. Pasalnya kalau Perth sudah bertindak maka semuanya akan terkena imbasnya, karena dia tidak pernah main main dengan ancamannya.
" Kita lihat saja nanti permainan apa yang cocok dengan dia, yang jelas gue bakal bikin dia bertekuk lutut di hadapan gue dan memohon maaf dari gue. " Ucap Perth lagi sambil melenggang masuk ke kamarnya di lantai 2.

Apartemen Perth memang memiliki 2 lantai dan 3 kamar tidur, 1 di lantai 2 dan 2 di lantai dasar dengan pasilitas yang komplit dan segala yang dia butuhkan tersedia. Karena kadang kadang ke3 temannya itu akan menginap di sana kalau mereka malas untuk pulang ke rumah mereka masing masing.

Setelah Perth selesai dengan urusannya dia pun turun ke bawah untuk bergabung bersama ke3 temannya yang sedang asik bermain xbox miliknya. Perth pun mendudukkan pantatnya di sofa sebelah Title yang sedang asik dengan hpnya sendiri.
" Apa kalian tidak lapar hah?? " Tanya Perth kepada 3 temannya. Pasalnya sesudah mereka pulang dari kampus mereka belum memakan apapun dan tadi pas di coffe shop juga mereka batal menikmati kopi karena insiden yang Perth alami.

" Lapar lah, coba kau delivery aja deh pizza atau apa kek buat kita juga ya s kalian." Ucap Gun sambil terus memainkan game nya tanpa menoleh ke arah Perth sedikitpun.
" Kenapa harus gue, kalian aja yang pesnin gue mau tidur ah. " Ucap Perth dan langsung mer bahkan tubuhnya di atas karpet.
" Ayolah Perth pesenin ya ini kita lagi seru gak bisa di ganggu, gak sampai 1 jam kok. " Ucap Plan menambahi.
" Ok gue pesenin pizza aja ya? " Akhirnya Perthpun menyerah dan menelpon delivery buat pesan pizza untuk dia dan teman temannya dari pada dia gak makan mending dia ngalah.

Beberapa jam kemudian pizza pun santai dan merekapun menikmati pizza nya sampai habis tak tersisa. Setelah itu mereka lanjut bermain xbox lagi sampai malam dan kemudian tertidur di ruang tengah akibat kenyang pizza dan puas main Xbox.

TBC

****

Sorry ya buat typo yang bertebaran dan alur ceritanya yang gak sesuai dengan bayangan kalian.
Makasih buat semuanya yang udah ngasih vote.

Aku harap kalian menyukai dan menikmatinya.

TEMPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang