Hari sudah mulai gelap, dan waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam, semua mahasiswa Glads university di kumpulkan di lapangan terbuka untuk berpartisipasi di acara malam keakraban dalam rangka penutupan OSPEK. Hari terakhir masa OSPEK adalah hari yang dinanti-nanti oleh para mahasiswa baru.
Tidak ada lagi aturan soal seragam, apalagi model rambut yang di haruskan di kepang dua. Para mahasiswa baru juga tida mengenakan atribut ataupun Id card, mereka semua di perbolehkan mengenakan baju bebas.
Mini stage di tengah-tengah lapangan dengan atap terbuka meninggalkan kesan tersendiri berupa outdoor, puluhan kursi yang di letakan di depan dekat panggung di gunakan untuk para dekan, dosen, dan mahasiswa lainnya untuk menonton show.
Di mini stage sudah di sediakan alat musik seperti gitar, piano, drum, bass, biola, dan seperangkat alat band lainnya.
Saint malam ini mengenakan kemeja yang di balut dengan jaket warna putih dan celana berwarna putih juga, konsepnya putih putih. Sedangkan untuk Chompo, dia mengenakan gaun berwarna hitam sebatas lutut tanpa motif, rambut yang di tata rapi dengan riasan makeup yang tidak berlebihan meninggalkan kesan natural.
Semua dekan, dosen dan mahasiswa telah duduk di kursi yang telah di sediakan semuanya mengenakan kemeja dan jas yang rapi. Sedangkan panitia ospek dengan kompak semuanya mengenakan kaos putih polos dan celana jeans hitam, di bagian belakang kaos itu bertuliskan ' aktivis OSPEK GU '.
Sepertinya acaranya akan segera di mulai, terlihat dua anggota pembina OSPEK naik ke atas mini stage dengan mikrofon yang terpasang di samping telinga mereka.
" Selamat malam semuanya! Masih ingat dengan saya kan? Saya Bagaskara, saya adalah salah satu anggota pembina OSPEK di Glads university! " Sapa nya dengan penuh semangat, dan di sauti dengan suara penonton yang gak kalah semangat.
" Dan kakak cantik yang ada di sebelah kakak namanya Stefani putri! Dia juga salah satu anggota pembina OSPEK. " Lanjut sang pembawa acara yang bernama Bagas itu memperkenalkan senior di sampingnya.
" Selamat malam semuanya! " Sapa Stefani dan di jawab serentak oleh para mahasiswa.
" Pertama-tama yang saya hormati pak Arman selaku ketua dekan, seluruh dosen, dan juga para mahasiswa baru yang kami banggakan! Saya di sini selaku perwakilan dari aktivis OSPEK akan membacakan susunan acara pada malam ini. " Ucapnya dengan senyum yang senantiasa merekah di wajahnya.
Semua mahasiswa baru tampak serius mendengarkan, termasuk Saint yang sedang berkumpul dengan grup nya juga ada para senior-senior yang menambah keramaian malam ini.
" yang pertama adalah penampilan dari setiap grup yang akan mempersembahkan sebuah penampilan pada malam hari ini!
Kedua penampilan dari kakak-kakak senior tersayang kalian. Yang ketiga penutupan OSPEK yang akan di sampaikan oleh pak Arman selaku kepala dekan. Yang ke empat, sambutan dari anggota dewan mahasiswa. Dan yang terakhir adalah puncak acara! " Ucap Bagas" Wah!! Pastinya bakal seru sekali ya, kalian semua pasti udah pada gak sabar kan mau liat penampilan-penampilan dari para mahasiswa baru dan juga dari para senior kan? " Tanya Stefani yang di sambut dengan teriakan-teriakan dari para mahasiswa.
" Baiklah supaya kita tidak membuang-buang waktu bagai mana kalau kita mulai saja acaranya? " Tanya Bagas kepada para penonton yang di balas dengan teriakan dan juga tepuk tangan yang sangat meriah.
" Mari kita sambut penampilan yang pertama pada malam ini akan di bawakan oleh grup bintang mana tepuk tangannya?! " Teriak Bagas heboh yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonton.
" Grup bintang di persilahkan naik ke mini stage! " Ucap Stefani dan kemudian mereka duduk di kursi yang sudah di persiapkan.
Akhirnya penampilan yang ditunggu-tunggu pun tiba, tiga orang wanita menaiki stage dengan kostum khas anak dance yang membuat keadaan lapangan seketika riuh, pastinya suara-suara teriakan berasal dari para senior pria yang dari tadi meneriaki penampilan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPT
Short StoryTEMPT adalah geng yang terdiri dari 4 orang cwo cwo kece di Glads university. Bukan hanya terkenal karena ketampanannya tapi juga karena kekayaannya juga karena mereka selalu membuli saja siswa yang mereka anggap mencari masalah dengan mereka.