Yohan benar-benar bingung sekarang. Bagaimana caranya menjelaskan? Apa yang harus ia katakan? Yohan bingung.
Disatu sisi Yohan tidak bisa menolak ajakan Jinhyuk, karena baru pertama kali ini Jinhyuk meminta sesuatu padanya. Jinhyuk adalah kekasihnya, ia tidak mungkin menolak ajakan kekasihnya, bukan?
Sedangkan disatu sisi lainnya Yohan tidak mungkin mengabaikan Seungwoo, atau kasarnya menolak ajakan Seungwoo. Ia sudah berjanji, lalu bagaimana caranya? Ia akan menyakiti Seungwoo jika ia menolak. Tapi kembali lagi, ia tidak mungkin menolak kekasihnya.
Suara tombol pembuka pintu terdengar di telinga Yohan. Itu pasti orang yang ia tunggu. Orang itu masuk ke dalam Apartmen Yohan, melepas sepatu lalu memakai sendal rumahan. Yohan menghampiri "Seungwoo Hyung.."
Ya. Itu Seungwoo. Lelaki itu tersenyum teduh, berbeda sekali jika saat di ranjang.
"Menunggu lama, baby?" kata Seungwoo sambil memberi satu kecupan didahinya.
Yohan menggeleng kaku. Ia gugup, sungguh. Matanya melirik kekanan dan kekiri gelisah. Seungwoo menyadari itu."Aku ingin mengatakan sesuatu, Hyung.."
Seungwoo tersenyum tanpa rasa curiga "Katakan saja, aku dengarkan."
"A-aku.. Aku tidak bisa ikut Hyung ke Jeju" tangan Yohan bertautan saling meremas. Gugup, takut bercampur menjadi satu.
Seungwoo tertegun "Kenapa?" tanyanya pelan.
Yohan menarik lengan Seungwoo untuk duduk di sofa ruang tamu "Sebaiknya kau duduk dulu, akan ku buatkan minum hmm?" Yohan berusaha mencairkan suasana.
Seungwoo diam, tidak menjawab namun kakinya tetap mengikuti langkah Yohan menuju sofa. Kemudian duduk.
Lelaki manis itu kembali dengan dua gelas jus jeruk di tangannya. Menaruhnya di meja lalu kembali menatap Seungwoo.
"Sebelumnya maafkan aku, Hyung. Aku tidak bisa ikut bersama mu, eum... Jinhyuk Hyung---" ucapannya terputus saat Seungwoo menggenggam tangannya.Seungwoo tersenyum "Tidak apa, aku mengerti." berusaha untuk tetap tersenyum, sudah biasa seperti ini. Lalu apa salahnya jika berpura-pura baik-baik saja?
Yohan menunduk, entah kenapa senyuman Seungwoo justru membuatnya sakit.
"Maafkan aku hyung, Jinhyuk Hyung s-sakit.. Ya.. Jinhyuk hyung sakit. Jadi aku tidak bisa meninggalkannya. Lain kali aku akan menemanimu, aku janji." ucap Yohan sedikit gugup. Tentu saja. Siapa yang tidak gugup jika sedang berbohong?
"It's oke.." Seungwoo mengeratkan genggamannya "Temani Jinhyuk sampai sembuh, ia kekasihmu. Sudah sepantasnya kau mengurusnya bukan malah pergi denganku." lanjutnya. Ia membuang semua egonya, menaruhnya di tempat yang jauh, jauh sekali. Meskipun Ini menyakitkan.
Yohan mencium bibir Seungwoo, ciuman hangat tanpa tuntutan, melumatnya pelan yang tentu saja di balas oleh Seungwoo. Beberapa detik kemudian ciuman itu berakhir, tentu saja bukan Seungwoo yang mengakhiri, tapi Yohan.
"Sekali lagi maafkan aku.."
___________________"Jinhyuk hyung, sebenarnya kita akan liburan kemana?" tanya Yohan untuk kesekian kalinya.
"Kejutan.." jawaban Jinhyuk juga sama setiap kalinya.
Saat ini pasangan kekasih itu sudah berada di bandara. Liburan yang di atur oleh Jinhyuk ini, sama sekali tidak di ketahui oleh Yohan kemana tujuannya. Yang ia tau, ia harus menyiapkan keperluannya saja untuk 3 hari kedepan.
Saat masuk ke dalam pesawat Yohan masih diam, masih memikirkan kemana sebenarnya tujuan liburan mereka? Mengapa ia merasa tidak enak?
"Hei, bae.. Melamun?" tanya Jinhyuk saat melihat Yohan hanya duduk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEED DIAL - Seungwoo x Yohan - SEUNGHAN
FanfictionThere's also someone who needs you right now. He may not be 'physically' hurt, but he's emotionally damaged. "Bukankah aku hanya alat pemuasmu?" "Bolehkah aku?" "Lalukan saja jangan meminta izin."