Oknum yang Cinta damai..
_____
Setelah kegiatan panasnya bersama kekasihnya, Cho Seungyoun. Seungwoo hanya melamun dengan sebatang rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan tengahnya. Sesekali ia menghisap tembakau itu dengan gusar lalu menghembuskannya kasar. Ia tidak peduli jika ia melakukannya di dalam kamar dengan AC yang menyala.
Sedangkan seungyoun. Lelaki tampan itu sedang membersihkan dirinya meninggalkan seungwoo dengan pikirannya. Setelah kejadian tadi, ia belum bertanya apapun pada seungwoo.
Seungwoo memikirkan perkataan jinhyuk tentang yohan yang mencintainya. Mencintainya? Apa dia tidak salah dengar? Konyol sekali.
Seungwoo sudah cukup lelah dengan semua yang terjadi. Sebulan berlalu membuat seungwoo hilang akal sampai ia rela disetubuhi oleh sengyoun padahal ia juga seorang dominan(?) it's crazy.
Demi mendapat sebuah kepuasan ia rela mengangkang lebar dibawah kungkungan seungyoun. Mengijinkan dirinya dijamah sampai keintinya, membiarkan dirinya merintih dengan kabut nafsu memohon pada seungyoun. Sama seperti saat yohan memohon padanya.
Jujur saja, hatinya tersayat saat melihat yohan tadi, yohan dengan air mata yang begitu derasnya membasahi wajah cantiknya. Hatinya hancur berkeping-keping tapi ia tidak berbuat apapun.
Rasanya tubuhnya terlalu kaku untuk sekedar merengkuh tubuh yohan atau menjelaskan apa yang telah terjadi. Ia kacau sama seperti yohan.
Hatinya sudah terlanjur terluka. Bukankah ia sudah melepas yohan? Bukankah ia sudah merelakan yohan untuk bersama jinhyuk? Lalu kenapa sekarang seolah ia adalah tersangka? Ia hanya mencari kebahagiaanya, mencoba melupakan yohan dengan caranya sendiri.
"mandi sana."
Seungwoo melirik seungyoun yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit pinggangnya.
Seungwoo tidak menyaut, ia memilih menghabiskan rokoknya yang tersisa setengah.
"tadi siapa?" tanya seungyoun yang sudah lengakap dengan pakaiannya duduk di depan seungwoo.
Sengwoo paham kemana arah pertanyaan lelaki bermata sipit di depannya.
"jinhyuk dan... yohan,"
Seungyoun menatap wajah seungwoo yang berubah sendu.
"kamu mencintainya." bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Seungyoun tidak menampik jika ia paham apa yang terjadi, meskipun ia tidak paham betul.
Seungwoo tidak menjawab, ia memilih mengalihkan pandangannya mengabaikan tatapan seungyoun. Kekasihnya.
"seharusnya kamu tidak menerimaku saat hatimu masih untuk orang lain," seungyoun mengapit dagu seungwoo untuk menatapnya "aku mungkin memiliki dirimu tapi tidak hatimu. Seungwoo kamu paham betul bagaimana rasanya jika cintamu tidak terbalas. Kamu mengalaminya." ada jeda disana..
"aku tidak memaksamu untuk mencintaiku, aku tidak mau egois akan dirimu. Kamu berhak mencari kebahagianmu dan itu bukan aku."
"y-youn..." seungwoo membuka lalu menutup mulutnya, ia bingung ingin bicara darimana. Ini menyakitkan, ia merasa ia telah menghancurkan banyak hati disini.
Seungyoun mencium kening seungwoo lama "aku tidak mungkin memaksamu menjadi milikku sedangkan hatimu bukan untukku. Aku tidak senaif itu seungwoo. Kejar apa yang membuatmu bahagia, perbaiki apa yang sudah kamu hancurkan. Jangan selalu lari dari masalahmu sendiri lalu menimbun masalah baru."
Seungyoun sadar ia adalah orang baru, ia tidak ingin menjadi benalu diantara hubungan seungwoo dan yohan. Seungyoun benar-benar tulus mencintai seungwoo, jika ia harus merelakan seungwoo dengan orang lain agar seungwoo bahagia ia tak masalah. Justru ia akan turut merasa bahagia. Cinta yang sederhana..
"maaf seungyounie.."
Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir seungwoo. Pikirannya kosong, ia tidak tahu harus berbuat apa.
"janji padaku. Setelah ini kamu akan menyelesaikan masalahmu lalu hidup bahagia.."
Seungwoo mengangguk dan menggumam terimakasih, ternyata masih ada orang yang memahami keadaanya saat ini. Seungyoun..
"we're friend right now?"
"yeah.. Just friend."
______________
Seminggu berlalu.. Yohan hanya mengurung dirinya dikamar. Jarang makan atau sekedar minum air, yang ia lakukan hanya menangis, mengangis dan menangis.
Jika bukan jinhyuk dan wooseok yang tidak pernah absen untuk melihat keadaannya, mungkin yohan sudah mati karena lupa makan dan mengurus diri.
Apa memang sesakit ini melihat cintamu bercinta dengan orang lain?
Rasanya jantungnya di remas begitu kuat, menyesakkan. Yohan hancur, hatinya hancur.
"hyung apa kamu juga sesakit ini saat itu? Apa kamu memikirkanku saat ini? Apa kamu bahagia dengan kekasihmu?" pertanyaan-peetanyaan itu selalu datang. Menambah beban pilu dihatinya.
Yohan tidak pernah menyangka bahwa takdir mempermainkan dirinya begitu kejam. Takdir tidak pernah memihak padanya sekalipun dirinya berbuat baik.
Cklek..
Pintu kamarnya dibuka memperlihatkan figur wooseok yang tengah membawa nampan berisi makanan.
"yohan, makan dulu."
Wooseok membuka selimut yang menutupi tubuh rapuh yohan, yohan hanya diam saat tangan ramping wooseok mengangkat tubuhnya untuk bersandar dikepala kasur.
"sampai kapan kamu begini, yo? Kamu harus melanjutkan hidupmu?" wooseok mengambil mangkok yang berisi bubur hangat dengan taburan ayam suir dan telur rebus diatasnya.
Ia menyendokkan bubur itu, meniupnya sebentar lalu mengarahkan ke bibir yohan yang masih terkatup rapat.
"bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku, jika rumahku sendiri sudah dihuni orang lain hyung?" jawab yohan pelan setelah menelan satu suapan dari wooseok.
Sama seperti jinhyuk, ia juga benci melihat yohan yang terus menangis dan rapuh seperti ini.
"kamu harus menyelesaikan masalahmu, agar kamu bisa melanjutkan hidupmu. Kamu harus bertemu dengannya."
Yohan terdiam, mencerna ucapan wooseok. Apa harus ia bertemu seungwoo? Apa hatinya sudah sekuat itu?
Yohan tidak menampik jika ia merindui seungwoo, sangat rindu.
Ia menghela nafas kemudian mengangguk. Ia harus menyelesaikan masalah ini dan kembali melanjutkan hidupnya. Ia tidak mungkin terus berlarut dengan sesuatu yang sudah tidak mungkin ia dapatkan kembali.
Aku juga ingin melanjutkan hidupku. Kira-kira begitu..
Yohan men-dial satu nomor.
Bisa kita beretemu, hyung?
tbc-
BundaHanMiniEsa🐰 disini, maaf lama yaa❤
Sun😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEED DIAL - Seungwoo x Yohan - SEUNGHAN
FanfictionThere's also someone who needs you right now. He may not be 'physically' hurt, but he's emotionally damaged. "Bukankah aku hanya alat pemuasmu?" "Bolehkah aku?" "Lalukan saja jangan meminta izin."