Bersikap biasa saja membuat diri ini merasa resah akan tatapan dari nya.
Tok...tok..tok..."DEK BANGUN DEK!"
"KANIA! BANGUN UDAH SIANG,"teriak Regi yang sudah kesal karena sedari tadi Kania tidak membuka pintu kamarnya.
"DEK BANGUN,KATA BUNDA NOVEL LO BAKAL BUNDA BAKAR,KALAU LO GAK BANGUN JUGA!''teriak Regi yang terakhir kalau adeknya itu belum bangun-bangun juga dia akan mendobrak pintu kamar Kania.
Sedangkan Kania yang mendengar teriakkan dari kakak nya langsung bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Kenapa sih ka? Berisik tau gak sih!"ujar Kania sambil mengucek kedua bola matanya.
"Heh! Adek kesayangan gue,dan adek tercantik, Lo gak liat sekarang udah jam berapa? Lo mau di hukum hah?"ujar Regi sambil mencubit kedua pipi Kania.
"Is! Sakit tau!"ringis Kania.
"Cepet jangan sampe novel Lo di bakar sama bunda."ucap Regi dan langsung pergi dari hadapan Kania.
Kania yang jiwanya belum kumpul ia masih mencerna ucapan Kakaknya itu."owh bunda mau bakar novel gue,"
Dan langsung menutup pintu kamarnya,namun Kania merasa ada yang tidak beres,"APA?! BUNDA JANGAN BAKAR NOVEL KANIA!"teriak Kania dan langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah 15 menit Kania sudah rapih menggunakan seragam sekolahnya dan langsung turun ke lantai satu,karena kamar Kania berada di lantai dua.
"BUNDA JANGAN BAKAR NOVEL KANIA,KALAU BUNDA BAKAR NOVEL KANIA. KANIA BAKAL BERUBAH JADI SPIDERMAN,"ujar Kania yang memperingati Bundanya sambil berdecak pinggang.
Sedangkan Bunda,Regi,dan papah Kania yang melihat itu langsung tertawa geli karena melihat ekspresi Kania yang terlihat lucu.
"Is, kalian jangan ketawa Kania lagi serius!"cibir Kania sambil memasukan makanan kedalam mulutnya.
"Habisnya muka kamu lucu banget sayang,"ujar Papah sambil mengusap puncuk kepala Kania.
Seperti itu lah Kania didepan keluarganya yaitu sangat manja namun didepan orang lain Kania terlihat galak,dan menyebalkan.
"Kata siapa bunda mau bakar novel kamu?"tanya Bunda sambil menuangkan air putih kedalam gelas.
"Kata Ka Regi tuh."jawab Kania sambil melirik kakaknya yang sedang makan tanpa merasa bersalah.
Regi yang dilirik oleh Kania hanya mengangkat satu alisnya 'kenapa'
"Jadi Lo bohongin gue ka?!"
"Makannya kalau di bangunin tuh bangun,jangan bikin orang emosi gara-gara bangunin anak kecil."
"Bundaaa, Ka Regi rese!"adu Kania kepada Bunda Livia sedangkan sang Bunda hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Sudah kalian ini sudah besar kerjaannya ribut terus,cepat habiskan sarapannya. Nanti telat!" Omel sang papah yang sedari tadi menyimak perdebatan sang anak.
Kania dan Ka Regi pun langsung melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda karena masalah kecil.
"Ayo,nanti telat,"ujar Kania sambil merapihkan roknya yang terlihat kusut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Of Kania [ON GOING]
JugendliteraturApa kah dia mampu mencintai ku selamanya? Apa kah dia akan selalu ada di samping ku selamanya? Atau...malah sebaliknya? Cinta ini datang kepadanya, bahkan rasa takut kehilangan begitu dalam yang harus dirinya rasakan. Cinta tulus yang ia berikan ke...