Memastikan perasaan sendiri adalah salah satu hal tersulit baginya.
-Raka
"Sumpah sih gue gak habis pikir sama tuh cewe cakep-cakep tapi jutek abis,"ujar Bagas yang masih tak menyangka.
"Yang mana?"tanya Satria sambil memainkan ponselnya.
"Yang cantik."
Plak...
"Semuanya cantik bangsat!"ucap Satria yang tak habis pikir dengan play boy satu ini.
"Sakit nyet! Maksud gue tuh yang narik Dede gemes,"ujarnya.
"Maksud Lo si Kay?"tanya Satria untuk memastikan pendengarannya.
"Iya cakep juga sih kalau gue liat-liat,"ujar Bagas dengan santainya.
Tanpa Bagas sadari ada satu orang yang sedang menahan emosi,ia sangat tak suka jika nama tersebut selalu disebut oleh orang lain ataupun sahabatnya.
"Oh."Satria tak mau ambil pusing karena menurutnya Bagas seperti itu sudah biasa,apalagi Bagas sudah dijuluki sebagai playboy.
"Tapi Dedek gemes boleh juga lah,"ujar Bagas sambil melirik kearah Raka.
Raka yang mendengar julukan tersebut merasa tak asing ntah kenapa ia langsung menatap Bagas tajam.
"Weh Weh santai bos! Tadi gue bercanda,"ucap Bagas.
"Boong tadi dia sempet curhat sama gue katanya dia mau jadiin si Kania pacar ke sekian katanya,"ujar Satria yang mengompori Raka.
"Anjing! Jangan percaya, kapan gue bilang gitu setan!"ujar Bagas tak terima.
"Ih tadi kamu bilang sama aku sayang."
"Jijik monyet!"sedangkan Satria langsung tertawa ngakak melihat wajah Bagas yang terlihat takut.
"Boong Ka jangan percaya sama si Satria dia boong."
"Kalau gue percaya gimana?"ujar Raka sambil menghampiri Bagas dengan tatapan mata yang tajam.
Bagas yang melihat Raka semakin maju dirinya merasa was was takut tiba-tiba seorang Raka menonjok mukanya.
"Yaelah Ka gue bercanda,serius gue bercanda.mana berani sih gue deketin doi lo Ka,"ujar Bagas sambil waspada dengan gerak gerik dari seorang Raka.
"Yaelah Ka Lo makin maju makin serem jir, tadi gue bercanda serius. Woy setan tolongin gue!"ucap Bagas sambil melirik Satria untuk membantunya. sedangkan yang diliriknya hanya tersenyum mengejek.
Saat Raka mengangkat tangannya tiba-tiba,"pliss ka gue bercanda! Jangan pukul wajah gue yang tampan ini nanti pacar gue pada kabur,serius gue tadi cuma bercanda! Lo jangan dengerin omongan si Satria. Percaya sama gue Ka,"ujarnya sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Raka mengangkat alisnya bingung, memangnya ia mau memukul wajah Bagas?
Padahal Raka mau mengambil minum yang ada dimeja, lebih tepatnya didepan Bagas dan setelah mendapatkan apa yang ingin dirinya ambil Raka langsung duduk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Of Kania [ON GOING]
Ficção AdolescenteApa kah dia mampu mencintai ku selamanya? Apa kah dia akan selalu ada di samping ku selamanya? Atau...malah sebaliknya? Cinta ini datang kepadanya, bahkan rasa takut kehilangan begitu dalam yang harus dirinya rasakan. Cinta tulus yang ia berikan ke...