SEBELAS || MENOLAK

284 34 1
                                    

Sontak semua mata langsung menuju kearah suara itu. Membuat Kania dan ketiga sahabatnya bernapas lega.

"Alah gak usah jadi pahlawan Lo!"ujar preman sambil menahan tangan Kania agar tidak kabur.

"Heh! Botak pala Lo licin banget dah, gak cocok lo jadi preman kaya gitu. cocoknya jadi tuyul."

"Bangsat!"desis sang preman tak terima.

"Gak usah banyak bacot lepasin tuh cewe."sontak para preman itu tertawa mengejek,membuat pemuda tersebut tidak sabar untuk menghajar para preman itu.

"Jaminannya apa kalau gue lepasin mereka?"ujar preman berbadan kurus namun sangat menyeramkan.

"Lo tinggal pilih mau rumah sakit atau kuburan,"celetuk salah satu pemuda itu.

"Hahah,Lo kira kita takut? Sama bocah ingusan kaya kalian."

"Wah wah songong sekali anda pak tua!"

"Gak usah banyak cingcong lo!"ujar pemuda itu dan terjadilah baku hantam, membuat Kania dan ketiga sahabatnya langsung menjauh.

Tanpa memerlukan waktu yang lama para preman itu langsung tumbang dan langsung pergi.

Ke empat pemuda itu langsung menghampiri Kania dan Sahabatnya." Kalian gak kenapa-napa kan?"tanya salah satu dari mereka.

"Kita gak kenapa-napa ka terimakasih sudah membantu,"ujar Kania berterima kasih kepada kakak kelasnya itu.

Mereka adalah Raka, Bagas, Satria dan Yogi siapa lagi kalau bukan most wanted boy sekaligus salah satu geng yang terkenal yaitu Rakiva.

"Kalian kenapa bisa lewat sini?"tanya Satria.

"Eh, ki-kita mau ke mall ka makannya kita lewat sini biar lekas sampai,"jawab Vita.

"Yaudah kalian masuk nanti kita ikutin dari belakang,"ujar Bagas membuat keempat gadis itu melebarkan kedua bola matanya.

"Gak usah dan makasih udah bantuin kita. kalau gitu, kita permisi dulu."kali ini Kay yang berbicara dengan wajah datarnya.

Kay langsung menarik tangan Kania untuk masuk kedalam mobil. Sedangkan Bagas dibuat cengo oleh sikap Kay.

"Eh, maafin sahabat aku ya ka,dia emang gitu dan sekali lagi terimakasih banyak ka udah tolongin kita,"ujar Vita tak enak hati dengan sikap Kay.

"Iya santai aja,"jawab Satria.

"Yaudah kalau gitu aku pamit dulu ka."dan hanya dibalas anggukan Satria

"Gila tuh cewe jutek amat dah, tapi cakep,"guman Bagas, Yogi yang mendengarnya hanya bisa mengepalkan sebelah tangannya.

Sedangkan Raka yang sedari tadi memperhatikan Kania langsung tersadar dan langsung pergi menghampiri motornya.

"Yu cabut."

"Gila sumpah gue gak tau harus gimana lagi, kalau gak ada kakak kelas tampan itu gak tau deh nasib kita kaya gimana,"ujar Vita yang hebo.

"Setuju gue sama Lo." Sambung Nisa.

Sedangkan Kania dan Vita hanya menyimak saja jujur didalam hati Kania ia sangat berterima kasih kepada Raka dan sahabatnya.

"Eh iya Kay, gak seharusnya sikap Lo kaya tadi."kali ini Vita berbicara dengan nada serius.

"Iya Kay Lo boleh benci sama mereka tapi Lo harus bisa ngendaliin rasa benci itu ke mereka, kalau gak ada mereka gue gak bisa bayangin nasib kita kaya gimana,"ujar Nisa yang tak enak hati kepada kakak kelasnya itu apa lagi mereka sudah membantunya tetapi sikap Kay seperti itu.

Love Story Of Kania [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang