SEMBILAN || KEGILAAN

283 36 11
                                    

Kania salah tingkah ditatap oleh Raka,  ingin rasanya Kania melempar sendok ke arah Raka,tapi itu sangat mustahil bukan.

"Guys sumpah kalian wajib Datang ke rumah gue!"ujar Nisa yang tiba-tiba memaksa sahabatnya untuk datang kerumahnya.

"Males."

"Gak."

"Mager." ujar Vita,Kay dan Kania bersamaan membuat Nisa kesal.

"Ish! Kalian jahat banget sih,"cibir Nisa sambil memanyunkan Bibirnya membuat ketiga sahabatnya bergidik jijik.

"Emang mau ngapain sih ke rumah Lo?"tanya Vita.

"Kucing gue besok ultah dan kalian wajib Datang,"jawabnya dengan senyum lebar.

"waras Lo?"ujar Vita sambil menempelkan tangannya ke kening Nisa.

"Ya waras lah,gila aja Lo kalau gue gak waras."cibirnya.

"Kirain udah gak waras."

"Sumpah bukan temen gue,"ujar Kania yang tak habis pikir.

"Pokonya kalian harus datang! Kalau kalian datang, gue janji bakal buatin kalian seblak super pedas,"ucap Nisa karena dengan cara itu ia yakin sahabatnya tidak akan menolak untuk tidak datang.

Ketiganya langsung menatap satu sama lain lalu menatap Nisa kembali sambil memutar bola matanya malas,"Iya kita datang!"ujar Kania,Vita dan Kay bersamaan.Karena jika sudah menyangkut seblak mereka tidak bisa menolak.

"Nah gitu dong jadi tambah sayang,"ujar Nisa sambil memeluk,Kania,Vita dan Kay

"Lepas sumpah gue jijik parah!"cibir ketiga sahabatnya.

Nisa hanya cemberut, tetapi ia langsung senyum kembali. Ia tidak sabar untuk besok karena kucingnya akan bertambah umur menjadi 1 tahun.

"Dih bocah udah setres kali senyum senyum sendiri."ujar Vita bergidik ngeri melihat Nisa yang senyum-senyum sendiri.

"Bodo amat! Pokonya gue gak sabar untuk besok!"

"Terserah lo, gue yang waras ngalah." ujar Vita yang jengah.

"Yee! Sirik aja sama bidadari seperti gue,"cibir Nisa sambil mengibaskan tangannya.

"Sirik sama Lo? Tikus dirumah tetangga gue kakinya ilang satu kali kalau gue sirik sama Lo."

Kania hanya terkekeh kecil melihat perdebatan Vita dan Nisa.

Bedahalnya dengan Raka yang masih menatap Kania,ia sangat menyukai senyum Kania dan juga matanya. ntahlah Raka sendiri tidak tau mengapa tiba-tiba dirinya menyukai mata dan senyum Kania.

"Woy Ka,"panggil Bagas namun sang empu belum menyadari bahwa ia dipanggil oleh Bagas

"Jangan bilang Raka kerasukan?"ujar Satria yang panik.

"Jangan ngaco lo kalau ngomong,sebelum setannya masuk udah insecure duluan dia sama wajah si Raka."sela Bagas.

"Bukan gitu bego! Siapa tau tuh setan memanfaatkan wajah jeleknya si Raka untuk meminta resep ketampanan gue."ujar Satria tak mau kalah.

"Lo be-"

"Berisik anying!"ujar Yogi yang kesel karena sedari tadi kedua makhluk itu meributkan hal yang menurutnya tak masuk akal.

"Santai kali Yo, tuh meja kaget untung kakinya gak patah satu kalau patah kan kasian."

"Tau sendok gue sampe loncat untung dia udah latihan silat,"ujar Satria.

"Bego apa hubungannya loncat sama latihan silat."ujar Bagas tidak habis pikir dengan otak Satria.

"Otak Lo tuh yang bego,otak ko nyatu sama kepala."

Love Story Of Kania [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang