Teka Teki part 1

42 5 0
                                    

"Dalam pencarian sebuah kebenaran memang selalu ditemukan banyak kekeliruan, Tergantung kamu ingin tetap mencari atau berhenti dengan kekeliruan itu"

Author pov ....

Gadis cantik itu sangat merasa bingung dengan apa yang selama ini ia alami, dimana sebuah kebenaran menjadi terlihat samar dan salah.

______

Neira fov ...

Aku terbangun dari mimpi aneh yang selolah memang terjadi. Aku termenung memikirkan nya kenapa semua kebingungan ini datang secara bersamaan.

"Ada apa denganku?, Bibi Anna, Vampir itu, aku bahkan Ibu dan Ayah terlihat biasa saja. Tapi, aku rasa semuanya menjadi lebih aneh lagi", ucapku dalam hati.

Dari arah luar kamarku, , , ,

Ayahku pulang dan menuju kamarku "Nei, kamu tidak apa nak?", Ucap Ayahku yang seketika itu langsung memelukku.
"Aku baik-baik saja Ayah", jawabku lalu membalas pelukan lelaki tua itu.

Lalu, ibu datang ke kamarku dan membawakanku susu hangat dan roti gandum yang ibu buat sendiri untuk ku.

"Ayo, makan dulu Neira", Ucap ibu sambil meletakan tatakan makan itu di meja sebelah ranjang tempat tidurku yang sederhana itu.
"Ibu dan Ayah sendiri apa sudah makan, ayo kita makan bersama", ajak ku kepada mereka.

Sontak ibu terlihat kaget melihat kondisi tangan ku yang dalam kondisi diperban dan terlihat bengkak.

"Apa yang terjadi Neira? Tangan mu?", Tanya ibu dengan sedikit panik dan memegang tanganku ini.
"Ahhh sakit Bu, aku justru tidak tahu saat bangun tanganku sudah seperti ini", ucapku kebingungan.

Ayahku memotong pembicaraan kami "bagaimana kalian tidak menyadari apa yang terjadi, aku baru pulang jadi tidak tahu", ucap ayah terlihat sangat heran itu.
"Aku tidak memakaikan perban untuknya, semalam aku masih disini menemaninya dan tidak ada yang terjadi suamiku", jelas ibu pada Ayahku.

Semuanya menjadi semakin rumit, kenapa kejadian dalam mimpiku terasa sangat nyata dan terbawa sampai aku bangun. "Apa Bibi Anna?", Ucapku dalam hati.

"Ibu, Apa Bibi Anna datang kesini?", Tanyaku untuk memastikan.
"Tidak ada orang yang mengunjungi mu, hanya ibu dan kamu dirumah semalam", jawab ibu.

Aku terdiam dan memikirkan nya, Sebenarnya apa yang terjadi padaku.
Aku harus datang menemui Bibi Anna.

"Neira, Ayah akan pergi ke pasar untuk menjual sayur, dan ibu akan pergi ke ladang sebentar", ucap ibuku menengok ke arah kamarku tanpa masuk satu langkahpun.
"Iya Bu , lagi pula aku tidak apa-apa", ucapku.
"Dengar Nei, ibu tidak tega melihat mu sendiri dirumah. Ibu ada dirumahpun tangan mu tiba-tiba bengkak seperti itu", ucap ibu terlihat khawatir.
"Tidak ibu, aku sudah merasa baikan dan aku bisa menjaga diriku sendiri. Ibu pergilah", balasku.

Mau bagaimana lagi memang, keluargaku ini keluarga sederhana yang harus setiap hari bekerja untuk sekedar mendapatkan seberapa uang saja. Tapi aku bersyukur karena kasih sayang mereka sudah sangat cukup untukku.

Setelah ibu pergi beberapa menit kemudian aku pun pergi ke luar rumah untuk menemui bibi Anna. Aku mencoba menemuinya dengan cepat dengan membayangkan toko roti bibi Anna. Secepat kilat aku sudah berada di depan toko bibi Anna, tepatnya disebuah lorong sepi yang aku yakin tak ada orang disana.

The Romance Of A Secret Magic And VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang