14. DEVANO [REPOST]

358K 13K 679
                                    


Ujian dan tantangan adalah cara Tuhan untuk mendekat ke pada kita. Cukup pahami dan rasakan.
Meskipun tak sesuai apa yang diinginkan.”

Viona Clarisa. 💕

Viona berlari ke jalan raya dengan perasan jengkel. Panggilan Devan tak sedikitpun ia hiraukan. Ia terus berlari hingga sebuah taksi berhenti tepat di hadapanya.

Ia menarik pintu mobil
Berharap ia bisa kabur dari kejaran laki-laki menyebalkan itu. Persetan dengan tak punya uang, toh dirumah nanti dirinya bisa meminta uang kepada mamahnya.

Belum sempat tubuhnya masuk ke dalam mobil, tanganya sudah di cekal terlebih dahulu dengan tangan yang lebih besar dari tanganya.

“Berhenti!”

“Enggak, lepasin gue!” Viona berusaha melepaskan tangan besar Devan yang begitu kuat mencengkram pergelangan tangannya.

Bruk!

Viona berhasil mendorong tubuh Devan hingga cekalan tangan Devan terlepas. Alhasil, Devan terjengkang ke belakang karena tubuhnya tak seimbang.

“Aaaaaaa.”

“Keluar dari sini, gue mau pulang.” Viona mendorong Devan menyuruh Cowok itu untuk turun dari taksi. Namun, bukanya turun, Devan justru duduk diam tak menghiraukan pukulan-pukulan menggemaskan Viona.

“Gue mau nganterin lo pulang, emang salah?”

“Salah, pakek banget.”

“Kenapa? Gue pacar lo, gue berhak buat nganter pacar gue sendiri.”

“Sampai kapanpun gue nggak akan pernah nerima lo jadi pacar gue.” Berhasil, Devan terjatuh lagi dan keluar dari dalam taksi.

Setelah Viona berhasil lepas dari cengkraman Devan. Bukan kesenangan yang ia dapatkan, justru dengan cepat Devan kembali ikut masuk ke dalam taksi.

Viona berusaha mendorong tubuh Devan berkali-kali. Namun kekuatan yang tak sebanding membuat Devan tetap berada dalam posisinya.

“Keluar.”

“Enggak!!”

“Dek-Dek, kalau pacaran jangan disini, saya mau cari rezeki buat nafkahin anak istri saya,” sela Sopir taksi yang bingung melihat tingkah dua remaja di belakangnya.

“Diem!” seru Viona dan Devan dengan kompak.

Eh kok galakan mereka sih?

***

Viona melempar ranselnya ke atas kasur. Gadis itu mengguyur seluruh tubuhnya dengan Sower di atas kepalanya. Usai membersihkan tubuhnya, Viona mengambil handuk yang terletak di gantungan kamar mandi.

Setelah selesai dengan acara mandinya, Viona memakai pakaian santai kemudian menggerai rambutnya hingga menjuntai ke punggung mungilnya.

Dert! Dert!

Viona menggapai benda pipihnya yang terletak di nakas samping ranjangnya. Dibukanya lock screen di hanphone itu dengan ibu jarinya.

DEVANO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang