Perpustakaan sangat penuh hari ini. Lebih penuh dari biasanya. Dan Sojung tahu alasan sebagian besar mahasiswa ini berada di perpustakaan—ngadem.Cuaca di luar memang luar biasa panas, terlebih lagi sekarang pukul 12 tepat. Seharusnya Sojung sudah berada di kantin bersama sahabat-sahabatnya untuk makan siang. Tugas menyebalkan ini membuat Sojung harus mampir ke perpustakaan terlebih dulu.
Setelah memastikan apa yang Sojung butuhkan sudah didapatkan, ia bergegas keluar dari sana. Karena terlalu fokus dengan buku di tangannya, Sojung tak melihat ke arah depan sehingga ia menabrak seseorang hingga semua buku berjatuhan.
"Aduh maaf ya aku gak liat ke depan—" Sojung langsung menunduk dan mengambil buku yang sudah ia pilih tadi.
"Loh?"
"Eh?"
"Benerkan? Yang kemarin mobilnya—"
"Iya, bener kok." Lelaki itu tersenyum saat melihat Sojung memasang wajah tidak yakin.
"Dua kali ketemu, dua kali juga tabrakan. Sorry ya." Sojung menunduk malu, tak ingin menatap lelaki itu terlalu lama.
"Santai aja." Lelaki itu lagi-lagi tersenyum dengan ramahnya, persis seperti saat mereka pertama bertemu.
Seketika Sojung teringat dengan apa yang dipikirkan orang ini kemarin. Rasa ingin tahunya sangat besar, kenapa dan apa yang sedang di rasakan olehnya hingga muncul pikiran buruk seperti itu.
"Sojung. Kim Sojung, Psikologi." Sojung mengulurkan tangan kanannya, bermaksud mengajak bersalaman.
"O-oh! Seungcheol. Choi Seungcheol, Bisnis." Lelaki itu—ah tidak, Seungcheol membalas jabatan tangan Sojung.
"Mau di bantu?" Seungcheol menawarkan bantuan karena melihat Sojung kewalahan membawa buku yang sangat tebal itu.
"Gak usah, thank you."
Selama berjalan berdampingan menuju pintu keluar perpustakaan, tak ada satu patah kata pun yang keluar dari keduanya.
"Ada kelas abis ini?" tanya Seungcheol.
"Ada. Lo langsung ke kelas?"
"Iya tapi mau mampir beli minum dulu."
"Ke kantin? Bareng aja!"
Sebuah senyuman terukir di bibir Seungcheol, "Boleh?"
"Boleh dong!"
••
Sepanjang perjalanan menuju kantin, dua orang yang baru saja berkenalan tadi sudah lumayan banyak berbincang-bincang. Karena perbincangan itu mereka mengetahui fakta bahwa ternyata mereka lahir di tahun yang sama. Dan mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka sebagai teman.
"Jung!"
Dari pintu masuk kantin, Sojung bisa mendengar suara Jisoo memanggil namanya. Sudah ada Minki dan Minhyun yang sedang asik meminum es jeruk kelapa.
"Gue duluan ya." Seungcheol memutuskan untuk pergi membeli minum setelah melihat Sojung sudah ditunggu teman-temannya.
Baru saja Sojung duduk, ia sudah dihujani pertanyaan oleh Minki. Dengan tatapan penuh rasa ingin tahu juga tentunya.
"Gandengan baru nih ceritanya?"
"Here we go again~" Jisoo meninggalkan sebentar batagor yang dipesannya untuk mendengarkan wawancara eksklusif Minki dengan Sojung.
"Siapa Jung? Udah akrab banget kayaknya." Minhyun ikut membantu Minki bertanya.
Sojung menatap wajah penasaran teman-temannya satu persatu, lalu menahan tawa.
"Segitu penasarannya?"
Ya, Sojung baru saja membaca pikiran ketiga manusia yang tengah penasaran itu. Dan ketiganya benar-benar ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkest Secret
KurzgeschichtenApa yang akan kamu lakukan jika aku bisa mengetahui rahasiamu? • 𝓓𝓪𝓻𝓴𝓮𝓼𝓽 𝓢𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 •