DS #15

1.1K 119 16
                                    

Seiring berjalannya waktu, semakin dekat hubungan Sojung dan Seungcheol. Tidak jelas memang, mereka bisa tiba-tiba seperti orang yang tidak saling mengenal tapi seketika bisa terlihat seperti sepasang kekasih.

Keduanya menyimpan rahasia—yang tidak bisa mereka katakan meskipun hati rasanya ingin sekali mengatakannya. Keduanya takut menyakiti satu sama lain. Itulah sebabnya.

"Cheol, mau ke puncak lagi gak?"

"Tumben. Kenapa? Suntuk ya di sini?"

Sojung terlihat berpikir sebentar, lalu mengangguk.

"Ya tapi gak sekarang juga sih, nanti aja."

"Siap komandan!"

Mereka kemudian lanjut menghabiskan sisa kue yang sudah mereka pesan. Berbagi keluh kesah seputar kehidupan yang mereka jalani sekarang sudah menjadi kegiatan mereka setiap harinya.

"Sojung?"

Ditengah-tengah sesi keluh kesah itu ada seseorang yang memanggil Sojung.

"Lah lo ngapain di sini?" tanya Sojung bingung. Pasalnya tempat ini letaknya jauh dari kampus—yang artinya antara dia tinggal di daerah sekitar sini atau dia hanya kebetulan mampir.

"Rumah gue deket sini, lo ngapain? Sama cowok lagi."

Sojung memukul punggung pria yang posisinya berdiri persis di sebelahnya, "Kenapa? Gak suka kalo gue berdua sama cowok?"

"Gak gitu juga sih maksud gue. Bingung aja."

"Bingung kenapa?"

"Kok ada cowok yang mau jalan sama lo? Pasti dia gak tahu kalo waktu itu di depan perpus lo pernah—"

"Youngmin gila ya!"

Merasa terancam dan takut rahasia bodohnya akan tersebar karena Youngmin, Sojung membekap mulut lelaki itu dengan cepat.

"Lo yang gila! Cewek tenaganya gede banget."

Youngmin masih mengusap-usap bibirnya yang terasa kebas setelah dibekap Sojung. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan sedari tadi.

"Oh iya, Cheol kenalin ini Youngmin. Youngmin ini Seungcheol. Kita seangkatan."

Setelah mereka berdua berjabat tangan, suasana menjadi canggung. Tak mau berlama-lama di sana, Youngmin langsung berpamitan dengan dalih ingin langsung pulang.

"Temenmu?" tanya Seungcheol.

Yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan kepala yang artinya iya.

"Deket?"

Sojung terdiam lagi, kalau dipikir-pikir dia dan Youngmin tidak sedekat itu. Setiap pertemuan mereka tidak pernah mengobrol layaknya teman.

"Gak terlalu sih. Dia senior di jurusannya Mingyu."

Gak deket gimana....kalo gak deket terus tadi apa?

Sojung menoleh melihat Seungcheol yang tengah asik mengaduk minumannya. Apa Seungcheol sedang cemburu sekarang? pikir Sojung.

"Mikirin apa sih masnya?"

Seungcheol melirik Sojung sebentar lalu memalingkan wajahnya ke arah lain, "Gak mikirin apa-apa."

Mikirin kamu sama temenmu tadi.

Sojung berusaha menyembunyikan senyumnya. Terkadang ada untungnya juga bisa mengetahui isi pikiran orang lain.

"Pulang yuk."

••

Seungcheol terus memikirkan hubungan antara Sojung dan Youngmin. Dilihat dari tingkah lakunya, Seungcheol menduga kalau mereka pasti sangat dekat.

"Bengong terus, mikirin apa sih? Kamu ada masalah?" tanya Ibu Seungcheol heran karena sejak anaknya itu pulang, dia hanya menatap langit-langit serta bergumam sendiri.

"Engga, Bu. Gak mikirin apa-apa."

"Masalah cewek?"

"Dibilang bukan. Gak percaya amat sih sama anak sendiri."

Ibu Seungcheol hanya mengangguk-angguk, entah percaya atau tidak dengan kata-kata Seungcheol barusan.

"Ngomong-ngomong, dia apa kabar?"

Pertanyaan Ibunya membuat mood Seungcheol jadi rusak. Untuk apa Ibu menanyakan tentang dia yang Seungcheol sendiri malas untuk membahasnya. Namun bukan berarti Seungcheol membenci dia.

"Gak tau."

Sebelum Ibunya bertanya lebih jauh tentang dia yang tak ingin Seungcheol bahas, Seungcheol langsung pergi ke kamar.

"Masih belum mau ngomongin masalah itu ternyata...."

Seungcheol menutup pintu kamarnya sedikit kasar, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang tersayang. Tubuhnya di sini, namun pikirannya melayang menuju tempat yang tadi ia datangi bersama Sojung.

Kebingungan—mengapa ia memikirkan kejadian tadi sampai seperti ini? Sebelum dirinya menjadi tambah pusing, ia mengambil ponsel di saku dan menelepon seseorang.

"Halo?"

"Kenapa Cheol?" jawab suara di seberang sana.

"Ke puncaknya besok aja gimana?"

"Besok? Hm—" gadis itu sepertinya sedang berpikir.

"—Oke deh."

Tanpa Seungcheol sadari, kedua sudut bibirnya sudah tertarik meninggalkan sebuah senyuman di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darkest SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang