kita?

15 1 0
                                    

Ari
Hujan kali ini mambasahi seluruh kota dengan merdu. Membuat burung-burung gereja lelap di kolong-kolong bangunan itu. Tiap rintiknya membasuh bumi dengan
nada syahdu. Berjatuhan membasahi atap-atap rumah, jalan-jalan, juga orang yang sedang di rundung rindu.

Seperti aku. Yang sedang menatapi bingkai fotomu. Meratapi tiap inci kenangan yang pernah kau titipkan. Namun, kini kau tak lagi bisa ku rengkuh. Sebab ragamu telah hilang dari ruang edarku.

Seperti hujan kali ini yang tandang dengan deras. Luka di dadapun tengah mengucur dengan deras. Hubungan kita kandas. Kau memilih tuntas.
Kau tinggalkan aku sendirian di depan teras.

Hatiku sesak, tidurku tak lagi nyenyak. Kau patahkan perasaanku dengan kejam. Meninggalkan duka yang begitu mendalam.

Tia
Hujan kali ini belum membuat hubungan kita kandas. Kali ini, hanya perlu waktu untuk jeda sebentar. Agar kita dapat lagi memproduksi debar. Sebab, sepertinya kali ini kita sudah sedikit hambar.

Sungguh hujan kali ini bukanlah duka yg perlu diratapi terus menerus. Sebab, aku masih mau hubungan kita berlanjut terus.

Hujan ini sebagai bukti untuk merekam kejadian kita malam ini, menjadinya memori, agar kita bisa terus saling mengisi sisi.
Agar kau dan aku perlu waktu untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain lagi.

Random WriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang