Di ufuk yang membentang, pada ruang edar yang menjadikan kau dan aku sebagai "kita" aku ingin kau tidak sementara.
Bersama sore yang hangat, di temani senja yang damai, aku ingin duduk di depanmu. Di temani dua porsi mie sop, dan dua gelas teh manis dingin.
Sesederhana itu aku ingin menghabiskan waktu denganmu. Sembari ngobrol ini dan itu. Kita terlibat percakapan panjang. Sesekali ku bercandai dirimu hingga kau tertawa terbahak.
Aku ingin mengenalimu setiap hari, memahamimu seiring waktu berjalan. Mengenali hal-hal yang kau suka dan tidak suka. Memahami caramu menyampaikan serangkaian kode.
Aku tau, tidak semua akan berjalan dengan baik. Tapi aku ingin kau selalu terbuka dan jujur apa adanya. Sebab akupun akan melakukan hal yang sama.
Aku paham betul bagaimana kau tidak mudah memulai dan menjalani ini. Butuh waktu untuk memantapkan hati dan perasaanmu.
Aku ingin sekali dapat memelukmu sewaktu-waktu. Mendengar kau ngomel-ngomel prihal hal-hal yang tidak kau sukai. Menggandeng tanganmu, mengajakmu makan ke bioskop, ke toko buku, kemanapun kau ingin pergi.
Aku ingin memaknaimu sebagai pulang, maka inginku menjadikanmu rumah tempat segala cerita ku tuang.
