Byungchan baru saja keluar dari kelasnya begitu langit mulai berubah warnanya. Hari ini kelasnya selesai paling akhir yaitu pukul setengah enam sore. Dan sepertinya ada yang aneh dengan warna langit yang telah berubah.
"Ko gue ngerasa hujan bakal turun ya? Langitnya beda banget soalnya," Byungchan terus saja bergumam sambil terus berjalan keluar menuju gerbang kampusnya.
Namun sial, sepertinya doa Byungchan terkabul karena saat ini tetesan hujan mulai turun satu persatu.
"Ko sekarang sih hujannya? Ini gimana gue mau balik coba kalo hujan," Byungchan menepi berusaha agak tak terkena air hujan. Namun lagi-lagi nasib sial menimpanya. Hujan yang turun cukup lebat dan membuatnya sedikit basah.
"Hujannya lebat banget lagi. Masa iya gue harus nunggu disini sampe hujannya reda sih? Bakalan lama kalo kaya gini hujannya."
Byungchan akhirnya cuma bisa diem di tempat sambil nunggu hujannya reda. Tangannya terulur dan membiarkan air hujan tertampung di tangannya.
"Dek Byungchan!"
Pandangan Byungchan teralihkan dan melihat sosok yang dikenalnya tengah berlari menerobos guyuran hujan yang cukup lebat.
"Kak Seungwoo! Ngapain kakak disini?"
Seungwoo nyamperin Byungchan dan ikut berteduh.
"Baru selesai kelas," jawabnya. "Terus kamu ngapain disini dek?"
"Sama," jawab Byungchan. "Aku juga baru selesai kelas. Kirain hujan gak bakal turun, gak taunya aku malah kejebak disini kak," lanjutnya dengan ekspresi cemberutnya.
Gemas. Itulah yang dirasakan Seungwoo pas ngeliat ekspresi Byungchan.
"Terus dimana Wooseok atau Yohan? Ko gak sama kamu?"
Byungchan menggelengkan kepalanya. "Mereka udah pulang dari tadi. Kelas mereka cuma sampe siang."
Seungwoo menganggukan kepalanya.
Hening sesaat. Entah apa yang keduanya pikirkan. Mungkin rasa canggung masih menutupi kedunya.
"Oh iya kak, untuk yang di Jeju waktu itu aku mau ngucapin makasih," Byungchan membuka suaranya membuat Seungwoo menoleh ke arahnya dan tersenyum tipis.
"Tak masalah," jawabnya. "Justru aku senang bisa membantu calon pacar atau mungkin calon istri?" Seungwoo memiringkan kepalanya dan tersenyum melihat ekspresi Byungchan yang terkejut. Sungguh Byungchan terlihat beribu-ribu kali lipat manisnya.
"Tolong ya kak, ini lagi hujan tapi kakak malah sibuk ngegombal," gerutu Byungchan yang menutupi rasa kaget juga gugupnya.
Tapi tunggu, kenapa juga Byungchan harus gugup? Apa mungkin dia sebenarnya sudah mulai menaruh rasa kakak tingkat disebelahnya ini?
Dengan keras Byungchan menggelengkan kepalanya dan hal itu membuat Seungwoo terkejut. Dengan segera dia menangkupkan tangannya di pipi Byungchan dan membuatnya berhenti.
"Kamu kenapa sih dek? Nanti pusing loh kalo kamu gelengin kepalanya kaya gitu," ujar Seungwoo yang masih menangkup pipi Byungchan.
Hangat. Itulah yang dirasakan Byungchan saat tangan besar Seungwoo menutupi pipinya.
"Em-- itu maaf kak, tolong lepas ta--"
DUAR!!
Suara petir terdengar begitu kencang membuat Byungchan terkejut dan refleks memeluk Seungwoo dengan erat. Ia tak peduli jika bajunya basah akibst memeluk kakak tingkatnya itu.
"Dek, kamu gapapa?" tanya Seungwoo pas Byungchan masih belom lepasi pelukannya.
"Kak, kayak gini dulu aja bentaran. Aku takut kalo petirnya nanti bakalan dateng lagi," balas Byungchan yang masih setia meluk Seungwoo.
"Tapi dek, ini baju kakak basah loh. Nanti kalo kamu masuk angin gimana gara-gara bajunya basah?"
Byungchan gelengin kepalanya. "Gak mau, kak."
Seunngwoo cuma bisa pasrah. Ada perasaan senang dalam hati Seungwoo pas Byungchan gak mau ngelepasin pelukannya.
Setelah cukup lama terjebak dalam hujan dengan posisi Byungchan yang memeluk Seungwoo, akhirnya hujan reda. Tentu saja hal itu membuat Seungwoo sedikit lega karena mereka berdua bisa pulang ke apartemen.
"Dek~" panggilnya dengan pelan namun tak ada jawaban.
"Dek Byungchan~" Seungwoo memanggilnya sekali lagi namun tetap tak ada jawaban. Dengan perlahan dia melihat ke arah Byungchan dan rupanya adik tingkatnya itu tengah tertidur cukup pulas.
"Ya ampun, tidur kaya gini aja gemesin banget sih~" Han Seungwoo yang lemah ngeliat Byungchan.
Tak tega mengganggu tidurnya, dengan perlahan Seungwoo mulai menaikkan Byungchan ke punggunnya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Perlahan Seungwoo mendudukan Byungchan di kursi depan sampingnya. Tak lupa Seungwoo memasangkan seat belt untuknya serta Byungchan yang sudah tertidur pulas di kursinya.
"Manis banget sih~ Sumpah gue gemes banget sama dia."
Setelah cukup puas memandangi Byungchan, Seungwoo menjalankan mobilnya menuju kawasan apartemen miliknya. Ia berniat membawa Byungchan membawa ke apartemennya karena ia tak tau dimana apartemen Byungchan.
Kita doakan saja Han Seungwoo, semoga besok pagi dia gak kena marah sama maung galak karna ketauan bawa Byungchan kabur ^^
tbc
-----------------------------------------------------------------
Hai ... Balik lagi sama chapter barunya nih ^^
Gimana? Kalian suka gak? Semoga masih pada suka ya ^^
Oh ya mulai chap ini mungkin kalian akan disuguhkan dengan kata 'aku-kamu' sama 'gue-lo' ^^
Dan chapter kali ini juga lebih pendek dari chapter sebelumnya, maaf ya ..
Buat yang nunggu work satunya, sabar ya~ kalo udah selesai aku publish ko ^^
See you in next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friendzone [END]
FanfictionByungchan hanyalah seorang pemuda yang terjebak friendzone dengan kakak tingkatnya sendiri. Seungwoo hanyalah seorang kakak tingkat yang membuat adik tingkatnya terjebak oleh friendzone.