Byungchan sudah pulih kembali, bahkan kini ia bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Itu semua berkat Wooseok dan Yohan yang telaten merawatnya saat sakit. Byungchan sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka berdua.
"Chan, dari tadi diem terus. Mikirin apaan sih?" tanya Yohan membuyarkan lamunan Byungchan. Mereka sedang berada di kantin kampus menikmati waktu istirahat.
Byungchan tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan. "Gak mikirin apa-apa ko, cuma--"
"Cuma apa? Mikirin kak Seungwoo ya lo?" potong Wooseok saat ia selesai menelan makanannya. "Udah gue bilangin juga masih bandel ya.. Jangan mikirin dia lagi, Chan. Gue tau lo suka sama dia, lo ada rasa sama dia, tapi gak gini juga tau Chan. Gue yang sakit hati ngeliat lo sakit kaya kemaren gara-gara dia."
Inilah Wooseok. Terkadang manis seperti kucing, namun jika sisi lainnya telah bangkit habislah kalian semua.
"Apaan sih, Seok? Siapa juga yang mikirin dia, orang gue lagi mikirin lo berdua juga."
Uhuk!
Wooseok dan Yohan tersedak begitu mendengar kalimat Byungchan.
"Bentar bentar, lo gak salah ngomong kan, Chan? Sejak kapan lo mikirin kita berdua?" tanya Yohan begitu selesai menghabiskan segelas air mineral.
Byungchan berdecih. "Jahat banget lo sama gue, Han.."
Yohan cuma nyengir doang denger ucapan sahabatnya itu. Sementara Wooseok sibuk gelengin kepalanya ngeliat tingkah Uchan sama Yohan yang lagi gak akur.
Mereka melanjutkan acara menyantap makanan, sembari di selingi dengan obrolan kecil dan ringan tentang mereka masing-masing. Rasanya udah lama banget Byungchan gak ngerasa kaya gini. Ngerasa seneng terus lega berasa kaya beban dia tuh lepas semua. Namun perasaan itu hanya muncul sesaat. Sepertinya takdir tak membiarkan dirinya merasa sedikit lega. Pasalnya ia melihat Seungwoo bersama dengan Jinhyuk dan Yuvin memasuki area kantin. Jangan lupakan wanita yang tengah sibuk menggaet lengan Seungwoo.
"Seok, Han, gue inget kalo gue mesti ke perpustakaan dulu," ujarnya selepas meneguk air mineral-nya. "Nanti pulangnya gak usah nungguin gue, ya? Gue balik sendiri. Bye.."
Byungchan dengan cepat menyambar tas punggungnya dan mengenakannya meninggalkan Wooseok yang terus meneriakan namanya serta Yohan yang terlihat kebingungan.
"Chan! Byungchan!" Wooseok merasa lelah memanggil Byungchan dan mencoba untuk membiarkannya setelah melihat orang yang baru saja memasuki kantin bersama teman-temannya.
"Loh ko cuma berdua? Yang satu lagi kemana?" Jinhyuk bertanya begitu ia tiba dan duduk dihadapan Wooseok.
Wooseok mengabaikan pertanyaan itu dan tetap melanjutkan acara makannya.
"Kalo ada yang nanya tuh dijawab dong, dek.."
Tatapan tajam Wooseok berikan. "Bukan urusan kakak ya, jadi ngapain juga aku ngasih tau ke kakak."
"Kalo kalian mau makan disini mending diem aja, gak usah banyak tanya, apalagi dia" Yohan melirik ke arah Seungwoo yang baru saja tiba lengkap dengan wanita itu.
"Byungchan kemana, dek?"
Seungwoo duduk disebelah Jinhyuk yang diikuti dengan wanita itu di sampingnya. Wooseok dan Yohan mengabaikan pertanyaan Seungwoo dan melanjutkan acara makannya hingga keduanya selesai menghabiskan makanan tersebut.
"Han, ayo cabut! Gue males lama-lama disini tau gak.."
Yohan menganggukan kepalanya dan ikut berdiri dari sana serta mengikuti Wooseok dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friendzone [END]
FanfictionByungchan hanyalah seorang pemuda yang terjebak friendzone dengan kakak tingkatnya sendiri. Seungwoo hanyalah seorang kakak tingkat yang membuat adik tingkatnya terjebak oleh friendzone.