Byungchan melangkahkan kakinya di lorong kampus menuju kelasnya. Sesekali ia menyenandungkan lagu yang di dengarnya melalui earphone. Entahlah ada satu lagu yang sangat ia sukai.
Tanpa Byungchan sadari, Seungwoo mengikutinya dari mulai di parkiran hingga kini mereka berjalan di lorong. Ada perasaan senang di hati Seungwoo kala melihat Byungchan. Walaupun dari jauh, tapi Seungwoo rasa itu cukup, sebelum ia kembali memperjuangkan cintanya.
"Dari tadi berasa ada yang ngikutin, tapi siapa ya?" Byungchan membalikkan tubuhnya dan gak ngeliat siapa-siapa disana.
Byungchan buru-buru lari ke kelasnya. Dia takut ada yang ngikutin lagi. Seenggaknya kalo di kelas kan ramean, jadi dia gak bakalan takut.
Selama perkuliahan, Byungchan memusatkan perhatiaannya pada materi yang di sampaikan oleh dosennya. Ia benar-benar bertekad untuk melupakan Seungwoo dan kembali pada kehidupannya sebelum mengenal kakak tingkatnya itu.
Siang ini, Byungchan pergi menuju kantin karena Wooseok dan Yohan telah menunggunya disana untuk makan siang bersama. Dengan earphone yang masih tetap bertengger ditelinganya, Byungchan memasuki kantin dan langsung menuju meja dimana Wooseok dan Yohan berada.
"Woah, kalian mesenin makanan buat gue juga nih?" tanya Byungchan begitu ngeliat ada tiga piring makanan juga tiga minuman disana.
"Sengaja," jawab Wooseok. "Kalo gak kaya gitu ntar lo gak makan."
"Makasih ya, Seok, Han" Byungchan menatap kedua temannya bergantian.
Ketiganya mulai melahap makanan mereka sambil dibarengi beberapa obrolan ringan dan juga candaan. Tanpa disadari ada tiga pasang mata yang mrmperhatikan.
"Woo, lo mau gini aja gitu?"
Seungwoo yang dari tadi cuma natap Byungchan, langsung mengalihkan tatapannya ke arah Jinhyuk. "Maksud lo apa, Hyuk?"
"Maksudnya Jinhyuk itu lo mau kaya gini aja? Gak ada perubahan sama sekali? Gue tau lo demen banget merhatiin Byungchan dari jauh semenjak kejadian itu, Woo," jelas Yuvin. "Kalo lo kaya gini terus, yang ada nanti Byungchan diambil orang baru tau rasa loh."
Seungwoo terdiam mendengar ucapan Yuvin. Byungchan-nya diambil orang? Apa dia sanggup ngeliat itu? Seungwoo menggelengkan kepalanya dengan keras. Enggak, enggak.. Itu gak boleh terjadi dan gak seharusnya terjadi.
"Gimana kalo lo perbaiki hubungan lo pas festival nanti Woo?" tanya Jinhyuk. "Gue rasa itu moment paling pas deh.."
"Bagus tuh idenya Jinhyuk, Woo" timpal Yuvin. "Gue setuju sama idenya. Apa gue nembak Yohan juga pas festival nanti ya?" Yuvin melanjutkan kalimatnya dengan pose berpikir.
Jinhyuk menepuk pundak Yuvin. "Wah, betul banget tuh! Udah mending kita bertiga nyatain perasaan pas festival nanti aja."
"Harus kaya gitu? Kalo Byungchan nolak gue gimana ?" tanya Seungwoo yang sedikit ragu dengan ide dari kedua sahabatnya itu.
"Woo, lo itu belum nyoba tapi udh pesimis gini," balas Jinhyuk. "Kalo lo emang suka dan cinta sama Byungchan ya lo harus kejar dia. Lo rela Byungchan sama yang lain?"
Lagi-lagi Seungwoo terdiam. Bagian dalam dirinya mengatakan bahwa ia gak rela dan gak akan pernah rela kalo Byungchan sama yang lain.
"Mending lo pikirin gimana caranya memperbaiki hubungan lo sama Byungchan."
Seungwoo menatap Byungchan yang sibuk tertawa dengan Wooseok dan Yohan. Perkataan Jinhyuk dan Yuvin silih berganti di kepalanya. Kali ini ia harus memperbaiki semuanya.
***
"Chan, lo udah denger ada festival tahunn di kampus kita?" tanya Wooseok yang masih fokus pada jalanan.
Jadi pas selesai makan siang, mereka mutusin buat langsung pulang karena emang gak ada jadwal. Tapi Byungchan justru mengajak kedua temannya buat muter-muter dulu. Bosen katanya kalo langsung pulang. Mau gak mau Wooseok sama Yohan ngikutin permintaan Byungchan.
Byungchan menganggukan kepalanya. "Katanya sih festival kali ini bakalan lebih rame dan meriah dibanding festival sebelumnya."
"Bener banget.. Terus katanya ada penampilan spesial dari mahasiswa yang pengen nunjukin bakatnya," lanjut Yohan. "Lo ikutan gak, Chan? Gue pikir lo harus ikutan acara yang kaya gini. Lumayan suara lo itu bagus atau bisa juga lo duet bareng Wooseok."
Wooseok menolehkan sebentar kepalanya sebelum kembali fokus pada jalanan. "Gue? Hahaha enggak deh.. Makasih buat idenya, Han.. Chan aja yang suruh ikutan."
"Loh ko jadi gue sih? Emang gue mau ikutan yang kaya gitu?"
"Ya harus mau lah.."
"Ko jadi lo yang semangat sih, Han? Kenapa gak lo aja yang ikutan?" balas Byungchan.
"Enggak deh.. Mending gue latihan taekwondo aja daripada ikutan nyanyi di atad stage."
"Yaudah berarti gak usah pada ikutan, ribet amat.."
Wooseok sama Yohan langsung diem pas Byungchan kaya gitu. Entah apa yang membuat Wooseok dan Yohan pengen banget kalo Byungchan ikutan acara itu.
Semoga aja nanti Byungchan mau ikutan acara itu..
Setelah sibuk berputar-putar, akhirnya mereka bertiga kembali ke apartemen. Ketiganya langsung menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.
"Menurut lo berdua, gue harus ikutan atau gak?"
Wooseok dan Yohan kompak menolehkan kepalanya pada Byungchan.
"Ikutan aja sih, Chan.. Itung-itung ngobatin galau lo karna--"
Wooseok langsung nginjek kaki Yohan sebelum kalimatnya selesai diucapkan. Sementara Byungchan cuma diem, gak tau lagi mikirin apaan.
"Gue ke kamar dulu, ya.." Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.
"Lo kenapa ngomong gitu sih, Han? Udah tau dia masih sensitif karena masalah itu," Wooseok berbicara ketika pintu kamar Byungchan tertutup.
"Yaudah sih maaf, gue salah.. Gue cuma gak mau Byungchan terus-terusan sedih," balas Yohan. "Gue pengen dia balik lagi kaya dulu."
Wooseok nganggukin kepalanya. "Kalo gitu kita bantu Byungchan buat mulai semuanya dari awal."
Yohan pun ikut menganggukan kepalanya.
tbc
----------------------------------------------------------------------------
Hai .. Ada yang kangen gak ? Coba mana yang kangen angkat tangannya ..
Oh ya, ff ini bakalan mencapai akhir karena aku bener-bener bingung sama ending dari ff ini ..
Jadi mungkin chapter depan merupakan chapter terakhir dari ff ini ..
See you in next chapter ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friendzone [END]
FanfictionByungchan hanyalah seorang pemuda yang terjebak friendzone dengan kakak tingkatnya sendiri. Seungwoo hanyalah seorang kakak tingkat yang membuat adik tingkatnya terjebak oleh friendzone.