Sakit

929 125 25
                                    

Kedekatan Byungchan dengan Seungwoo semakin menjadi. Begitu pula dengan Wooseok - Jinhyuk, Yohan - Yuvin, mereka juga makin dekat dengan calon pasangan masing-masing. Walopun Wooseok harus mengelarkan aura 'maung'nya saat ketiga pemuda tampan itu mulai menggoda mereka.

Dan saat ini, Byungchan sedang berada di kantin ditemani oleh si tampan, siapa lagi kalo bukan oknum Han Seungwoo yang sedari tadi menatap Byungchan yang sibuk menyalin catatannya.

"Kak, bisa gak jangan ngeliatin kaya gitu?" tanya Byungchan disela-sela kegiatan menulisnya. "Risih tau gak, mana yang lewat pada ngeliatin lagi," lanjutnya.

Seungwoo mengedarkan pandangannya dan menemukan beberapa mahasiswa yang memperhatikan mereka.

"Udah kamu jangan peduliin mereka. Fokus aja sama catatannya," balas Seungwoo.

"Dikira gampang apa fokus kalo dari tadi lo ngeliatin mulu kak!" - Choi Byungchan yang mulai sambat.

"Kakak mending balik lagi ke kelas sana atau pulang ke apartemen gitu, daripada disini diem bengong doang kaya sapi ompong."

Seungwoo tertawa cukup kencang. Bagaimana bisa ia dibandingkan dengan sapi ompong? Jelas-jelas wajahnya tampan begini malah disamain sama sapi ompong.

"Ya ampun dek.. kamu tuh ada-ada aja ya," ujarnya. "Ini kakak ganteng kaya gini malah disamain sama sapi ompong sih? Banyak yang naksir tau sama kakak."

"Terus hubungannya sama aku apa sih kak?!" geram Byungchan sambil mengalihkan perhatiannya ke arah Seungwoo yang kini tersenyum padanya. Untuk ke sekian kalian Byungchan merasakan bahwa jantungnya meronta-ronta untuk keluar dari dadanya.

"Kamu gak ada niatan naksir sama kakak gitu?" Seungwoo memberi pertanyaan yang membuat Byungchan kicep seketika. Sumpah demi apapun bahwa saat ini Byungchan gak bisa mengontrol debaran jantungnya.

"Kakak becanda kok, dek.. kita temen kan?"

Teman? Iya, mereka hanya teman. Tak ada yang special di dalam hubungan keduanya. Tapi kenapa Byungchan selalu merasa special jika dekat dengan Seungwoo?

"Seungwoo!" suara perempuan menginterupsi keduanya. Seungwoo tersenyum begitu mendapati seseorang yang dikenalnya mendekat ke arahnya.

"Kenapa? Tumben nyamperin gue?" tanya Seungwoo begitu perempuan itu dihadapannya.

Son Naeun, primadona di kampus ini. Kabarnya ia juga naksir sama Seungwoo, namun Seungwoo merasa biasa saja dengan perempuan itu.

"Lo free gak?" tanya Naeun yang langsung diangguki oleh Seungwoo. "Anterin gue yuk?" pintanya dengan sedikit ber-aegyo.

"Mau kemana sih emang? "

"Ada deh.. Pokoknya lo ikut dulu sama gue, nanti lo bakalan tau ko."

Seungwoo menatap Byungchan yang sudah kembali fokus pada catatannya semenjak si perempuan itu berbicara dengan Seungwoo.

"Dek, kelar kelas jam 5 sore kan?" tanya Seungwoo.

"Kenapa emangnya kak?" tanya Byungchan tanpa mengalihkan perhatiannya. Berusaha mengabaikan dua orang dihadapannya ini. Mana saat ini Naeun mengalungkan lengannya di lengan Seungwoo.

Seungwoo menepuk pelan puncak kepala Byungchan. "Nanti tungguin kakak ya? Kakak bakal balik lagi buat jemput kamu."

Hanya deheman yang Byungchan berikan. Sungguh Byungchan tidak sanggup melihat keduanya. Ia dengan segera membereskan buku yang berantakan dan meninggalkan Seungwoo yang menatapnya.

"Dear friendzone, gue mohon baik-baiklah sama gue. Jangan bikin gue sakit dengan apa yang gak seharusnya," - Choi Byungchan.

***

Dear Friendzone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang