"Dan Off sebenarnya sudah tahu sejak awal tentang Gun, Krist. Dia tahu semuanya. Aku pun, jika aku di posisinya, dan New pergi dariku setelah keadaan itu, dan menghilang tanpa membawa apapun, dan tak ada yang bisa kulakukan, bahkan berada di sisinya pun aku tak bisa, aku bisa gila, Kit."
"Phi Tay benar, Krist. Seandainya kau tahu apa yang terjadi dengan Phi Off setelah kau katakan padaku kalau Gun pergi tanpa membawa apapun.
Seandainya kau tahu bagaimana dia saat dia mendapat kabar bahwa Phi Gun dan bayinya nyaris tak terselamatkan.
Seandainya kau tahu bagaimana Phi Off menahan sakit dan rindunya, tapi dia hanya bisa melihat mereka berdua di kejauhan, tapi tak bisa meraih mereka.""Tapi, yang tak aku mengerti, Tay..." New melihat kekasihnya itu.
"Gun akhirnya mau menerima Off kembali, beberapa bulan yang lalu. Tapi, kenapa dia tidak membawa Chimon juga?""Karena ibuku," Off membuka mulutnya.
Dan mereka pun terdiam.
"BRENGSEK!" Krist menggebrak meja, frustasi.
"Tapi, apapun yang terjadi, aku melihat mereka memang tercipta untuk satu dengan yang lainnya. Lihatlah, bagaimana pun kondisinya, apapun mereka, siapapun yang ada di sekitarnya, mereka akan saling menemukan, entah bagaimana pun caranya."
"Dan aku sangat merindukan Chimonku," Off mengusap wajahnya kasar.
"Beberapa hari lagi kami harus berangkat. Aku tak yakin apakah dia akan membawa Chimon atau tidak."
Sampai di akhir perkataannya, suaranya melemah. Lalu butiran air mata mengalir di pipinya.Tay menepuk pundaknya pelan.
"Kau akan temukan jalannya, Off. Seperti yang kukatakan. Kalian seperti diciptakan untuk saling memiliki.
Ingatkah kau saat pertama kali bertemu dengannya? Ingatkah kau saat pertama kali kau menghabiskan waktu dengannya? Ingatkah kau saat pertama kali, dan untuk yang pertama, hatimu jatuh ke dalam genggamannya?"Off terdiam. Tak lama, senyum kecil tergambar di bibirnya.
"Indah, Phi. Semua menjadi indah di mataku. Hidupku pun menjadi lebih indah."
"Seperti ini mungkin?" New menepuk pundaknya.
Off yang bingung dengan perkataan New, mengangkat kepalanya ke arah New.
Dan matanya membulat ketika melihat sesuatu di belakang seniornya itu."Pa....."
YOU ARE READING
To You I Belong
FanfictionYou say we're in love So be it I don't own the name and people here. Some of them are real, some of them are imagination. This is a story about men's love. So, if you do not like that genre, you can pass. Or just read if you find my book is good en...