"Off?"
"Hai, Phi," jawab Off sambil melepas sepatunya.
"Dari mana?"
"Bertemu Singto. Dia ada masalah katanya."
"Masalah apa?"
"Biasa, Phi. Soal pekerjaannya," jawab Off dari kamar mandi. Masuk rumah, mereka terbiasa membersihkan wajah, leher, tangan, dan kaki mereka, mengganti pakaian, baru melakukan yang lainnya.
"Oh," gumam Gun sambil mengaduk kopi.
"Phi," Off memanggil kekasihnya sambil memeluknya dari belakang, lalu membenamkan kepalanya di ceruk leher Gun.
"Heum?" Gun menepuk tangan Off yang memeluk perutnya.
"Kau membuat apa?"
"Sweet rice crispy," jawab Gun. "Ah, tolong ambilkan toplesnya."
"Mai. Aku mau di sini," Off semakin membenamkan wajahnya di leher Gun.
"Kau ada apa?" Tanya Gun sambil membelai lembut rambut Off dari belakang, lalu mematikan kompornya.
Diambilnya kudapan yang dibuatnya sedikit dengan sendok, dibulatkan sambil ditiup agar berkurang panasnya, lalu disuapkan ke mulut Off.Rasa hangat dan manisnya menjalar ke seluruh rongga mulut Off, yang tak sadar dan tak sengaja, membuat bulir air mata mengalir dipipinya.
Off menundukkan kepalanya dan membenamkan kepalanya di punggung Gun. Dipeluknya semakin erat sosok yang ada dalam dekapannya itu.Aku tahu, Off.
Aku tahu kau menemukan Chimmy.
Aku tahu.
Tapi tidak sekarang.
Maafkan aku.Ditepuknya ringan tangan Off lalu dibelainya dengan lembut, menenangkan hati suaminya.
Jari-jari Off yang panjang dan lentik, tampak indah dan cantik di matanya. Jari-jari yang selalu menggenggamnya, ah tidak, jari-jari yang selalu digenggamnya karena ia suka dengan jari-jari itu. Terasa halus saat menyentuh kulitnya, kuat menggenggam dan menyatukan jemari mereka, sentuhan yang lembut dan tegas saat berada di titik-titik sensitifnya, terlebih, ketika jari-jari itu ada di .....Tak sengaja, Gun melepaskan erangan kecil saat menghembuskan nafasnya yang tertahan tak sengaja.
Shit
Gun mengambil kotak penyimpanan yang terdekat dengannya, memasukkan kudapan buatannya itu ke dalamnya.
Agak payah, dia berhasil membalikkan tubuhnya, lalu memeluk Off. Kepalanya disandarkannya di pundaknya.
"Kau ada apa, heum?" Tanya Gun sambil membelai rambutnya.
"Aku... Aku..." Kata-katanya hilang sesaat karena Gun menciumnya.
Hatinya yang resah dan kegelisahannya yang menghantuinya sejak kejadian tadi, menguap perlahan.Dengan hati-hati, Off membalikkan badan Gun, menempelkan punggung Gun dengan dadanya sendiri, meletakkan tangannya di atas perut Gun, lalu membelainya lembut.
Off membenamkan kepalanya di ceruk leher Gun, lalu menghirup aroma vanila dari tubuh suami mungilnya dalam-dalam.
"Aku mencintaimu, Phi,"
Off mempererat dekapannya.
Dan tanpa Off melihat, dia tahu, Gun, suaminya, terisak dalam sunyi....
YOU ARE READING
To You I Belong
FanficYou say we're in love So be it I don't own the name and people here. Some of them are real, some of them are imagination. This is a story about men's love. So, if you do not like that genre, you can pass. Or just read if you find my book is good en...