20 (end)

621 52 19
                                    


Don't Go Today🎶

Author POV

"Kamu harus jelasin semuanya sebelum terlambat" jelas Chaeyeon

"Gak ada harapan. Yoora gak bakal datang"

Ong duduk dengan pikiran yang gusar, gelisah, campur aduk. Tadinya Ia ingin menjelaskan apa yang terjadi diantara keduanya, Iya Chayeon dan Ong.

Chaeyeon yang sudah terlanjur jatuh dan bergantung ke kehidupan orang yang sekarang ada di samping nya ini, dengan sangat berat hati melepaskan sosok itu.

Kehamilan Chaeyeon memang benar ada nya, tapi itu bukan akibat dari Ong, melaikan CEO mereka. Ong dan Chaeyeon terpaksa harus menutupi itu semua demi karir mereka. Ong terpaksa harus menikahi Chaeyeon setahun silam.

Entah apa yang ada difikiran Ong berbuat hingga sejauh ini. Bahkan dirinya sendiri merasa dia sudah begitu banyak berubah.

Mereka duduk menatap jendela besar dengan pemandangan landasan pacu dihadapan nya.

Chaeyeon meneteskan air matanya, hatinya sakit ketika mengingat perhatian Ong yang begitu luar biasa menjaganya. Walaupun ini hanya sebatas pura-pura. Ia tidak berniat untuk memberi tahu perasaan sebenarnya. Ia sadar perasaan Ong sebenarnya berada dimana.

Disini.

Dihati nya ada Yoora, sampai kapan pun, fikirnya.

Chaeyeon menatap perlahan sosok seseorang yang kini tengah menatap nya

Ong memeluk Chaeyeon, karna ini akan menjadi perpisahan bagi mereka juga, Chaeyeon akan menetap disini selagi kehamilan nya, dan Ong akan memulai kehidupan nya kembali seorang diri, Ia memutus kan untuk meninggalkan Agensi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ong memeluk Chaeyeon, karna ini akan menjadi perpisahan bagi mereka juga, Chaeyeon akan menetap disini selagi kehamilan nya, dan Ong akan memulai kehidupan nya kembali seorang diri, Ia memutus kan untuk meninggalkan Agensi nya.

Chaeyeon melepaskan pelukan nya, mereka saling bertatapan, entah apa yang terlintas difikiran keduanya, kini hembusan nafas Ong dapat Chayeon rasakan, begitu pula sebaliknya , mereka sudah sedekat itu. Ong dapat merasakan air yang mengalir di pipi Chaeyeon, sebelum akhirnya Ong merasakan kehadiran seseorang dibelakang nya.

"Yo..yoora?"

***


Author POV

"Mian" ucap yoora

keduanya sedang duduk di salah satu bangku , Yoora tengah mengobati
goresan luka di wajah Ong akibat emosinya tadi.

Gak ada sahutan di sana, Ong masih menatap Yoora dengan seksama, bisa dibilang hampir gak berkedip, Ia takut kalau-kalau ini mimpi, duduk bersebelahan dan sedekat ini lagi.

Ong meraih tangan yoora yang otomatis menghentikan aktifitas nya,

"Ra.. Mian"

"Nan gwaenchana.."

Yoora tersenyum

"Kamu gak baik-baik aja Ra, jangan memaksakan diri"

"Mau gimana lagi? Aku udah biasa kayak gini"

"Aku gak bermaksud Ak-"

"Beberapa waktu lalu, aku mikir kalau kehadiran kamu dihidup aku itu racun. Aku gak bisa terus menerus sama kamu, karna aku gak sekuat itu, tapi hari ini aku sadar kamu kebahagiaan ku yang sebenarnya..... "

Ucapan yoora menggantung, Ia berpaling dan sedikit menengak ke atas untuk menahan air matanya.

"Aku bahagia kalau kamu bahagia" lanjut Yoora

Ong tak kuasa menahan tangis nya

"Dia bukan anak aku Ra.."

"Aku tau, aku denger semuanya"

Kini ekspresi Ong jauh lebih kaget

"Dia butuh kamu" Yoora mengusap pipi Ong lembut sambil mengusap air matanya

Ong diam seribu bahasa, tapi Ia paham sangat paham apa maksud perkataan Yoora

Ong mencium kening Yoora, untuk terakhir kalinya.

"Gomawo Hae Yoora geurigu Mianhae"

Yoora hanya menganggukkan kepalanya.

"She's waiting for you" ucap yoora

Sosok ong perlahan lahan menjauh.

***

Yoora menatap jauh pemandangan di hadapannya

Kejadian tadi menyadarkan yoora, Tatapan itu Yoora kenal betul, mungkin aja Ong tidak akan bercerita tapi matanya memberi tau jelas perasaan yang saat itu mungkin Ia rasakan.

Ong jatuh ke lain hati tanpa Ia sadari,

Sosok Chaeyon mengisi hari-hari Ong, memang yang Ia rasakan masih ada Yoora di lubuk hatinya, tapi itu hanya sekedar rasa yang tertinggal, rasa nyaman kini telah diisi oleh Chaeyeon.

Bisa dibilang Yoora menyadarkan perasaan Ong.

"Begini jauh lebih baik" ucap nya bermonolog sendiri

Yoora tersenyum, tapi entah kenapa air matanya malah jatuh, seakan perasaan sebenarnya tidak sinkron.

"Nan....



...gwaenchana" ucap nya menenangkan diri


















"Gwaenchana Yoora-ya" suara itu membuyarkan lamunan Yoora

"Gwaenchana Yoora-ya" suara itu membuyarkan lamunan Yoora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











-fin-











Kasi tebak-tebakan nih :

Hayooo bisa tebak siapa yang mau pegang tangan yoora?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayooo bisa tebak siapa yang mau pegang tangan yoora?


SUAMI KU ONG SEONGWU (III)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang